BAB2
LANDASAN TEORI
2.1
Pemasaran
2.1.1
Pengertian
Pemasaran
Beberapa
ahli
pemasaran
telah
mengemukakan
definisi tentang
pemasaran
dengan
cara
yang
berbeda-beda.
Untuk
mendapatkan
pengertian 
pemasaran
yang
jelas,
maka berikut
ini dikutip
beberapa
definisi,
yaitu
:
Menurut  
Philip 
Kotler   (1994,  p6) 
mendefinisikan 
pemasaran 
adalah
"MErketing is a soeiaf and managerial process by  which individuals and groups
obtain  what they  need  and  what
they  want through  creating, offering  and
exchanging products and value with others."
Dari 
definisi 
tersebut 
dapa.t
diartik:an
bahwa 
pemasaran 
adalah 
suatu
proses 
sosial 
dan 
manajerial
dimana 
individu
dan  kelompok 
mendapatkan 
apa
yang  
mereka  
perlukan  
dan  
inginkan   rnelalui 
penciptaan,  
penawaran  
dan
pertu aran
produk
maupu."l nilai dengan
yang lainnya.
Menurut
Wil!i Lm J. Stanton (1994,
p6)
definisi
pemasaran
adaiah
"Marketing is
a  total  system  of business  acHviues
designed  to  plan,
price, promote
.and
distribute want satisfYing product to
target markets
to achieve organizational
objectives."  
Artinya     pemasaran 
adaiah     keseluruhan 
sistem 
dari 
aktivitas
bisnis 
yang 
dimaksudkan 
untuk 
merencana.lcan, menetapkan  
harga,
mempromosikan
dan
mendistribusikan produk
yang
diinginkan
ke
pasar
untuk
mencapai tujuan
orgar
sasi.
  
6
  
7
Menurut
Gilbert 
A. Chll.irdll (1995, pl5) 
definisi
pemasaran
adalah
"Marketing
is
the process ofplruming
and executing the conception, pricing, promotion and
distribution  of  ideas,  goals, 
and  services  to  create  exch&?ges that  sati
fy
individual and organization goals."
Pemyataan  
diatas 
bera1ti 
bahwa  
pemasara.'l 
adalah 
proses 
perencanaan 
dan
pelaksanaan konsep,
harga,
promosi dan
distribusi
dari
ide-ide,
tujuan
dan
jasa
untuk 
rnenciptakan pertukaran
yang
dapat 
memuaskan
tujuan
individu
dan
organisasi.     
Sedangkan  
Jerome  
McCharty   
dan   William  
Perreanlt,
Jr
(1987,
p8)
mengemukakan defevisi
pemasaran 
adalah "Micro
marketing is
the
perfonnance of actfvj(ies that seck to accomplish an organization's objectives by
anticipating
customer
or
c!i:Jnt
needs
and
directing
a  flow
of
need  satisfying
goods and services from producer to customer or client."
Defi.nisi tersebut  berarti  pemasaran  mikro  adalah  performa  kegiatan  dalam
pencapaian
tujuan 
organisasi
denga11
mengantisipasi kebutua.!um
pelanggan dan
mengatur
sebual1
aliran
dari 
pmdusen kepada konsumen dalam rangka pemuasan
kebutuhan barang danjaaa.
Dari
definisi-definisi
tersebut diatas
dapat
disimpulkan
bahwa pemasaran
adalah  suatu 
tindakan yang berpijak
pada konsep-konsep
inti
sebagai berikut
:
kebutuhan,
keinginan
dan 
pennintaan;
produk:, nilai, biaya
dan 
kepuasan,
pertukaran,
transaksi;
hubungan
dan
jaringan kerja;
pasar
dan pemasaran
serta
pemasar.
  
8
2,1.2  
Pengertmn
Bsumm
Pemasanm
Pengertian 
bauran   
pemasaran   
menurut   
Sc!IGel &
Guiltinan (1990,
p33),   
adalah
"A
marketing mix
is  the
combination of
the  four controllable
variables product,
place, promotion and pdce-(tbc
four Ps)-
that an
organization
creates
to
satisfY
its
target market."
Sedangkan 
menurut
E.
Jerome
McCharty
(l
993, 
p44),
bauran
pemasaran
adalah
variabel-var-iabel
yang
dapat
dikendalikan
yang   digunakan  
bersamaan  
oleh  
perusabaan  
untuk  
memuaskan  
kelompok
sasararcnya.
Prinsip
4P
ini
pada
dasac'"llya
membagi
bauran
pemasaran
menjadi
empat
bagian  
utama  
yakni   product
(produk),    place
(tempat),  
price 
(harga)    dan
promotion
(promosi).
Berikut
ini
akar:.
diuraikan
mengenai
pengertian-pengertian
dari
bauran
pemasaran
tersebut
:
1. 
Pmduk
(product)
Philip  
Kotler 
(1994, 
p49) 
memberikan  pengertian 
produk 
sebagai 
"
The
firm's
tangible
offer 
to 
tile 
market,
i11cluding
tfJe
product quality;
design,
[ea.tures, 
branding,  and 
packaging."     
Sedangkan  
menurut  
E.  
Jemme
McC:utliy 
(1993,   p255),  
adalah 
"Product  meil!ls the need satisfiJ.c;tioD
offering  a  firm."
Dan 
menurot 
Scboel 
Gniitin:m
(1990, 
p34), 
produk
adalah
"The product
llariable
is the bundle of perceived attributes tllat has the
potential to
satisf"y
targeted consumers'
1-vants." 
Dengan 
demikian
produk
dapat 
didefinisikan
sebagai
setiap
apa
saja
yang
ditawarkan 
oleh
perusahaan
ke pasar
untuk
memuaskan kebutuban
konsumen.
  
