adalah
lapisan
yang
berlanjut
pada
lapisan
lendir
pada
telinga
tengah.
Lapisan
di
antaranya
adalah
lapisan
yang
berserat
dan
merupakan
inti
kekuatan
dan
elastisitas
dari
membran
timpani.
Membran
timpani
merubah
tekanan
akustik
dari
luar
menjadi getaran
mekanik
ke
telinga tengah.
Telinga
tengah
mentransmisi
getaran
mekanik
dari
membran
timpani
melalui 3
tulang
kecil,
yaitu
malleus,
incus
dan
stapes
atau
lebih
dikenal
dengan
martil,
landasan
dan
sanggurdi,
ke
jendela
ovul
pada
cochlea.
Mekanisme
telinga
tengah
bekelja
seperti
tuas
dan
pompa
hidrolik.
Maleus
berhubungan
langsung
dengan
membran
timpani
seperti Ll
dan Al
pada
tuas,
sedangkan
Incus
dan
pelat
pada
stapes
sebagai
L2 dan
A2.
Luas
membran
timpani
sekitar
13
kali
luas
pelat
stapes,
sedangkan
panjang
maleus
sekitar
1.3
kali
panjang
incus.
Membran
timpani
mempunyai
daya
efek
yang
menambah
gaya
menjadi
2
kali
lipat.
Oleh
karena itu,
tekanan
pada pelat
stapes
adalah sekitar
1,3
X
13
X 2 =
33,8
kali gaya
di
membran
timpani.
Penguatan gaya
yang
masuk
ke
telinga
dalam
dari telinga
luar
ini
diperlukan
untuk
mengimbangi
gaya
yang
hilang
karena
berbagai
hambatan.
Selain
untuk
menguatkan
gaya
yang
masuk,
telinga
tengah
juga
dapat
mengurangi
gaya
yang
terlalu
besar
dengan
cara
membuat
mekanisme
tuas
pada
maleus
dan
incus
menjadi
kaku.
Dengan
dernikian
sebagian
gaya yang
masuk
hilang
dan
tidak
merusak
telinga dalam.
Telinga
dalam terdiri atas
struktur
yang
menyerupai
rumah
siput,
yang
disebut
Cochlea.
Fungsi
dari
telinga
dalam ini
adalah
untuk
mengubah
getaran
mekanik
menjadi
sinyal
pada
saraf
yang
akhirnya
diproses
oleh
otak.
Cochlea
terdiri
atas
sebuah
abung
yang
membentuk
spiral
sekitar
2,75
putaran.
Bagian
yang
berhubungan
langsung
dengan
pelat stapes
disebut dasar(base), dan
ujung satu
lagi
disebut
puncak(apex).
|