![]() BAB2
LAJ\i'DAS;\N
Tl!..ORI
Menll.<"'l..t Richard
L.
(1996, p4)
teori orgarJsasi ada!ah dasar dan
juga sa!.ah
sat" caba11g
,
kill iimu manajemen. Para pen,ousaha
sukses yang
.:lllL"'llijeria! mereka Nac!lun
demi.kia11
ilmu dan
teori yang
sehubunga11 deng2!1 hal
ini tidak
dapat diperoleh dipelajari dengan mudah oleh semua
ora.ng, hal h"li
disebahkan karena 70%
nya diperoleh dari pengala'nan.
ua:nyalK kaum eksek-titif menyimpulbn bah"Wa seberutmya
sendiri terlibat erat dengan tec n-1iean organisasi
da1am setiap hari kerja mereka,
tetapi umumnya jarang
dari me:eka
menyadarinya
(Richard
L. Daft, 1996, p5).
m!k"llljer perusahaan tersebut
internaL
Smglrnt'lya,
teori organisasi membanru kita memahami apa
yang akan
te;t <trli
di masa
depan sehingga kita dapat mengatur organisasi
kita dengan.
lebih
9
|
![]() 10
2.1J.:U
Apa
Sebaah Organi.sa i
Organisasi sulit untuk diperhatikan bila kim tidak terlibat didaiarnnya.
U:rtuk perbandingannya
dapat
dikatalum seperti sebl!llh
Workstation
yang
ruinit pada sebuah gedung, l!bstzl:lk, dan terpecah-pecah
ke bebempa lokasi
(Richard
L.
Dai1, 1996, p19). Menlll1J\.nya,
kita
dap!!t
mengetahui adanya
suan:
orgl.!l'lisasi karel'""'
beffil.lk-bentuk
ak:sinya
yang mooyentuh
lu'ta
hamplr
setiaphrui
Detmisi OrgaJTii!.!la i
Walaupun banya.lc
pengertil!ln
dan teori organisasi, tempi berdasarkan
Richard
L.
Daft (1996, p22) pada
det11isi
organisasi adalah
(1)
entims sosial ya.'ig
(2)
rnenganu
p!i.da.
tqjullll-tujuan
dimana
entitas ini (3)
didesain
secara tan!tniktt1r dan merupakan
sistem
aktivit!lll yang terkoordinasi
serta (4) terhubung dengan lingkungan eksterrml.
Elemen k-'-'!ncinya
adalah b!k'1W1t organisasi bukanlah bangu.!lan
atau
sek-umpulan
polis maupun prosedtrr - prosedur r.amun organisasi terbenttik
da.i orangorang d!k"' lmbungal'llly'lt sate dengan lainnya. Sebuah org-cllisasi
eksis/nyata ketika
orang-orang berinteraksi
d:m
membentuk fungsi yang
penting
untuk membantu tercapainya
visi, m.isi serta tujuan.
|
![]() H
Seri."lgkali
lata
ber.anya,
apa
kontribusi
yang
diberikan
organisasi
daiam
hlclup
kita,
atau
mungkin unruk
pertanyaan
mengapa organisasi
itu
begitu
pent'.
ng? Ada
tujuh
alasa;-,_
mer1gapa organisasi
(secara
umum)
begitu
penting
bagi
ldta
dan
entitas
bisnis
serta
perserikatan
kerja
(John
Szilagyi,
1995).
vaitu
:
'"
•!•
Bersruna-sama
mengumpulkan
resources
(pekerja-pekelja
berpotensi,
swnber-sumber, dan
kesempatan-kesempatan)
unruk
mencapai
serta
menclapatkan tujumi
dan
hasil
yang
dii;'l_ginkan_
•!•
Memproduksi
barang- bamng
dan
servis secara
efektif
dan
efisien.
•!•
Menclulrung
da.n
memfasi!itasikan
kreatifitas
dan
inovasi.
•!•
Menggunakan
suatu
sistem
masyarakat
modem
dalam
penditribusian
clan
reknologi
berbasis
komputer
(
umumnya.
sudah
menjadi
standar
yang
harus
dipemlhl
).
•!• Kebiasaan
dan kemampuan
da!am
mempengaruhi
dan
beradaptasi
pada
perubaha,'l. lingkungan.
•!•
11/lenciptakan
nilai
yang
berharga bagi
pemilik
dan
pengums
organisasi,
lmnsumen, anggota,
serta
para
kru:ya
wan.
•!•
Mengakomodasikan
diversitas
tantangan
yang
berkelanjutan,
etik.a,
poia
clan
kebiasaan
yang
baik
dalam
berk:arir,
serta
motivasi
dan
kemampuan
man
jemen
dalam
mengkoordinasikan para
pekelja.
|
![]() 12
""''' ·"' Orgamiillia&i Seb:;;gfti Sebuall Sisltem
Sistem
Orgalllisllsi
Berdasarkan
Richard
Daft (1996,
p40) Pada wnumnya
organisasi
mengadopsi
sistem yar'lg
(Open System)
dalam kegiatan
operasional,
r,arnun
pada awal pen becl'ltultarn!lya
manajer organisasi
banyak
rnemikirkan mengemu
menerepkan sistem-sistem
organisasi
amu
tertuil;p
{Closed System).
disebut
pendekamn
yang termasuk
Closed
System
a.dalah
pada a,w.! pembetn
kan
kcnsep man,:ojemen
termasuk manajemen keilmua"l (Scientific
Ma.najemen),
gaya kepernimpirum
(Leadership Style), dan Industrial Engineering. Closed
System
sebenarnya
tidak
ber,ar
ada, sistem ini bersifat
introvensif
)'llr!g
ben:L"ii tidak
linglrullga!mya
dan benya
pada
intemalnya.
Seda<1gk:!L'1
orga.nisasi
adal2h sistem
resource internal dan
System yang
benyak
diadopsi
banyak
berintere.ksi
der,;gan
linl$kung!m
untuk
il'isepenru..nya memanfaatkan alokasi
eks>term.!l.
Crganisasi y-a,ng
baik tahu bagaimana
bagi organisasinya.
Orgcurlzatl,un
C'!wt!J:li Ti'M;•ory
Chaos Theory
(Richard
L.
Daft
1998,
p42)
aclalah
yang
mer:gungkapkan
tenmug a..'lomali faktor x
yang
ba.'lyak dijttlnpai sebagai
penghahmg maupun
adlipun
muncu.lnya teori
ketidakpestian.
dalam sistem kegiamn berorganisasi,
kaPena kondisi
dth"lia yaP.g
kompleks, acak,
dan
|
![]() 13
fungsi
bertahan
ditunjukan
oleh divisi atau
departemen-<:iepart=en
yang
bertil'l(lali:
sebagai
sub-gystem. Suh-gystems Org&llisasi me:na:rnp:ilk!m fungsi
pen1ing, yaitu
:
Sub-gystem
output
terhadap
jawab terhadap
berke!a.'liutan
dalat"'ll
organisasi.
Langkah
dalam memahami
orgar.isasi ada!ah denga.11
melihat dimensi mendeskripsikun desain
organisasi seeara spesifik
Dimensi
orgunisasi dibagl
(Richa."\.!.