9
2.   Harga 
(
Price}
Menumt  Sclwel
&
Gni!tinan
(1990, 
p34),
harga
adalah
"The price
variable
establishes
the
amount 
of
moz1ey
or
ather
consideration
thet
the
seller
seeks
tram 
the  buyer 
in 
excha1zge for
the
product."
Sedangkan 
Menurut 
Philip
Kotler (1994,  plOO), harga
adalah "Price
i
the amowzt
of
money
customer
have  io  pay
to
obtain
tlJe product."
Menurut 
E.
Jerome McCarthy
{1993,
p47),
harga
adalah
"Price means
wlzat
is
ebarged
for
something."
Dengan
d.emikian dapat
disimpulkan bahwa harga
adalah
nilai
pembayaran
terhadap
sesuatu.
J.
Promosi
(
Pramotion)
Menurut
Schoel
&
Guilthum
(1990, 
p34)
adalah
''The
promotion 
variable is
camnzu.rzication
between
the
organizatin
and
its
targeted
eonsUiller."
Menurut
Philip 
Kotler
(1994, 
plOO),
promosi
ad.alah "Various
activities
the
company
undertYr:es
to
communka.te
and
promote
its  products 
to
the
target
market.. "
Sedang.lwl 
menurut 
E. 
Jerome 
McCharty
(1993,   p48), 
promosi 
adalah
·
'>romotion is
com.J:nunica.ting infomwtion
between
seller and
potential
buyer
or others in the cha.rme! to influence attitudes and be/Javiors.
Distribusi
(
Place)
Menurut 
Sdwel   & 
Guiltlnan  (1990, 
p34), 
saluran 
distribusi  adalah
"The
place; va.riab!eseek:s to
create
time,
plP.ce, and
possession
utility
by
having  t!u:
product a vaifable
where
&
when targeted
costUillers will
want to
bpy
it.."
  
10
Menurut
Philip 
Kotler
(1994,
p!OO), saluran
distribusi
:adalah
"Place includes
company  actitities 
that
make  the
produet  available to  target
consumer. "
Sedang 
menurut 
Jerome
Mc:Charty   (1993, 
p48), 
adalah
"Place is any
series of
film ('r individuals)  from producer to .final users or consume;:;s."
2.1.3 
Iklan
Sebagai
AJat Pmmosi
Untuk 
mengetalmi
pengertian 
yang
je!as
mengenal
promosi
maka
berikut
ini
disajikan oleh
para
ahli
definisi-deL'1isi dari
promosi.
Wil!iam  
J.  
Stanton 
(1994,  
p456)  
memberikan  
definisi 
sebagai 
berikut
"Promotion is
tile
element in an organization's marketing mb: that serves to
inform, persuade, and remind the market of a product and/or the organization
selling iin hopes of influencing
the receipts
feelings, beliefS or behavior."
Pengertian 
tersebut  
lebih
menekankan 
pada 
usa.'la-usaha
da:ri
penjual  untuk
memberikan 
komunikasi 
dan 
infonnasi 
yang 
iebih.
terarah 
kepada 
pembeli,
yaltu
dengan 
cara
rnempenga.ruhi
sikap
dan
tingkah
laku
mereka,
Sedangkan
Menurut  Philip   Kotler   (J 994,  p70),
promosi 
adalah  
"Promotion means
activities
that
commflilicate the
merits  of  the
product and persuade
target
consumer
to
buy
it."
Dari 
delli-risi
tersebut 
je!as
bahwa  promosi 
merupakan
berrnacam
kegiatan
yang dilakukan perusahaan
urJuk
mengkomunikasikan
keiebihan-kelebihall
produknya
dan
untuk
membujuk
pelanggan
sasaran
untuk
membelL
  
11
Dari
defirusi-definisi
di. atas
dapat
disimpulkan  bahwa
prornosi
adalah
:
l.  Sebagai  proses 
untuk  memberikan 
komunikasi 
dan
informasi
terhadap
suatu  produk.
2.   Sebagai
kegiatan
untuk membujuk konsumen.
Sarana-saranm 
dalam p:romosi
:
L
Promosi .Penjualan
(
Sa/ep Promotion)
Prornosi  
penjua!an (sales promotion), yaitu
suatu  kegiatan
promosi 
-
yang bertujuan
untuk
mendorong penjualan  produk.
Menurut E•.Jerome McCbarty
(1993, p49), promosi
penjualan  adalah
"Sales  promotion
refers  to  those
promotion  activities
-
other
than
advertising, publicity,
and
personal selling
-
that stimulate interest,
trial  or  purchase  by   final  customers  or  others
in  the
channel."
Sedangka.fl
menurut Wil!iam
J. Stalllton (1994, p456),
adalah 
"Sales
promotion  is  demand  stimulating  actility
designed  to  supplement
advertising&: facilitate personal selling."
'
Z.
Publiimsi dan
Jlumas
(Publicity tu1d Public Relation)
Menumt 
William 
J. 
Stanton
(1994,
p457),
publika.si
adalah
"Publicity
is
a
special
form
of pubic relations
that
involves
stories about
an organization
or its products."
news,
Dan  Jft.Jb!ic
Relation
menurut  William 
J.
Stanton (1994,  p456)
adalah 
"Public
Relation 
encompasses
a
wide 
variety
of
communication
effortto contribute to generally  filvoroblc
attitudes
and opinions toward an organization and
its
products."
  
