23
7. I!¥7T'-PJ£BOOI:
Jika
client mengetahui
net-M ork
address nya
maka state a;val
alrnn
dimulai
dari
state
'!NIT-REBOOT'. Pada
state
ini
clierJ
mengi!imkan
DHCPREQfJEST
dan
setelah
mendapatkan TP address
yang
diin o>inkan
maka
client
akan
berpindah
ke state 'REJ300TING'.
8.
PJ?BOOTIN(i
Pad!!
state ini ada
2
keadaan
yang dapat
teljadi,
yaitu:
I)
Server
mengirimkan pesan 'DHCPACK'
dan
timer
Tl dan timer
T2 akan
diulang
Gari awal.
2)
Jika server
mengiri !mepesa:n 'DHCPNAK', client aken
mulai
dati
state '!NIT'.
2.L8
Firewaii
Telmologi
Packet
Filtering
ditempkan
dengan
alasan
kea:maoon jaringan.
Packet
Filtering
beropemsi
pada
transport layer
dalam model
OSI.
Firewall
meru.pakan sala:h
sa:tcper!en i(apan
yang
digunakan
dalam
menerapkan
Packet
Filtering
ini. Firewall
bemperasi
pada
upper layer da!am OSI
model dan
tela,'l memilild
illfmmasi
lengkap
pada
network
layer
m.aupun transport layer seperti IP
adi'.ress,
port
nrnnber dan
TCP
flags
sehingga
filtering decision
dapat
dilalrukan. Firewall
mempakan
sebua:h sistem
yang
ditempatkan
dianta.ra
2
jllringan yang
fungsinya
adalah
u.11tuk
memprot.eksi
jaringen
"internal"
dengan
mencegah.
akses yang tidak
bertanggung
jawab
dari
jaringan
"elrstemal" yaitujar:ingal'J internet
Menurnt
Hare (l996,p7&)
dijelaskan
bahwa
Firewall
menggunakan
satu
atau
lebili dari 3
metode
dibawah
untuk
mengatur alLren
data yang
masuk maupun
lre!uar dari jaringan.
Merode yang
di!,'lll:akan oieh fiiewall
dalam mel'jalankan fungsinya
adalah;
L
Faeket
Flltmlitr
|