1998,
p54), yang
pertama
menyediakun label
untuk
mendeskripsikan
kru·akferi:;tik
mt<emal s :bm:h organisasi. DL'11ensi
struktural
|
![]() 14
menyedil!kan
dasar untuk.
mempert..'lhankan
dan
membanding.l(an
organisasi.
Sedacgkan
dimensi
yang
ked:Ja arlalab 6"1lensi Kontekst:Jal, yaitu dilnensi yang
merrgkarakteristi..kar! se!uruh
organisasi mulai dari
besamya, teiu"'JOloginya,
!ingkungrumya,
dan
tujUll.rnlya.
DiL'lensi
kontekstual mendeskripsikan
setting
organisasi yang
mempengaruhl dan
membentuk
dimensi
stnlktural.
Kedua
dimensi desain orga.'"lisasi
:,erinmraksi
satu sruna
lain.
Dimensi
!iltJcnt:t" "'
•!• Fomu!llizaden (fmmalisasl)
meyinggtmg pada jumiah
doku:nen
dokulr.en
tertulis dalam sebuab organisasi.
Dokumentasi
jug! termasllk
Job
Description,
peratumn-peraturan dan
polis standar.
mendeskripsi.kan
tingkah
laku
dan
!liiivitas
org;misasi.
Formalisasi juga sering
di
rurur
dengan
hru:lya
mergun:Uabkan hal&uan-halar!la:l dolrumentasi.
Unmk oontolmya
sering
diterapkan
pada
universitas
besar
di
luar
negeri, hal
dis,-:lbabka.'l
karena
banyalmya
peratma.'l
dokumentasi tertulis yang
sampru bervolume-volume,
rnisa!nya
lilltlli<
registrasL dropping
and
adding
classes
(rr.eng,mmgi
dan
menambah jumlab
kelas),
student
associatior.s
(perkumpulan pelaja.r),
domutory
governance
(pengaturan
asran:ill),
da.'lfmancial
assistance
(bantuan keuangan).
+
Special!Zfliit;ln
(
spesialisasi), adala.derajad
dan a."llh
yang menentukan
kemana tugas orgar.isas!dibagi-bagi
menjadi pekeljaan yang lebih
rind
detil.
Jika
spesialisasi semakin meluas maka setiap anggota peng>JrUS
organisasi akan mengeijakan jems pekeljean yang semaldn
khusus
dan
|
![]() 15
'sempit', sebatilmya
jika spesialisasi semakin berlrurang, maka setiap
al'lggota pel1gli<rus
organisasi akan rnengeljakan jenis
pekelja.an
yang
semakin
umum
yang
calruparUJY:l
lebih 1uas.
Kadangkala
spesialisasi
juga
dianggap sebaga:i dasar untuk
Division
of
Labor
(;iembegian divisi kerja).
•!•
Stendariliz;atim(Standardisasi) adalal!
per!uasan yang
mirip
denga11
aktifitas kerja yang dihasilkan oleh ser "lgkaian perilaku yang seraga.'n.
Dalam sebuah organisasi yang memilild standar tinggi seperti restoran
McDomlds, nilai mum dideskripsik .n secam detil da."l
nilai yang sa.'11l!
diliam;ykar: pOO.a semua lokasi restor Ln'lg.
yr Ln'lg.
aLn'lg.
ada
•:• Hierarcity
Authority
(hirarki
otorltas),
mendesk:ripsik:an
'siapa
melapor
pOO.a
siapa'
dar:
per!uasan kontrol
setlap
manajemen.
Dalam
simclasi
ini,
semua
dir-ancang
untuk langsur.g melapor ke
ketua
organisasi.
•!• Complexity
(kompleksil'lS), me:ngacu pada
sejumlah a.l<tifitas
atliU
subS'ystem
dalam orga:lisasi. Kompleksitas dapat
diulrur rnelalui tiga
dime:nsi : vertikal, horizontal, da11 spatiaL
Centrallwtion (sentt-alisasi) mengacu pada tingkalarl hi11:1rki yang
memiliki
wewemmg
ootuk
mengamllil
ireputusan. Kefh
proses
pecgruLbilan
keputusan
hanya
melibatkan
orang-orang
di levelatas, maka
organisasi tersebut adalah organisasi
yang
pengambilan keputusannya
bersifat sent.'1llisasi.
•!• l."rofesionaJism
(profesionalisme)
adalah tingkatan
dari
edllkflSi
formll.!
dan
pelat'illan karya-w"Rn.
Profesiooolisme
sering diauggap
f.:Iggi
(juga
|
![]() <>!•
Denonnelitatios (ratio pengurus} yaitu pembentuklm
anggota pengurus
organisasi
ke ti!nili fungsi yang bervariasi dan
departemen yang berbeda-
beda.
•)
Size,
adalah besarnya organisasi
yang direfleksikan
pada bebempa orar.g
an_ggota
orga.nisasi.
Hal
ini juga bisa diu!mr lli"1tuk
orga;risasi sebagai
suatu
kesa'tl!all
atau komponen yang spesif.k sepcrti perencanaan atau
d.ivisi-divisi
yang
ada.
Dalrun
simulasi nantinya,
besarnya
orga."lisasi
ditell'ltukan
oleh jurruah
aaggota yaLg
bergooung
dan
nilai
prestige
dari
orgarjllll!'li tersebut
·· Organizational
TechMlogy
adalah
hal ya.ng
alruni berkembang sesuai
aksi-aksi dan teknik yang
biasa dig-ili"lakan
U!'ltuk mengubalr w.asukan
organisasi
menjad.i keiuanm.
Dalam
sirnulasi ini, dimensi
ini
tida.l.::
Envlronffll!..ent
termasal;:
selumh
elemen yang
ada diluar
batasan
org"'a.nisasi. Dal«m hal sinralasi
organisasi
tellill!Su.l(
piliak sponsor,
pihak
professionaL
kompetitif
yang .m:engatur
mem_bedakan organisasi
ini
ber!::-eda satu
|
![]() 17
mjuan organisasi
dirancang sama
(organization objective)
membantu
mengevaiuasi
peserta sinmlasi.
kebiasaa.lll,
per ertia;1 bersama, dan
sebuah budaya
yang
berkembang
diantara
sesaw.a
pengw"'1.1S organisasi. Nilai-nilai yang ada
ini mungkin
lebih mengacu
p!!da
penl!!l:cu.,
komitmen, efisieru;i,
atau Customer
Services.
Menurut Robert
Daft (1998, p12) Teori Organisasi adalah sebuab. earn
Organisasi
adalah sebuah earn uutllk
menganalisa organisasi
dengan lebih. alru.11rt
d!llam. Cam unti.Llc
melihat
dan
Toorl
Orgaaisesi
Kenapa
!rita
belajar segala
sesuatu
mengenai
orgarJsasi?
Sebagai gambaral',nya
bisa dilihat
yang mempelajari Teori Or s'ltl1isru;i
mereka
ya.;g mer.nimpin
nrganisasi atau
potensiai.
sebagai
pemimpin
dan
mereka
ymg tidak
akan
pemah jadi
ma.'1ajer.
Kelompok pertama
biasanya
oygarJ.zator. Kenapa
bisa demikian?