12
/
'
Menumt  Philip 
I(otler (1994,  p461), 
public relation
adalah
"Public
Relation building good relations with the company's  varioliS
publics
by 
obtaining  favorable publicity,  buildlizg
up 
a  good 
'corporate
image',
and
ilandling or beading of unfavorable rumors, stories, and
events."'
3. 
Penjnal:m
Perseonmg2n (Personal Sdling)
Menurut 
Philip 
Kotler
(1994, 
p461), 
personal selling
adalah
presentasi
perseorangan 
da.ri
suatu
perusahaa.'l. dengan
tujuan
menciptaka11 penjuala11
dan membangun hubungan
dengan
konsumen.
Sedangka,,
Menurut
William 
J.
Stanton (!994, p456), 
personal selling
adala.'J 
Penjualan perseorangan
melibatkan 
komunikasi 
langsung 
antara
penjua[ dan pembeli potensial.
4.  
lidan  ( Advertising
)
Pl!ilip 
Kotler    
(1994, 
p461)     
memberikan     
definisi        
periklanan
sebagai 
"Advertising
is
any
paid
fonn
of
nonperso1111l
presentaiion and
promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor."
Da.i 
definisi
tersebut  
diatas mempunyai  arti
bahwa periklanan
adalah
segala  bentuk dari penyajian bukan perseorangan 
dan mempromosikan
ide-ide,
produk
atau jasa
yang dibayar
oieh
sponsor
yang dapat
dikenal.
Sedang 
William   J. Stanton (1994, 
p456) 
mengemukakan 
pengertian
periklanan 
sebagai.
"Advertising
is
impersonal mass communication tl1at
the sponsor has paid
f<>r and which the sponsor is clearly identified."
  
13
Dari  definisi-definisi
periklanan
di
atas 
dapat 
disimpulkan
bahwa,
periklanan
mempakan
bentuk
penyajian non
pribadi
yang
dibayar
oleh
sponsor 
tertentu 
dan
iklan
!ersebul 
disebarkan
me!alui suatu 
media
komurdkasi
yang
bertujuan 
untuk 
mempromosikan 
ide-ide, 
produk 
atau
jasa yang
dihasilka:; oleh
perusahaan
4. 
Pemasaran
Langsung
(
l)irect  fa;rketing)
Menurut
Philip  Kotler 
(1994, 
p476), 
Drrect marketing
adalah 
"Direct
Marketing is
marketing through
various advertising media
tha;t
internet
directly  with consuJners,
generally
calling
lor  the customer to
make  a
direct response."
Bentuk-bent11k dari
Direct
Marketing ini dapat
bempa :
a.   Direet-Maillltnd
Catalog
Mauketing
Menurut
Philip
Kotler
(!994, p476),
yaitu
"Direct marketing through
single mailings that include letters, ads, satnples,
foldouts, and other
'salespeople on wings' sent to prospects on m,'JiJing
fist.." Direct Mail
mempunyai selektivitas
yang
tinggi
dalam
pangsa
pasar,
dapat
berupa
hubungan
personal, sangat
fleksibel, dan
mudah
rnengukur hasilnya.
Catalog  Matketing 
menurut   Philip  
Kotler 
(1994,   p477)   adalah
"Direct Marketing through catalog tha;t are mailed to a select list
o[
ciJStomer or made available
in
stores."
Sebagia11 besar 
konsumen 
senang 
menerima 
katalog   dan 
bahkan
sebagian
rela membayar untuk
mendapatkan
katalog.
  
14
Banyak 
pemasar  katalog 
sekarang  menjual  katalog 
mereka 
pada  toko­
toko 
buku
dan
stand
rnajalah. Katalog
ini dapat
berupa
buku,
video
tape,
disk
komputer,
brosur
atau
ba.!Jkan CD ROM.
b. 
T
lemarketing
Menurut Philip
Kotler
(1994, 
p478), 
tela.rnarketi!1g
adalah "Using
tlle
telephone
to
sell
direc1ly to
consumers.
"Telemarketing
menjua!kepada
konsumen 
berupa    
ir-J'ormasi, 
hibliD!!l,    atau   
kesempatan    
untuk
memberikru1 pendapat.
c.  
Televisi<Jn
Marketing
Menurut  
Philip  
Kotler 
(1994,  
p478),  
Television 
Marketing   adalah
"Direet mati.eting  via
television  using  direct-response advertising  or
home s!Joppir1g channels. "
di.
On-UmShopping
Me!llli-ut Philip  
Kotler
(1994, 
p478),  
On-Line  Shopping 
adalah
"Electronic shopping takes twa  fomJS.
The
.first,
videotex, is a two way
system  that links  oonsumers
televisiau
set
with
the
seller's
eomputer
rjata. banks by cable or telephone lines. The other fom1
involvos the
use
of
personal
computers
with
modem 
tbrough
which
consumers
dial a
service
such
as
CompuServe."
Layanan 
ir.i
menciptaka11
katalog 
dari
suatu   produk  
dan 
jasa 
yar,g  terkomputerisasi  
yang 
ditawarkan  
oleh
;Jrodusen, bank, retailer, travel
da:.11lain-lain.
  
.
15
Menmut
E. Jen.1me McCim.rty
(1993,
p473)
tujuan
ikian
adala.!J.:
i.
Membantu
memperkenalkan produk
barn kepada
kha!ayak sasara!L
2. Memberikan 
kedudukanlposisi 
bagi 
merek 
perusahaan  
atau 
bauran
pemasaran 
dengan  menginfonnasikan 
dan 
membujuk 
khalayak 
sasaran
atau
perantara
mengenai keuntungan
dari produk
yang
dipasarkan.
3.
Membantu
me1::1bcritahu konsumen
dimana produk
dapat
dibeli
4.
Sebagai
pembuka
jalan
bagi
salesman
dengan
mewakili
nama
perusahaan
dan
jasa
dari produk
yang bersangkutan.
Memberikan reaksi
pembelian yang cepat.
<-    
Membantu
pembe!i
untuk
menguatkan
keputusan
membe!i.
fungsi berili:ut ini :
1. Mem::iptakan
Kesadanu1.
Calon
pembeli
yang belum
mengenal
perc sahaan
atau
produk  perusahaan
akan  
menolak  
petugas  
penjualatl.   Bahkan  
petugas  
pep_jua1an  
h<l!tj
,
menggunakan 
berbagai 
cara 
untuk 
menjelaskan
petqsah'j<l!1  
Set\'\
produknya.
t.
:Mendptakan Pengertian.
Bila 
perusahaan 
hendak 
menan1pilkan 
suatq  Pfpdllf
.
J:lflfll,   per)<: a!an
dapat dilakukan
secara
efektif dengan
menglJ¥ l)l>:
7/4 FI-
,
  