Teori
Orga.n:sasi
dapat memb,an1tu memoorikan
sebooh apresiasl dan pemahaman
|
![]() 18
Of!l;at iJ:!!JSi adalah
lrul'!Ci
dar.ri entitas
sosiru di
jaman
mempdajari
organisasi
kita bisa
mempelajari
lebih
banyilk
imbungar:
ac'1tara
liP.gkungan
ha!nya
ldta
geografi, astronom11,
musik.
vu:.u"
orang-orang
ya.'lg ingin
akan menjadi manajer,
Teori
Organisasi
memberikan
pandangan yang
berlmbungan
dan
membantu mereka
menjadi manajer yang
baik.
Ccntolmrya
IBM, ba<·w l(
yang mempelajaci
Organisasi
me:lal1i
rrtet<1de
Trial
IBM
para
maimjer
tidacl{ mernabanli
sit11asi
arn!1!!ll:a
mereka atau keputuseit apa. yang perbuat dat1respon.
Organisasi
mengidenti:l:ikasikan
vaiiabel-variabel
menyediakan
model-mode!
sehingga
manajer-!I'.ar,ajer
mendiagnosa
serta
apa yang
teljadi
sekeiiling
mexr.:bilJ'Itu
efektivitas
orga;1isasi yang
lebih besar.
bentuk nyatanya
Organisasi dapat
membnat
ma:najer
lebili kompeten clan
berpengaruh. Mengeta.'mi
bagaimana
mengapa
organisasi
membuat
Wlll!\ier
bagaim&'1a
he.re.J k.:i
Pembe
jMW
organisasi membuat se!,eorarlg
nwlihat dan memahami
-hal yang
bisa lihat
Topik
mangenai budaya
organisasi
telah
menjadi penting Ga!.arn kumn
'\!\l'llktu
belakangan
sebagai perubahan organisasi ke
arah
struktur yang !ebih menekankm ke!:mda
|
![]() mahasiswa
adalah
ma.basisv.;a dan merupalran entitas
mahasis;w (Robert
L.
Daft,
1996,
p45)
organisasi
ini dibentt k
penga\wisan
kampus
dan
pada
umwrur
ya
kegiat.a.'l-kegiatrumye.
masil:! he
:>rie:r.resi
n.un!l.t.,
hobby, dan mahasiswa
Dalam
hu!Jllngan-hu!:nmgan
intemah'lya, organisasi
w.ahasis;w
struktur
ya.ng
terlroordinasi
yang
dirancang umuk
mellCapai tujwm
visi
tian misi
crgru:risasi.
juga
wadah
bagi
mahasiswa
u.'l.tuk
mem!Jrenlllk:
dirlnya
se::1diri dan
juga
menjadi
individu
yang profesional
dimana
para mahasis\\'11
rnengt1adap1
kebiasaan
bekelja. da!a.m
mengatur stralegi, keselisih-pahaman
antar
dan kondisi-kondi&i e!
J>te:nal
luas ser'..a amat tidak
menenta
menurat
mereka
karem disebabkam
sebailmya
vvaktu
digunakan
untuk
be!ajar
mencari
hal
lain
yang dianggap
berguna dan
menarik,
atau
malas.
|
![]() 20
Namun karena
hal itu. pu.1alall
banyak
mahasis'W'li
yang
me.nghadapi
kesullia.1: setelah !ulus dalam beke1-.;a.
Mereka mengalami
kesulfta"l jika
bekeja
s;:lit mengimp!eme11tasikan basil studi
mereka
dengan
baik
dan benar.
Robert
L.
Dac't (1996, p75) meng:iltakan
bahwa mekanisme
kclja
Mekanisme
ke!ja
organisasi
i:i
Ul11!ll'lli>ya
selalu bereriemasi
anggota
dan
bergabung
atau tidak dalam sebuah organisasi
adalan daya tarik yang kuat dari
organisasi itu sendiri.
Daya
truik
organisasi
bisa
bermacam-macam, seperti
fasilitasnya,
pengurus organisasinya, dan y< ng
terpenting adalah
jenis
keg:iatarmya
(sesuai
dengan rrrinat
ataa tidak) dan kual.itas
dari keg:iatan
itu se11diri.
Daya terik dari
kegiatan adalah hal yang utruna.
MlsaiL'ya,
seseorang akan bergabung
hobby-nya}atau
dia sebenarnya tidak suka basket namun ingin bisa
main basket.
Jadi
dalsm mekanisme kelja ini adalah bagai'Illllla sebuah
orga.'lisasi rr.a>'11pu
Daiam t:-elaksal!arumya,
organisasi
rmhru iswa tidak sendirian.
Pada
mungkL'l
itu bukan masa!ah yang besar
!L'ltu.lc mengbasilkan sehuah keg:iatan
|
![]() |
![]() 21
haJ:rva
dij'lemleh
da:ri
jenis
kegiataru'1J1! (daya
tarik orgac"lisasi), falrtot l!linnya yang
penting adalah cilci
prestige da.-i organisasi tersel:Jut
Nilai prestige orga.'l.isasi
diperoleh
presmsi yang diperoleh
organisasi
tersebut
baik
itu keterlibata.Lnya
dalam
kei5i!J:I'an
lain maupun
dalam
rner,yelengg kan kegiatar ya
dan
'keren',
llllggota
se::nakin
sena11g. lui adalah faktor
orgacisasi.
J\.fisai.n.ya, sebuah klub komputer
te!ah
mel:\iadi
pertandingan komputet atau
yac"lg meHba:t\:a.1
orang dan
perusahrum
saja menyelenggarnksn
kej iwtan organisasi yang
seperti it-u
mudah..
Diburuhkan
bru1vak
du.i.;-ungan
dsri faktor - faktor
lain
kampusnyl:l,
anggotaz1ya,
pe!:u&al18<an d.a11kau.'ll pmfesional
yang ingin berjJartisiQasi dalam
kegiatan
kita.
Dari mekanisme
kerj;;:
yang demikian
pilO)
menyimpuikau aktifitas -
alctirr:.as
Ll2m-ence
Pm
;,lc
(1997,
umum
selalu ernt
l:ul .t!'!.l¥f..!"ll!lya
dengan i:ujuan
Org"..nisasi
(Ol"Jgl:h"ltta1:ion oQjective;}.
Aktifitas
aktifit'l:S
tersl but
ada!ah :
Mlmgampalbl, mencari !llnggotlil
ilJ>lri'l!llliii§as:
kegiatfu'1 tri adal.a.h salah s<.tu
bentu.\
perwi..ljUda!l
dati d.imensi o nisasi.
e>e1am itu
organisasi maha:sisw-a
tanpa anggota tidak a.kan
|
![]() 22
Meligeloia D!ll!Ut Org : EJiM&i.
Orgauisasi pada awa!Lya mencari
da11a dati illl'an anggota,
karena
tanpa dana
organisi tidak akan berkembang.
mengembangkan
org14'1isasi
peroler.an dana
tidak ha'lya
dari
anggota
saja,
namun
JUga
dipemleh
domttur, kampus,
d;m sponsor.
Dlllla organisasi
ilipemleh prlnsipnya
digur',abm
sebesar ·
bc-samya
l.l.!rtiJk
kema.lanunm
orgarisasi. Mengelola da.r:a
orgarJsasi
maksudnya
adalah
adaia11setiap orga.'li
asi
mengel.ola <iarnh"lya
hingga menjadl
berkembang dengan mengolahnya dalam
penyelengga;-<.mn kegiatan.
Aktifitas
biasanya dila:Jrulcan
dalrun mengembangkan
lrualitas kegiatan orgar..isasi. banyak peru...<ahaan
besar
yang
bergabung
dalam
kegiatan
mahasiswa,
yang dikeluarkan organisasi
m.enjllldi semakin sehingga semakin menguntungkan bagi
anggota organisasi.
.Hari.ya
saja pada umurnnya
mereka sama
halnya seperti
bank. Mereka
mau membll.lltu
asal mereta juga mendapat
meminta.
|
![]() 23
<(•
Membang;m kepereayrum
all.ggom,
rulilhasillwa, masy:mdmt lll'mll'm
ternt2ma per.Rs::dlla:l!n-pere§ll!Mliln dan
profesi >nlil!.
Hai ini
berk;L'tan
ernt dengru1
nilai prestige org-..nisasi
tersebut
setela.IJ.
berhasil
menyelengaraka.n
kegiatan
organisasi.
Hal
irJ
juga yang
mempengaruhi
apakah perusa.'laan
dan
kaum pmfesionai mau bergabu.ng
denga."l. kita ataupun tidak.
•!• Menm:eang, Memb!!lllt
Menyeklnggtllrakll'Jil Kegiatan,
Men.ipakali
salah satu
dasar
penting
di organisasi yang juga
membang'.m
kepercayaan
anggot&, mahasisvva, rnasyarakat
Ulntlm
temta."na perusah111L'1i-perusahaan
dan
kalllll.
profesional. Setiap orgtWisasi
!:tar,;s
ruenye!engg!!....a.4:ron
kegiatan sesuai deng:m jenis organisesi-nya
yang sesuai harapan
dati
anggotaeya.
•) lnter!!lksi Sosi.llt.
Intera.i ini
teljadi
selame
organisesi
mahasisv.a
melakulam
aktifita.s
sehrui - harinya.
Inte!'kasi ini juga mencakup
pengembangan Interpersonal Skill yang
penting dalam diri
mahasiswa.<ya
juga membina koneksiperkemba.ngan selanjumya.
::u.2A.2
K
iarlan-K;;g' mOrgaEiilla
.si Mabasi§wa
Secara umum jenis
kegi<!San orga."lisesi
mahasiswa menl.!ll.:t
Laurence
Prusak (1997,
p89) dibagi
n: jadi
dua,
yaitu:
|
![]() 24
•) Routine Activ:fty (X.egiatan Ruti1¹).
Kegiatlm rutin
adalah
kegiatan orga11isru;i
mahasiswa yang
sifatnya rutinit&s
dan biasanya diadakan berka!a mulai seminggu sekai
5x seminggu,
sebulan sekali, 4 bulan sekalserengah
tahun sekali, atau
bahkatt setahun seka!i,
Jenis kegianm
ini juga masi.'l dibagi menjadi
dun berdasarkan Jokasinya, yaitu :
Inremal. Kegiatm rutil1
yang juga kegiatan
internal adalah keglatan rutin
ya."'g lokasinya.
diadakan
dalam lingkup
in".ernal organisru;i, dalan1 hal. ini adalah kampus.
o
Kegmtlin
t
c•utine
Ek<!terna!.
Kegiaw.n rutin
yang juga
kegia'.an
eksternal
ada.lab. kegiatan nr'Jn yang lokasicya
diadakan diluar
lingkup
internal organisasi, dalam hal ini adalah
diluar kampus.
Ntm- ilo!ii:tine
Aw,tlty
(Kegi!IW.Il
Tidak
Rutin).
Kegiata.r Non -
Rutjn adalah kegiatan orga.'lisasi
yang pengadaan
kegiatannya
bersifat tidak belum tenta selalu lllda
dan sifatnya tidak
berpcla dari segi penjad'W1JJat1.
Namtm
biasanya
kegiatlln adalah kegiatau
organisasi yang besar dan sulit
ill!.
Jenis kegiatan
wi
juga
masili dlbagi menjadi dua yaitu :
o
Kegbltalil
Ntm -
Routine
Iurernllll. Kegiatan rutin yang juga kegmtan
internal ru.!aiah
kegiat&"! rut11
yang !okasinya diadaka.'1
dalGJJ'n
lingkup
interr.ai
orgacisru;i, dalam.
ici adalah kampus.
|
![]() 25
juga
kegiatan
ekstemal ooalah keg;iat£111 rutin yang lokasinya diadakan diluar lingkup
inte:mal organisasi,
dalam
hal ini adalah diluar
kampus.
Set'.ap mar usia menriliki apa yang
d1setnrt dengan
(Work Rate
Point),
yaitu suetu rata -
rata kemampuan seseora!'.g dalam masa
pengerjaan
task
(tugas) orgamsast
Menurut Michael Pritula
(1998,
p56),
dalam
usaha
mencapru
keberhasilan se!Jllil.n kegianm
organhlasi, sa!ah satu faktor yang dinilai sanga.t
penting yang
mempeng;aruhi
pemmman WRP adll:iah
sub-system
yang disebut
dengru: fulctor
HasH
faktor
-
faktor tenreb1lt
dinyataka."l
dalam
persen kemungkinfh'l m :nunn:mya
nilai - nilai VJRP
disimpulkan
Organisasi Mahasiswa
yru1g
ada pada Massachussets Institute
tahurrl996-1998
Tabei
15-35
%dari
|
![]() 26
*
.
}
'
mempengaruhi
menyelesaikan
dihasioom
orang-cr1:mg organisasi se!ama
menyelesaikan
tugasnya.
Simulation / simulasi secara
umum adal.ah
lllltuk membuat
seseornng
seolah-ciah
berinteraksi dengan dun.ia nyata dirruma
sebenamya
ia sedang
tersebut a..1lllah
sebuah model komputer dari duma
nyata yang
disimulasikan
dlirJU'Ul
model
adalah
suam representasi dati
sistem
yang
Computer Simulation adalah sebuah
ilmu
dlllam mendesain
model
dari sebuah
aktuBJisasi troritical sistem secarn
fisik,
mengekselrusi
model
pada komputer die
t:a:l, d1:m mengana!isa
execution
output.
Simulasi
ada!ah
penvujudml
dari
prinsip
learning by
uwnl!.
Unmk mempelajari
tentang
system
Penggu.'laall simulasi
aaaJal:! sebuah
aktivitas
yang
alami
seperti
anak
kecil
(who
plcrys) memainkan
1mina1mya
(the toys object) . Untuk memahami realita
seh.:mh kerumtill.lJan}'akita harus membangun den memhuat objek-cbjek yang
sifatoya artificial
dan dina'nis.
Computer
Simulation
adelah
persarnaan
elektrunik
(electronic
equiwlent)
dm
permaiPUlfi
(role playing)
fti.A
S!ltl(ln,
1997)
|
![]() 27
<;•
Static
Simulation
adalah si:.nulasi yar.g bers;ifat statis, disini
V'llli.'tu
memaL'lbn
peranan
yang penting.
Dynarnic
adalah. simulas.i
yang
beruhah-ubah
sesuai
waktu.