16
3.
Pengingat
yang
Eflsien.
Bila 
calou 
pembeli 
telah 
mengenal 
suatu 
produk,  
namun 
belum 
siap
membeli,
maka 
apabila
calon  pembeli
tersebut 
te!ah
siap 
membeli
maka
iklan
akan
mengingatkan
mereka
akan
produk
tersebut
4.
Pem!mlm
J11ian.
Iklan  juga 
rnembantu  para 
wiDll'jaga 
sebagai   cara 
yang
efektif 
untuk
pemb:Jka
jalan.
5.
Pengesalum.
Wiraniaga  
dapat  
menggunakan  
guntingan   
ikian  
perusahaan   
untuk
mengesahkan
perusahaannya dan
produlmya.
6.
Meyal<lnlmn
Kem!:uilli.
Iklan
dapat 
mengingatkan 
pembeli
mengerJJi
cam
menggunakan
produk
dan
rnenganjurkan
kepada
mereka
untuk
membeli
kembali.
Menurut 
Phi!ip 
Kotler
a9JT64 
p498),
Iklan 
mempunyai 
ciri-ciri 
sebagai
berikut:
1
1
Penyaji:m Publik
(
PubllcPro:fej!1tRti11n)
Iklan
merupakaJl
bentuk
lromunikasi 
pub!ik yang
paling
dikenal
oleh
masyarakat,  
sehingga 
produk 
yang 
diiklaakan
tersebut  memberikan
penawaran yang standar.
Katena
setiap
orang
menerima
pesan
yang
sama.
2. Day  :- rnp
yang
!inggi 
(
Pervasiveness
)
Iklan
merupakan
suatu
medium
yang
mempunyai daya
serap
yang
tinggi,
karena
memunglcirikan 
penjual
untuk 
mengulang-ulang   pesan 
mereka.
  
17
Juga 
dengan 
pesan 
memungkinkan 
pembeli  untuk 
membanding-
bandingkan
pesan
dari
berbagai
penjualnya.
3. Menunjukkan
pengekspreslan (Amplified Expres!Jiven.ess)
Iklan 
memberikan
kesempatan  
kepada  perusahaan
untuk
mengungkapkan
produlmya
melalui
lukisan
inda,\
bunyi
maupun
w
rna.
Kadang 
alat 
ini
berhas!l
dala:m
pengekspresiannya 
tetapi 
meleset 
dari
pesan.
4.  Tidak
me!akuksu  lmltmngan llmgsung ( Impenooallty)
lklan  
tidak  melakukan hubungan
!angstmg 
dengan  
konsumen,  
oleh
karena itu
konsumen
tidak
merasa
berkewajiban
untuk
memberikan
perhatiam:ya  
dan  tanggapannya 
kepada 
iklan tersebut.
Selain 
itu 
ildan
juga
dapat 
diguxtakan
untuk 
membangun
image
suatu 
produk 
dan
akan
memacu penjualan
produk
dengan
cepat.
2.1.4   Tahap-tahp Dalam Membangun Proses Komunikasi Yang
Efektif
Seorang
'
penll!$a
harus 
mengetahui   bagaimana 
kerja 
suatu  
komunikasi.
Komlinikasi 
terdiri 
dari 
sembilan  elemen 
seperti 
yang 
tedihat   pada 
gambar
dibawahinL
Noise
 
Sumber:
P!dlip Kotler (l994,];Y162)
G
miJ:rr
2.1Prokomuniklllli
efektif
  
18
Semler
Keiornpok  yang
menyampaikan pesan
ke
kelompok
lainnya.
Encoding
Proses  pema..mkan pemikiran
daiam
bentuk  simbol.
Mess:tge
Sekumpulan simbol-simbo!yang disampaikan
oleh
pengirim.
MediPll
Saluran
komunikasi  dimana
pesan. bergerak dari
pengirim
ke
penerima.
Decoding
Adalah   suatu  
proses 
dimana   penerima  
menentukan   arti simbol 
yang
diberikarl. oleh
pengi1im.
Receiver
Adalah   
kelompok   yang   menerima 
pesan  
yang  
disampaikan  
oleh
keiompok 
lain.
-
RespontJe
Adalah
reaksi
dari
penerima
pesan
setelah
memperuntukkan
pesan.
-
Feedback
Ada!ah  
bagian  
dari  
!""..,aksi  
penenma 
yang  
dik:omunikasikan  
kembali
kepada
pengirim.
-
Noise
Adalah 
gangguan  
yang 
tidak 
direncanakan 
selama 
proses  
komunik:asi,
dimana    mengakibatkan  
penerirna    (konsumen) 
menrima    pesan    yang
berbeda
dari
yang
dikehendaki 
pengirim.
  
19
Langkah-lang!.;ab 
dalam 
menyusnn 
komunilmsi 
yang 
efelrtif
menurnt Philip Kotler (1994, p463) adalah :
1.
ldentifj1ng The Tarrget Audience
(
Menetnlmn  khalayak
sasar:m
)
S<J.saran 
yang  hendak 
dituju
biasanya
merupakan
pernbeli
potensiat suatu
produk perusahaan, pemakai akhir, pengambil keputusan atau
orang-orang
yang
mempengaruhi
pembelian. Khalayak
sasaran
dapat
pula
merupakan
individual, organisasi atau  masayra.lmt 
umum. Khalayak sasaran
secara 
kritis  
akan 
mempengln-uhi keputusan-keputusan 
komunikator
mengenai:  Apa  yang  hams 
dikatakan,  Bagaimana  menyampaikan, Kapan
·
disampaikan, 
Dimana
disa:-npaikar,, dan Siapa yang harus menyampaikannya.
2. 
Determlnillg 
The 
RC!fponse
Sought
(Menentukan 
respon 
yang
dikehendaki
J
Setelah .
mengidentifikasi khalayak sasaran,  komunikator  hams 
menentukan
tanggapan
apa 
yang dikehendaki  Tanggapan akhir
yang
dikehendaki
tentu
saja
pembelian.
Tetapi  pembelian
merupakan
hasil
dari  suatu  proses
yang
parJang dalain pengambilan keputusan
yang dibuat oleh konsumen. Khalayak
sasaran
murrgkin dalam salah salu
tahap
dari
enam tahap
kesiapan
membeli
atau
lebih
dikenal
Buyer-readiness
stages. Konsumen
biasanya
melewati
tahapan-tahapan
dalam  
melakukan   suatu   pembelian.   Dalam  
hal  
ini,
komunikator per!u untuk
mengetahui dimana tahap kbalayak sasaran sekarang
berada pada tahap mana khalayak perlu dipindahkan.
  