Deterministic
SiTn!li!atJion
adalah sin1uiasi
tidak memillki
komponen-
komi}onen
h&silnya
sudah
dipastikan.
Stocltastic
Simulation adalah simu!asi
tidak
dapat
ditentukan nilai-
tidak
berubah.
<lf·
Non Discrete
Simulation adalah simulasi
berubah
sesuai
d.engan
Adaptm tl;)uannya adalah
metancattg suatu bentuk model simulasi
yang mendllplikasi kondisi sebenamys sel'!m:ggamemililci
Secara
;:Je5'!1!l!m simulasi di berbaga'i
bidan,g adalah
:
|
![]() 28
1.
Compwat!onal science.
Simu.lasi
adalah lingua
frcm.ca
dari
comP'.<tational
science.
Computational
science melihatkru1
per,gg-t!lllll!n
komputer
untl.:k
visualisasi dan
menyimulasikan
fer:omena
yang
kompleks
d!ll!luas.
Chaos complex
S'ystem. Sebooll
bal:rw11 satu orang
dapat
mengamati
kcmpleksitas
di dalam
sebuall
model
deterministic
sederluma
yang terstruktur
adalah sebuah
te.la!ik
dasar
dan
kepedullan. Lebih jaub
lagi
hampir
semua
model
menur ukkan bahwa chaotic behavior tidak
menghasilkan
benrJk
statis
analisa;
simulasi
barns di
gunakan
1111tuk
menyediaka.n pandangan yang lebi\''l detil terh!ldap
pertanyaan
systeiTL
Dalan1
panda.ngan
l;ms, bal'lasa
simulasi
di
masa
depan
a.kan
banyak
berhubungan
dellgan symbolic
manipulation routines
and
languages
selringga sebual1
system
bisa dianalisa
dengan
semua
tools yang
tersedia.
3.
Virtual
reality.
Tekai'JL"l
di dahun riset
virtual
reality
tujurumya adal!!h oott:k
membenamkan
peneliti
ke
dalrun
d.unia
yang
telah
disimulasikan
melalui
penggunaan alat-a!at
seperti
virtual helm,
data
glaves,
six
degrees
of
freedom
sensor,
dan
force-feedback
elements.
Meskip;.m
virtual
reality
sering dilihat
sebagai
parsa!llltlLn
dengan
human-machine hnrdware
interfaces.
tekoo!oginya ha.:1.1s digabungkan
dengan
metode ootuk membllll.t
dooia
digital
nljua.u urJuk
menjadi
lebih
efe!ctif.
Artif eiallife.
Eksperimen di
dalar.t
artificial
life adalah
satu
dimana
sebW!h
program
komputer
ditulis
menyimulasikan
bentuk
kehidupan
buatan.
5.
Physically
based
rnodelmg
and
computer
animation. Ada!ah sebuah bentuk
model
simu1asi
yang
mengan>.hil
kenyataan
sebagai
model
untuk
disimul.asiksn
guna
mernbanm
memberikan
pilihan-pilihan
yang
lebib
baik
|
![]() 29
da!am
pengamhilm keputusan.
Fe!Rll.an
bi
juga membantu memberikan
grunbruan
pengertian tentang sebuah
proses yang
sulit
dimengerti.
Contohnya simulasi organisasi ITahruiisv;,'3
.Pe&dl.ekllmn
Sim111lasl Orgaai§asi
Dal!ll!l ta!JB.p p:elancang:m
simulasi ada
bebem;m macam
pendekatlm
simulasi, seperti : Traditional Simulation, Process-BaBed Simulation. Multi
Agent Simulation,
dan
Game
Theory
Simulation.
'lf'rtlditimwl
SimultUWn
adalah
teireik
pendekatan
denga11
meP imulasL!Qm secara la11gsung sebuah proses. Untuk conto!mya dapat
kita
proses belajar-mengajar di dala.'ll
kampus.
Dalam proses
ini
hanya
raelibatklm rr.ar.as.isv.--a dan doSeP sebagai
sl!lllber i!muny1t
hocess-lJil!!led Simull'itian adalah
teknik
simulasi
yang
melibatkan
P"·nyimwasian setiap unit secara individlllll
dala.o mer,yimulasika.Yl proses.
Ka!au
disesuaika.Tl dengan
proses belajar-mengajar di
dalam kampus tadi maka d lam
sim.masi
naltlti akan ditampilkan energi
{HP)
dan
kondisi
:::nasing-:masing
mahasiswa yang
belajar dan
:,agairruma
perasaan
mereka
terhadap
materi
pelajaran yang
disarnpa:ikan oleh Dosen.
!Jidti
Agent SimuliltWn,
Jllfuiti Agent Simulation
!!tau sering
disebut
individuwl-based simulation
ndalah teknik simulasi
yang
termasuk dalam diYcrete
sim:ulatlon
dan
didasarkan
pada
hasil secara
keselu\'lilian
dari
interaksi
arrtar
anggcta
sebuah populasi, biasanya melibatkan sebum
liJJghmgan
atau tempat
dimana
i:i!teraksi-!ntereksi
tersebtlt
beriangsung
dan
parameter yang
menyatal'lln
tingkah
ialru
serta
karakteristik
per!·ndividu
(Rey tolds,
l999),
|
![]() 30
Game
Theory
Simulatton
adalal:i
salah satu
telrn.ik
simrul!Si
yang paling
ban; d.ikemhangkan
(1998). Fenerapan s!mulasi ini
untuk gambarannya
adalah
seperti mengambil
banya sisi peml!!.irumnya saja d&--1 selJUah aklifitas
yang nyata
Teknik
simulasi
ini
sangat
berkembang
di duma hiburan dan salah satu
keunikannya
aaa
lab
tidak adanya suaru pola
da'l rlli"llUS
tertentu dalam simull!Si
ini untuk menghasilkan 1:rila.i
yang dibutuhkan.
Game
Theory
Simulation
ada1ah metode simu!l!Si yang
lebih
banyak
mengaca
p-dda
Gamepiay.
Gameplay
adalah
suatu
gaya
pennainan
y&"lg
ada
da1am simulasi dimana hal rr-,enjad.i daya
tar'tk yang mengasyikan
b!lgi
orang
y&"lg
memainkan
simulasinya.
SLmulasi
yang
mempunyai
gameplay
biasa
dikenal
<!&"1 diasosiasikan
dengan game.
Gameplay
sendi.ri
adalah sekumpu!an
fac+..or-fa,.,'1or yang mendukung sebuah simulasi menjadi sangat menllrik un.tuk
U!1lll.'ill!Klljtt,
lrdk
itu
SOO&""li
realita rnaupun tidak
Gameplay
j'llga me.I'Upakan
Jrump;.llan
acts d&"'l objectives
y&"'lg hams dijalankan oleh pemain simuiasi ini.
B-eberapa
acts
dan
objecttves
irJ
rebenamya sangat
sederhana
seperti
memperl:l!ha!>lmn
nyaw-a
karakter
utama
(health),
mengahihkan lawan
(hetlt
tlze
opponent),
d!m
mengumpulkan
benda-benda
ter.entu
(artifact).