  
2C
Tahap-tahap
ini
menumt
Jl'bilip
Kotler (1994;
p464),
adalah:
a. Kesadaran
(
Awareness)
Bila  sebagian 
besar
!G!alayak sasaran 
tida_k 
menyadari 
adanya 
objek 
itu,
tugas  
komunikator  
adalah 
menanamkan 
kesadaran  
itu,   mungkin 
hanya
dengan 
cara 
pengena!an 
nama.  Cara 
1111 
ditempuh 
memakai 
pesan
sederhana 
dengan 
menguiang-uia.ng
nama  objek 
itu. 
Menanarnkan
kesadaran
memang membutuhkan
waktu.
b.
Pengetahuan
(
Knowledge)
Khalayak
sasaran
mungkin telah
mengenal
produk
atau
perusahaan
tetapi
mereka
tidak tahu
banyak 
Oleh karena
itu
diusahakan
menanamkan
pengetahuan
mengenai produknya
sebagai
tujuan komunikasi.
c. Kesukaan (
Liking)
Bila
khalayak
sasaran
telah mengetahui
produk,
maka
dapt
diketalmi
bagaimar.a
mereka 
memandang  produk 
tersebut. 
Seandainya  banyak
yang
tidak
menyukai, maka
komunikator
hams
menemukan
penyebabnya
dan
membuat
kampanye
komunikasi
untuk
menanamkan
perasaan suka.
d. Memilih (
Preference)
Khaiayak 
sasaran 
mungkin  rnengenal
produk 
tersebut, 
tetapi 
tidak
mem.ilihnya.
Dalam
hal
ioi,
komuoikator 
dapat
menyanjung
kualitas
produk
yar.g ditawarkan,
nil.ai,
prestasi,
dan ciri-ciri lainnya.
e.  Keyakinan (
conviction)
Khalayak
sasaran   
mungkin   
memilib   
suatu   
produk,     tetapi     tidak
rnempunyai keyakinan untuk
membeli produk
tersebut.
  
21
Tugas
kominikator adalah
menanamkan 
keyakinan
bahwa
memilih
produk
tersebut 
merupakan ti
dakan yang
tepat.
f. 
Pembelian
(
Purchase)
Beberapa
anggota 
ki"latayak sasaran 
mungkin 
mempunyal 
keyakinan, 
tetapi
tidak 
begitu 
tergerak
un1uk
membeli.
Mungkin 
mereka  menunggu
infonnasi
tambahan,  
rencana, 
tindak 
Ianjut 
dan 
sebagainya. 
Komunikator hams
menggiring 
konsumen 
untuk 
menga.rnbil
langkah 
terakhir, 
yaitu 
melakukan
tindakan  pembe!iarL
3. ChorJsisg A message  ( Memitih pesan )
Suatu  yang
ideal
menurut  Frank ,lef'.dns
(1996, 
p241}
hams
mendapatkan:
A. Attention (
Perhatia11 )
Perhatian   dapat    kita  
ralh  
dengan  
memanfaatkan 
posisi  
dalam  
publikasi.
(Apakah
ituberupa
iklan 
suatu 
halaman.
penuh 
atau 
iklan  sebagian 
halaman),
atau
dengan
memanfaatkan  ukuran
atau
bentuk
iklan
itu
sendiri.
lntereset (
Ketertarikan )
Untuk meraih
ketertarikan
konsumen 
tidak 
ada 
suatu 
patokan 
tertentu
dalam
pengunaan
perangkat
kreatif 
gurl..a
membuat 
orang 
tertarik 
pada 
iklan
kita.
Hal
itu
mungkin 
berlaku 
secara  selektif
dan
konsumen 
tertentu
akan  merasa  tertarik
dengan
iklan
tertentu.
c.  
Desire
(
Keinginan
)
Konsumen
hams 
dibuat  lebih
dari
sekedar 
merasa  tertarik 
dan
terpikat,
mereka
hams
didorong  untuk
menginginkan 
produk atau
jasa
yang
diiklankan.
  
  
22
d. 
Conviction ( Keyakinan )
Ada!
!, 
sudah 
sangat 
bagus 
apabila 
perusahaan 
'il"dah
mampu 
menciptakan
keinginan
untuk 
membeli,
memiliki
atau 
menikmati
produk 
atau 
jasa
yang
diklankan
pada 
konsumen 
sasarannya.
Namun, 
kita 
juga 
periu
menciptakan
ildan 
yang
mampu 
mernunculkar..
keyakina.11. 
bahwa 
memang 
layak
untuk
melakukan
pembelian dan  hal 
itu 
akan 
memberikan
kepuasan 
sebagaimana
yang
mereka
inginkan.
e.  
Action (
Tindalam. )
Bagaima.-·takah
iklan
dapat
menimbulkan
respon
?
Iklan
tidak
mudah
mernbuat
konsumen untuk
me!akukan. tindakan
sesuai
dengan
yang
dlinginkan. Namun
demikiar 
perangkat- 
perangkat  
tertentu  
mn.'1gki.tl   dapat 
digunakan  
untu..r.:
membuat konsumen
melakukan
tindakan,
misalnya
dengan
menciptakan kupon,
undangan
untuk 
mencoba 
sam.pel, atau 
dorongan.
untuk 
rnengunjungi 
dealer
atau
showroom.
Dalam
memasukkan
isi
pesan
secant  bersamaan,
komunikator 
hams
memecab.kan
tiga
rna,salab,
yaitu :
a. Jl.feS&age CoHtent (
lsi
Pesan
)
Komunikator
hams
memperliitungkan
apa
yang harus
disampaikan
kepada
kl1alayak
sasaran 
supaya
mendapat 
tanggapan 
yang
diinginkan.
Hal
ini
dapat
disebut sebagai himbauan, tema, ide atau usulan penjulaan yang unik.
  