Perbedaan
an.iai1J:
Simuiatian,
Game,
dan Gamepiay terletak
pada
pengertialil
Simulc:Jtian rebagai disiplin
dalam mendesain
model
dari
sebuah
aktualisasi atau
teoritical si.stem secam fisik, mengekseknsi
model
p--
komputer digital, d2n meng--analisa
execution
output.
Simulasi !lda!ah perwujudan
dati learning by
doing. Sedanglmn
Game adalah sebooh simulasi yang
|
![]() berkembang dan merge dengan
Gamep!ay menjadi sebuah pennaiJlan yang
sifamya teaming
by doing
Hanya game
yang mempunyai
unsur
Gameplay
yang
k
mdtibandingkan jenis simulasi
yang
lain karena Gameplay memang diciptakan
pada
av<al mulanya
untuk menghibur.
(LeRoy
McArthur, 1994 ).
"-o''""'';·
1'ab1!J:l(lili.D l!"erancanges'l
Gafre
Dal.es"n
proses pernncar.gan
sebuah game, umunmya
harus mele'\1\'ati
tahapan
berilnrt ini ·
:Z.2AoLl
Creative Process
Adalah tahsm penting
yang
meliputi :
•!•
Inspiration -- Whete to
get Ideas. Adalah tahapan dimana
desainer
game
mempercleh inspimsi tentang ges"ne yang aka.11dibuat
•)
synthesis - Combining Ideas.
Adl!lah
tal:laplln penggabungan ide - ide
untuk
menjadikran sistem
yang
lebih kompleks.
Resonance - Creating Synergy from ideas. Adl!lal1 bagian di:nl.ana
ide
-
ide
yang ada dikembangkan menjadi sebuah lronsep.
Convergence - Finishing The Concept; Adalah tahap terak.J.rir penye!esaian
kcnsep
dan
ide
ide
yang
ada
2.2.4.1.2
Tahapan
ini
sdalah
tahapan
dlmana
seorang
desainer
game
akan
membentuk
ide - idenya tentang game
ya'lg
dirancang menjadi lebih detll.ii
drul.
kompleks.
|
![]() 32
•!<
Dramatic
Effects.
Adalah wtu f!lktor
cll.llam perancangan game yang hams
dip- rhatikan
oleh desainer game. Tru'mpen
ini mener:tukan
janis 'skenario'
apa yang
akan
dimainkan
pemain game
rumtinya dimana hal
dapat
satu faktcr yang sangat penting.
<l:• Style.
Adala.'1 tahapan.
di.mana
desainer game menentcl:an genre dari
game
diraneang.
Genre diseb1rt
goal of designer,
mrulcsm:lnya
disini desainer
game menentukan
tu:juan
dari game
yang dia
rancang tersebut.
Genre game
e:da bebempa macam yaitu :
"
-
Arcade : game dengan genre
ini arr,at
sangat terkenai denga.'l
istiiah Lots of
Frantic
Button Pushmg
(contolmya
gan1e Super Mario
Bros.),
hal yang
paling
mendasar dari
game
jenis ini adai!lh memiliki
gameplay
yang simple objective oriented
(boorieniasi target
sederh!\r;a)
seperti keharusan
untuk menyeleSilikan setiap li"lgkatlm level
permai'lan yang ada seper'ri m<Jmbu.'1uh
musuh terte:rtu
yang ada,
mengu.mpulkan item,dan mengalahkan
Boss
muslli'l pacta
aldrir level
yang
menjadi
ujian bagi pero.ai"! untuk sampai ketahap
berikut
"
:
game dengan genre w> at sangat terkenal der.gan lsti!ah
The stmy
matters
(contotrllya
game
Nii1Ja Ryukeuden), hal yang paling
mendasar dari game jenis
ini adalah memiliki jenis gameplay
yang mirip
dengan game-ga."!le bargem-e
Action-Adventure, banya saja tidak dengan
ti!ikat kesulitan
y:mg
sama,
hal
ini diseb!lhkan kuatnya unsu.r cerr.a.
sehingga mempengamhi
bantuk permaina."!llya.
|
![]() 33
ga'r'.ep!ay
dengan sifat
Seek
(cari),
Seize
(sergap, sereng),
CapNire
( gkap,
reb-ut),
Control
Contoh game dengan jenis
adalah Super lwbot Wars,
Nobunaga
Ambitkm, dlt
yang
memiliki
gamepiay
der.gan
prinsip
dcing,
|
![]() 34
"
Siwmlfition
:
game dengan
genre
Uri
.mat
Sl!Ilgat
terkenal dengan
istilah Optimization Exercise, yaitu game
yang me;:niliki
gameplay
denga..n
sifat
reality,
experience, and trial - error. Pada umumnya orang
menciptakan
game simulasi km'ena pada
kenyataarmya banyak orang
ya!lg sulit mewujudkan
keing1nannya
Misainya
:
orang membuat
game
Hight
Simulator dikarenakan banyak orang
ya.'lg sebenamya ingin
mencoba menerbangkan pesawat n&i1Uil tidak ada
biaya, waktu dan
kemmnpuan
hingga bisa mencoba..nya melalui simulasi ini, hingga jika
kapalnya jatuh
tidak ruia yang rugi.
:
game dengan genre
ini
amat sangat terkenru
dengan
Hard Analytic
Thinking, yaitu game yang memlliki
gameplay
dengan
sifat mgenuity
(kecerdasanfast paced
(langkail
cepat), rigid
thinkmg
(pemikira..'l dalam),
Adalah
hagian
dari sebuah
grune
yang mempakan gabungan :ian
kombinasi
dari skenario
•
skenario yang ada dalam gat'l'!e.
Plot yang menarik
memberJ<an
kete1tarikan
tersendiri
bagi pemaiTh"lya,
seperti ha!nya
orang
menonton:
b
!
.
OSKop.
segan -
segar&ya membayar
maha!
para novelist untuk mermlis cerita atau
menyuslill plot dalam
gamenya.
conto!'-,rrja, cerita
dav:i
ga.me
Super Mario
Bros.
ada!aillilltu.l(
menye!amatkan
Princess
Toadstool
dari tallgall
Bowser
sang
rnja monater
Koopa.
Namun
untl!k sampai
kesana
Mario
harus
melewati berbagai
|
![]() 35
doom.h yang
urJk -
dan menar'Ji: serta dijaga. oleh berhagai
jenis mo:r>_ster
Koopa
yang lain, nab inilah yangg
disebut dengan plot.
Characters
Faktor lain
ya.ng juga sangat
mempengaruhi dalam penr.ainatl adalah
pepmemba,'nflb'hl",!
;a,'nflb'hl",!
NPC (Non Playable Character),
dan
karakter lllltagonis
hruuslah mendukung tujuar., cerita
dan
plot darig
Ly'naeng dibua.t.
M.I.T dan Universitas Harvard telah melakukan riset sejak 1989 ketika
oleh
Departerrzen
PerKiidikan dan Lemhaga
Kesejahternan amk di
Amerika
meoyelidiki segala sesuatu tentang sua.tu
bentuk permainbmaru
yang dikenal seba,gai
game, dimana pennaiMn yang mulai menjamur di negeri
Parr'.Jm
Sam
itu dikhaw:cirkmLe"!
m
bawa hal yang buruk Hal
disebabkll.!'l
tmtuk
ten.Js mellllli!kannya hingga tidak belajlli.