23
b.
Message Structure  (
Stmktmr  Pesan)
Komunikator
juga
harus
dapat 
memutuskan
bagaimana
menangani
tiga
struktur
pesan. 
Pertama,   apakah 
diberikan 
suatu   kesimpulan 
atau   biarkan 
khalayak
sasalaJ:t
yang rnenyimpulkannya.
c.  Message Format ( Format Pesm )
Dalam
iklan
poster
komunikator 
harus
memutuskan
pada
pokok 
berita, 
bagian
ilustrasi,
dan
warna. 
Untuk 
menarik
perhatian, 
pengiklan
dapat 
menggunakan
sesuatu
hal
yang
bat-u
dan
kontras
seperti
gambar
yang
mudah
dilihat
oleh
mata
dan  pokok 
berita,
menentukan
format,
seperti  ukuran 
dan
posisi
pesan,
warna
dan
bentuk.
4.
Choosing Media. (
Memilih  Media 
)
Komunikator 
harusiah
memilih
saluran
komurJkasi
yang
efisien
dan
efektif
untuk
membawakan   pesan.   Saluran  
komunikasi 
terdiri   dari 
dua 
tipe,   yaitu 
saluran.
personal
dan
saluran
non
persoual.
a. S2Junm
Komunikasi
Tatap Muka ( Pers Jll!ll
Communication
Clumllel!i}
Saluran
ini
melibatkan
dua
orang
atau
lebih
yang
saling
berkomunikasi    
secara
langsung.
Komunikasi yang
mereka
lakukan
mungkin
dengan
bertatap
muka,
melalui telepon,
atau
bahkan !ewat
surat.
!l.
Sahmm Kumuni!msi Non Penomll ( Non
PerKonal Communication)
Adalah 
dengan 
menggunakan 
media 
yang 
rnenyiarkan 
pesan 
tanpa  
kontak
dengan  konsumen 
dan 
umpan 
balik 
personaL  Yang 
dimaksud 
dengan 
media
disini
adalah
:
media
utama,  atmosfir
dan
event.
Yang
termasuk 
dalatn
rncdia
utama
ada!ah
media
cetak
(surat
kabar,
majalah
da'1
brosur),
media
siar
(radio,
te!evisi) dan
media peraga (billboard,
poster).
  
24
I
Atmosfir  
mendisain 
keadaan   yang 
menciptakan  
atau  
memperkuat
kecendenmgan 
pembeli terhadap
pembelian
suatu
produk. 
Event
adalah
mempertunjukkan  
di 
depan   panggung  
yang   menyampaikan   pesar. 
kepada
khalayak
sasaran.
5. Selecting
Tae Message Source ( Memilih snmber pesan )
Pesan
yang
disampaikan
o[eh
sumber
yanmg
dapat
dipercaya
akan
lebih
persuasif,
oontohnya  
:  
suatu  
perusahaan  
f&'Tilasi meminta  
seorang  
dokter  
untuk
menyampaikan
kenn& ;'Ulan
produk 
mereka,
karena
dokter
adalah
figur
yang
dapat
dipercaya.
6. CaJJoctJyg Feedback
(
Mengumpnlk:m  umpan
hal!k)
Setelah   menyampaikan   pesan,  
komunikator  
harus  
meneliti   dampaknya  
pada
khalayak 
sasaran. 
Hal
ini
meliputi
mem111.yakan 
khalayak  sasanu-,
apakah 
mereka
mengingat 
pesan 
yang 
disampaikan, 
berapa 
ka.i.i 
mereka.
melihatnya, 
bagairnana
pendapat
mereka
terhadap
pesan
tersebut,
dan
reaksi
mereka
sebelum
dan
sesuda.i.1
mel.Ll,at 
pesan 
tersebut. 
Umpan  balik 
dalam
komunikasi 
marketing 
dapat
menyebabkan
pembahan
dalam
program
promosi
atau
pada
yang ditawarkan
oleh
produk itu sendiri.
2.1.5   MlOmi:n.at
Anggar:rn Pmmosi
Total
d!!.n
Bannm
Pmmosi
Settmg
'Total Promotion 
Budget  
(Menynnm
Anggaran
Total  Promosi)
Salah
satu
masalah
pemasaran
yar.g
su!it
adalah
mengulmr
seberapa 
besa.mya
anggaran
promosi.
Adapun
metode
umum
yang biasanya
digunakan
untuk
menentukan anggaran
promosi antara
lain :
  