Setelah
melak-uka11
riset
hingga satu
t
L'tun.
hal
itu
mema.ug texbukti
dild!av,.'litirk&il mem.baw-a
pengarnh
bnruk pada bidang pendidiklm
temyata juga
bias menjadi sangat efektif untuk membautu pendidikau jika dimodifikasi
da.'1
dia."'!lhkan deng:an
benar.
11,1aka
pada tahun 1989, Sekolah
Penernanga.n Amel'ika,
membuat
g-ame
simulasi pesawat terbang w:ltuk pelatihlm
bagi
para calon
|
![]() 36
di negara-negam
eropa,
berkembang
menjadi
sam trend yang di.Iilai
sukses. Bahkan
trend tersebut
lcini
telah
me:rwtnl.J,ru'<,
hingga
bidang
pendidikan,
beberapa
materi pelajaran
yang
dibuat m;Iter';nya dalam bentuk
game. Hal
ini
bisa
dilil:1at dati
(Matematika),
to Mother
Do You
K11owYo!lT
Neighbour
(Sosial), d!l.
pendekatan dalam
meranoarsg game
('LeRoy McArthur
,
1994) :
Konsep
sudah drtenmkan
em
Space
Invader
ta.lxun 1970-an,
dimana
intinya
segala. nilai
var1abe1
dalam
game hanya
memilild i'ilng:si sederbana
untuk Add Substract.
Sebagai
rontolmya
juga bisa
Nmtendo 1986. Dalam
game
memberi
nilai
sul; ·tr,2Ct
fuj
yang
dtsebt>t dengan gameplay.
pemair.
a!am
sebagai
penggali
|
![]() 37
mengu.mpul1®'!mas,
tugas
a.'lda
ad.i!lllh
mer!ghabisk!l.!!
seluruh emas
yang ada den ran
Sfu'npai
.habis sebelum !dta 'dimakan'
oieh
m.onster penjag;>ta."nb:mg.
1.1.43.2
Ko!!!lep
Free
TF Fnfiurm
Free
Transfonn
adalah
tekl!ik
dasar
perancangan game
yang
menggunakan ara!isa
terharlap obyek
Analise i.ni
untuk memb:mru
para
pe -an ;ang w..me untuk mendapatkan gambaran
mengenai
keseluruhan obyek
game
yl!ng
mereka desain.
Misalnya
perancang
game
illgin
me::nbuat game
petuala<'lga;'l
bernuansa
abad
pertengllhan, maim mereka melalrukan riset sede:rhana
terhlldap
obyek mereka supaya 11ltliliki gambarau wa!aupun
!!lasili banyak
paint-point yang
k·1.mmg
dan tidak
dicilai
seca.-a
benar. Tuju:mnya disini
Utituk
mencllri
gambaran
yang benar bulam
tepat, selanjutnya
pengembangan
game tergantung dari.
daya
kl:iayal
desainer game.
Itu sebabnya konsep ini
d!sebut
Transform.
2.2.433
Envircmt:rr,effft
B
J
Sii!II
Te :hniqYcre
Adalah telmik perancangan game yang
teJa,i melakukan riset dan
pe1t1.elitim
de-u.gan
kedetihm
yang tL'lggi
terhadap
environtment game
yarig
ak&'l
dib;u:r.t, mulai
lingku..11ga."!
seperti jenis
pohonnya, bentuk
sungai, jeni.slludaya
YIL'1g
ada, dll. Untuk memperoleh
cilai-nilai
yang ada dapat dilakukan
ana.lisa da::survey yang
hasilnya mempakan
s
buah
Contoh game yang d:ikembangkan
l::anyak
dengm
|
![]() 38
memakai teknik
sangat mendekati
dengan
disimulasikan beresa!dati SU Vei
dikembangka.n
simulasi ir.iadalah
SIMS.
dalam triikull)'a,
Inteleget1sia
(Artificial
sebuah
mempelaja.-i
dilakukan
oieh manusia.
maksudnya
mesin yang menriiiki
kecerdasan beP..rti
disesuaika_n
atau juga merespon
terl:!adlltp
masukan
(input), (condition),
lingkungan
(enviromenta!
behavior)
dengan
m<mg;hasilliam aksi
yang
mendlekati atau
sar.na
dengiDI
pikir manusia.
p!'..da
game-garne
pennainan kmnputer,
proses
pellgambilan
ke-putusan bisnis,
dia.,onosa
penyrurJt
untUckedoktemn, hingga
si..'D.ulllsi
poJrang pada
polati.l:!an angkatan
|
![]() 39
Cabang-cabang
ilinu
Artificial
Intelligence
yang
banyak
dijumpai
dan
bersifat
umum
vmtu.l.;:
m.asa sekarang
bisa dilihat
dari
gar,1bar
2.1
:
Common
V'NIII:Imll
mg., "
'£:&.
l'mblll::m
fMl'l M
iliilll.\l!l illlit
Gambar
2.1 Cabang-cabang
iimu
Artificial Intelligence
Km;wledge Representllition
(Durkin,
I991, p6)
ada!ah
bagian
dari
cabang
ilmu
Artificial
l;1telligence. Untuk
memahami
tentang
KEnowiedge
RepreseF latit.m,. dapat diamati
melalui
3
defmisi
yang
membanm.
Defmisi
pertama
ada!ah
Knowledge
(pengeta.>man)
yang berarti adalah
pemal:J.aman daci sebuah
daemh
subyek.
Definisi
kedua adal!m
Dornain
(daerah
asal)
yang
berarti
daemh
subyek
yang
difokuskan dengan
balk.
Jadi
pada defmisi
|
![]() 40
Knowledge·
Representation a-'a!ah
untuk
tek!likKnowledge
Representation li!da
yaitu
:
semantic
r.etworks adala11sel:mah
meinde
knowledge
menggu!IJ:i.kan
gmfik dimana grafik ini
dimncang
d!Lri
node
-
node
arcs
(akar),
Disini
node
-
node
i:ni
meW Llcili
dan reiasi
arc arc
dhmtara
objek
Seluruh node dan arc m< milild
label
;'!)endeslaipsfr-.a.'1
objek
yang
hubungan alatr
J[ahnya.
menyedi2ik2in sudut
pandang
secam
l::e;:hubmtgan dengan
objek penting,
properti,
dan
l:mbung!L'1.
11-ip!ets (OAP;
Definisi OAV adalah
se!H.la.h
me'<Ode
dari
kr.owledge representation
bentuk pengetahi!im
dld,ekl81J1l.Siikl!l1l).
F.J:l ini juga dinyatakan seb!igal
Proposition (suatu statement
Frames
atausalah}
pangetili'"'" yang
stereotypical
konsep
atau objek
|
![]() 41
Sebuah
perluasaTI alruni
dati
semantic
P.etworks
adalah
sebuah
skema,
sebui!Jt
unit
yang
te;:<iiri
pengetahuan yang temang bebel'a;J!l
konsepatau
serta
tet:i!M'!SUkdecwrattve
dan
procedural
knowledge.
Para
perancang
Expert Systems (ES)
menggunakan
ide
yang
sanla
untuk mendapatclmn mewakili
pengetahuan
konseptua! dalam sebuah
ES,
hlngga
akhi:mya mengar!L'I]kan skema (S :herna) sebagai
sebuah
Frame.