25
a. 
Metode
Semampunya 
(Aflorable
Method 
)
Perusahaan 
menetapkan    
anggarau    
promosinya    
berdasarkan    
perkiraan
kemampuannya. 
Metcde  
ini
tidak 
memperhatikan 
dampak 
promosi 
terhadap
volume
penjua!an.
b.
Metode
Persentase
Penjualan (
Percenta.ge of
Sales
Metlzod)
Perusahaan
menentukan
anggaran
promosi
penjualan berdasarkan  
persentasc
tertentu  dari
penjualan
(saat
ini
ataupun
yang
diperkirakan)
atau
dari
persentase
harga
jualnya.
c.   Metode
Sejajar dengan Pesaing (Competitive-Parity Method
)
Sejumlah 
perusahaarc
menentukan 
anggaran 
promosi 
mereka 
agar 
mencapar
keseimbangan denga.VJ. mengduarkan
pesaingnya.
d.  Metode
Tugas
dan Sasaran
(Objective a.nd
Task Method 
)
Perusahaan
menentukan 
biaya
promosi 
dengan 
menetapkan 
sasaran
ya.."lg
spesifik,
menentuka11 tugas-tugas 
yang 
hams
dilaksanakan 
untuk 
tercapainya
sasaran itu dan
memperkirak.an biaya untuk
mePJalankan tugas
itu.
2. Settidg
The Promotion Mix  ( Memutuskan
Baumn
Pemasaran
)
Faktor-faktor   
yang  mempengaruhi
pemasar   dalarn 
memilih 
bauran 
alat-alat
promosi adalah
:
a. Sifat
aiatni dari tnasing-masing
alat
promosi.
Adverli:siBg. 
lklan 
dapat 
mengandung 
arti
yang
banyak,  iklan
dapat
mendramatisir 
produk 
perusahaan 
me!alui
sem 
da!am  bentuk 
visual, 
media
cetak,
suara dan wama.
  
I
26
1
Pada 
satu 
sisi 
iklan 
dapat 
digctnakan 
untuk   membangun
pandangan 
jangka
panjang
untuk  suatu
produk. Pada
sisi
lain ikan
dapat
memacu
penjualan.
S!.iles Promotion. 
Promosi   
penjualan  
menarik  
perhatian   
konsumen 
dan
menyedia..l{au infonnasi  yang
dapat
menuntun  hlngga
ke
pernbe!ian.
Pub/It;; Relations.
Public 
Relations 
memberikan 
beberapa 
kualitas 
yang
Ul'ik.
Public
relations 
dapat 
dipercaya, 
memberikan berita
yang
baru,
bentuk 
produk
dan
pertemuan  (
event)
lebih ter!ihat
nyata.
3.
Factors in Setting  11Ie Promotion
Mir  (
Fmktor-faktor
dalam  menyusun
boumm 
promosi
)
Beberapa  faktor   yang 
dipertirnbangkan 
perusahaa.'l 
sewaktu  
membuat   bauran
prcmosi, 
yaitu :
a.  Type of Productll}:farket
(
Tipe
produk
I
pasar)
Efektifitas 
cara 
promosi 
berbeda-beda
antara 
pasar 
barang 
produk 
konsumen
dan
pasar
produk 
industri
1
Bmng
j  
Kons:'tunsi
SaieR
Pn:rmntinn
1   
Kepmling;m Relatif
St."Tti!.:ter     Pllliip Kofier(l994, p472)
--=====::.;--···-···········---------------
.-
Ga."nbar 2-2
Tipe
produk
I
pasar
  
27
b.
Pu,qb Versus Pull
Strl:egy 
(
Strategi  mendorong dan
strntegi
menarik)
Bauran 
promosi
sangat 
dipenga,ruhl oleh
apakal1
perusa.'taan
memilih
strategi
mendorong
atau
menarik untuk
menjual
produknya.
Aklivilas
pentasaran
Prodwam {'(Xlnjulac
Akl:ivi.1as pentuaxan
pcngc<'-et
{penjualllll
P
mgan, pruroosi.
pen
eorangan,
promos.i
Perdagangan
-
-
-
,dil/ 
-
-
-+\1>1
ua13J!.:
iklau,. dll
p.,J:;;&   jf----- t>-.fj:._-;;;;;_::lw_· -ili.:i."h·_u;;-.
i&#45;ili.:i.&#34;h&#183;_u;;&#45;.
Strategi
Mendorong
PcrnunJa.a:n
Pcumta:ra
!,..
Strategi
Menarik
Gambar 2.3
Strategi
meJrndorong Vs
Strategi
Menarik
Sumbcr: Philip
Kotl.er(l994, p473)
c.
Buyer ReadiJJess
f:lttiige (
Tahap kfsiapan  konsnmen
)
Alat-alat
promosi
juga
berbeda
dalam efelctifitas
biayanya
pada
tahap
tahap
kesiapan
pembeli yang
biayanya berbeda-beda,
yaitu :
;Kesadaran:
yang 
berperan 
penting 
pada 
tahap 
ini
adalah 
iklan 
disrtai
publisitas daripada
personal selling
ataupun 
sales promotion.
Pemahaman:
pemahanan
konsumen  terhadap  produk,  terutama  dipengaruhl
oieh
iklan
dan
persomJl selling.
Keyakinan:
pada
tabap 
ini konsumen
sangat
dipen15aruhl
oleh 
personal
selling dan kurang
dipengaruhi 
oleh 
iklan
serta  
promosi
penjualan.
  
28
Pemesamm:
pada
tahap
akfr 
pengaruh
dari
per4uaian
pribadi
dan
promosi
per.juaian  sangat 
besar, 
dan 
sedikit 
dipengamhi 
oleh 
iklan
yang
bersifat
mei'Janjikan.
d, Product Life Cycle
(
Tmh
p-tahap  pada Daur
Hidup
Produk)
AlaHtlat  promosi
juga
berbeda-beda 
dalm
efektifitas
biayanya pada
tahap-
tahap 
yang  berbeda 
dari  siklus
daur 
hidup  produk, 
seperti 
teriihat 
pada
gambar berikut
ini.
Gambar 2.4  Daur
Hidup
Produk
Efektivitas Biaya dan zlat..aLat ptornosi 
yang bcrbeda
pad!l talup-tahap  Silclu.Hidup Pruduk yang b<:rlxxla
,-------------------"1
Promo5i
Prornnsi
!
Bia)"tr
'-------- ---------- -_----
PenjUo Jan
Prilmdi
!u.tan&n
.!
P..b!L'ibs
Sun-;be:-: Philip Kofler (!994, p789)
Pertwnbulum
Ked10w n
2.1.6 
Keputusan-Keputusan lltama
Dahuu Perik!anan
l•.1arketing Manajemen 
harus 
membuat 
lhna 
keputusan   penting 
dalam
membaugun 
program 
perLldanan.
Menurut 
Philip  
Kotler
(1994,  p497), 
lima
'
keputusan
utama
tersebut
adalah :
1.
Meull!utu!<an
tujuan (
Setting Objectives)
Tujuan
periklanan
adalah
suatu
tugas
komunikasi
yang
spesifik
yang
hams
diseiesaikan 
dengan 
adanya  
khalayak 
sasaran 
yang 
spesifik 
selama 
periode
waktu
tertentu. 
Menurut
Philip 
Kotler
(1994,
p498)
ada
beberapa
fungsi
periklanen,
yaitu :
  