Sebm!h
;.w;"""
untuk mudabnya
sudah banyak mirip dengan sistem
yang diilnpl:em.entasil "' dalam ke!ridupan sehari - seperti
bulru :mport
menunjukan IDfornU
si yang dapat
mengkar-.Jcterisasikan sej:iap I!lurid
sekol!Llt.
Logic
Logic
adalah
beJ:rtukK'lowledge Representation
yang paling lama
tua
kompute;:.
Logic
pembelajal1L"l mengenai
pe:mtunm
sebab-
dbatogic metniWd
Ltogic metniWd
Intelligence
Systew.s,
yaitu Fropotional
Logic
dan
Predicate
Calculus.
Ked:1a
teknik ter;;eb1.rt
meuggunakan
symbols
untuk mereprese:1tasikan
knowledge operat.or
meugaplikasikannya simbol untuk menghasilkan
alasar• yang logis.
Propotional
mewakili
member'Jmn alasan.
dengan
proposisi
(propotions), staments
yang digu.l'!akan
adalah True
I False.
Predicate
Cab1lus
adalah
perluas!L'l
representllsi
knowledge
yang
propositional
logic yang menyedillkan
|
![]() adalah
salah
satu knowledge
yru:g
menghubu,•glmn
dianggap
unrok diketalmi.
mempakan h
beniuk da."'i procedural
membe:rikan inf<Jn'!:1asi
kepada sist..em
Bentuk
ini secam
menghubungk&"l satu
atau lebih prerrris
}'ll.llg
terdapat dalac"':n
3
Q
:
Ba.Jr
a
Color?
-+-+----"-!>!
A:Red
TI:lEN I
lilre
th"Bail
!F I !ik;;
the
Ball
TH:Ec"'
!
wi!J buy
tl:!e
Ba!;
Ball's Color is Red
!
Like the Ba.C
Gambar 22 Rule-Based System Operation
|
![]() Da!am
renmcangan game
simu!asi crganisasi
mahasiswa, tidak se:mua
nilai
perilalru mabasisWil
dapat
kita peroieh
berdasark;m su.'Vey
dan
riset,
ba1 ini
disebabkan lrnrena:
a
Membutuhkan
wak:tu lama
dalam
penelitiannya.
o
Membutuhk;m resource manusia maupun fasilitas ya.11g banyak.
o
Membutuhkan
pemlatan te:::tentu
harganya
mahat
yang
ada
dll!iam
simulasi iui
ada
yang
diambll
berdasukan hasii pe;rreliti!m seseorang
ya.qg
di.r:,YJJJlakan
sebagai
gaming
rules
dalam
menentulrnn
yang
ada dalam
simulasi
mengguna.lrnn nilai - nilai dari basil penelitian
Robert L.
Daft (1996) terha:dap:
Pada kenyataallllya,
manusia
mewiliki
kepribadian yaii..g
beroeda-beda
satu dengan yang
laL""l!!ya
Walaupl:ll
herbeda-beda
sel.iap
lrepribadian
temyata
memiliki kel.ebihan
dan kelern.ahan
tersendiri
yang
berpengaruh
p&la
kine!ja
rum po!a
hidtJ:p.
Untuk
menguk"Ur
besamya
nilai
kepribadia.'l
setiap
orang
temyata hampir
tidik
mungkin,
d.i!mrenakan sifut manusia yang terl!llu
majemuk.
|
![]() 44
Florence Littauer (1998) menooba
melakukan
riset tentang
nilai
kepribadian manu.sia
yang l!'.ajemuk
Nilai kepribadian ini
dalam
buku
Hill&)'
J. Bader
(Organization
Actions,
1996)
ternyata
dinilai mem.i!iki
garuh yang
kuat
dal.am kegiatan berorganisasi
I
I
Kenyaman menunjukan bahwa orang dengan
kepribadian
tertemu
temyata memiliki
hasil yang bemeda untuk
pekeljaan yang sama. Conrolmya :
pekerjaan yang sifatnya detil dan menuntut ketelitian seperti merancang dan
menganalisa data
bv,se,
alrllll
sangat balk
hila dikeij:iikan
oleh
orang yang
memili.\i kepribadian dom.inan
me!imkl: Hs dlbandingkan
dengan orang yang
berkepribadian Sanguinis, sebaliknya untuk
pekeijrum
manajerial dan
melalrukannya
d.engan lebili baik dibandL'lgkan denga."l
ora."'lg melankoiis.
Kepribadia11
manusia
yang
beraneka mga.'Il
tersebut
dikelompokkan
menjadi
empat
jenis
kepril-;:;dian
yar,g
masing-masing memiliki
sub-
personality
yang berl:Jo:ia·beda. Empat
kepribadian manusia adalah :
l. Kepribdian!lglllnis
(sanguine
personality
).
Omng yang
berkeprib!!dian sanguinis un1unnya adalah orang
yang
popular, ekstmvert, pembicarn, dan optirdstic.
2. K.epribad.iat11
KQi!.eri(d>.oleric personality).
Ornng
yang
herkepribadian
lroleris
unluttL11ya
adalal1
orang
y&"lg
ekstrovert, pelalru., optim.is,
k< at,
dan berpengamh.
3.
Kepribadili!! Meiankoils
(melancholy
personality).
Orang yang berkepribadian
melanlrolis adalah ora...ng
yang introvert,
pesimistic, pemikir, dan pe1feksiocis.
|
![]() 45
Keprilnti
iatl l'bl1.15m& (phlegmatic persmwltty)
Orang
ya.ng
berkepribadian phlegmatis ada!ah or&'1g
yang
introvert,
pengamat, pesimis,
dan
damai.
Michael
Pritula (1999) menyimpulkan nil.ai
tentang
manusia
hubungam;ya
dengan
pekeljaan urn:uk
sebuah pengkajian
Human Resources
Department.
Michael
Pritula
(1998) menyL'llpulkan nilai tentang
perilalru
perusl.l.haan
terhadap pasar
organisasi
mahasiswa
hahvl'a mereka selah.!
memilil!:i
penilaian
s..."ndiri
terhadap
ni.lai
prestige
organisasi tersebut Meuurutnya
hal ini disebabkan
mrena perusaha.an-perusal:ma.'l
seb.."!l!llJlYa
agak
k.lr.!l:t>!lltir
terhadap investasi
uangnya di organisasi m_M,asis'l!l!l.,
karena
itu mereka
menilai berdasarkan
penilaian terhadapprestige
organisasi mahasis""'Bl
im.
Michael
Pritul.a (1998) te!llh membust
skala nilai prestige suatu
organisasi
mllhasiswa da!am
suatu
variabel
ya.'1g
disebut
PP (Prestige
Point)
dan
bagaima!'..a
mereka
bereaksi
terhlldap
pengaP..LI:i
tersebut,
apalmh
akan
bekeljasama
abupun
tidak.
|
![]() 46
Temyata
pernsahrum
juga memiJliki
pengaruh
terhadap
kemajuan
org::misasi , karen:a semakin
tingkatan
perusahaan yao,g
bergabung
m"'lrn nii.ai prestige
organi:sasi
rersebut
alrnn
bertambah..
|