29
1.1. Memberikan
Informasi (
Informative Advertising)
Fungsinya
adalah
untuk
memberikan
infonnasi
kepada
pasar
mengenai
barang
atau
jasa
yang
ditawarkan
oleh
perusahaan.
Infonnasi
tersebut
dapat
mengenai
produknya, 
harga, 
dimana  dapat 
dipero!eh 
dan
jasa 
apa 
yang 
ditawarkan
setelah  pembelian.
Tujuan 
dari
pemberian 
infonnasi 
ini
ada!ah
untuk
membangun
pennintaan
awal.
1.2.
Membujuk
atau
mempengaruhi
konsumen
(
Persuasive Advertising)
Fungsinya
adalah 
membujuk
konsumen 
untuk 
membeli
produk, 
membangun
suatu   preferensi  
merek 
dibenak 
konsumen,   mendoror.g  
konsumen   untuk
beralih 
ke  suatu 
merek 
lain,
dan 
merubah 
persepsi 
konsumen 
akan
suatu
atribut
produk.
Disini
tujuan
perusahaan
adalah
untuk
membangun
penr.intaan
yang
selek".if dru'i
suatu
merek.
L3.
Sebagai alat
untuk
mengingatkan
konsumen
(
Reminder advertising)
Iklan 
digunakan  untuk 
mengingatkan 
produk.
di 
benak 
konsumen 
tetutama
pada
saat
penjualan
sedang
sepi.
Disamping
itu
juga
ildan digunakan
untuk
memperta.'lankan
kesadaran
konsumen tentang
adanya
produk
tersebut.
Memutuskan
Anggaran Periklanan
(
Setting The Advertising B11dget)
Menumt
Philip  
Kotler
(1994, 
p499) 
ada
lima
faktor 
utama 
dalam 
penentuan
anggaran
periklanan, yaitu
:
2.1 
Produk
dalan1daur
hidupnya
(SIEge IlJ The Product Life Cyde)
Produk  
barn 
biasanya 
mempunyai
anggaran  
periklanan 
yang 
lebih 
besar.
Disini
perusahaan
bertujuan
untuk 
membangun
kesadaran 
konsumen  
entang
adanya
produk
tersebut
dan
mendorong
konsumen
untuk
mencobanya.
  
30
2.2.
Pangsa
pasar
produk 
tersebut  da!am pasar
(
l.fa.rket Share)
Merek   
ya_qg  
sudah   
mendapatklln    
pangsa   
pasar   
yang   
tinggi,   
hanya
membutuhkan
biaya
iklan
yang
sedikit
saja
dibandingkau dengan 
persentase
penjua!annya
untuk 
mempertahankan
pangsa
pasarnya.
2.3.
Persaingan (
Conrpetitive and Cluster)
Da!am 
pangsa  
pasar   yang 
penuh   dengan   persaingan,  
suatu  
merek  
produk
hams   diiklankan 
deng&"l genear   dengan 
maksud  
agar 
merek   produk 
suatu
perusahaan akan
mendapat  perhatian.
2.4.
Frekuensi
(
Advertising Frequency)
Semakin 
sering  produk 
perusahaan diiklankan  makll
semakin  besar
biaya
yang
!";.arus
dikeluarkan
2.5.
Produk pengganti
(Product Diferentiation)
Produk-produk   pengganti    seperti  
rokok, 
bir, 
rrunuman   ringan  
menuntut
diklankan 
dengan 
gencar. 
Hal ini
dimaksudkan
w1tuk
membangun
citra 
yang
berbeda
antara
suatu
merek
dengan
merek
yang
lain.
3. Strategj Periklaoau ( Creating Advertising
Strategy)
Strategi iklan
metiputi
<:!ua elemen
utama,
ya:itu :
3. L
Menciptaka11 pesar.
iklan (
Creati11g Advertisillg Message}
A:tiggaran
iklan 
yang 
besar 
bukan 
merupakan 
uatu  
jaminan 
atas 
suksesnya
suatu  
kllmpanye 
periklanan.  
Pesan  
iklati 
y
'lg  
kreatif 
adala!1
lebih 
pentiilg
untuk 
suksesnya 
suatu 
iklan 
daripada 
mengeluarkan
biaya 
yang 
besar. 
Ildan
dapat  
mencapai    sukses  
bila   memperoleh 
perhatian    dan  
dikomunikasikan
dengan  baik.
  
  
31
3.2.
Memilih Media
Ik:lan (Selecting Advertising
Media)
Langkah-langkah  
yang 
perlu 
diperhatikan 
daiam 
memilih  
media 
yang
digunakan adalah
sebagai
berikut
:
a.  
Memutuskan 
daya
jangkau,
frekuensi 
dan 
dampak
(Deckfing
on
Reach,
Frequency and
Impact)
b.  
Memilih diantara
tipe-
ipe
media
utama (Choosing Among
Mf{/or M edia
Types)
a.   Kebiasaan
pendengar
sasa:-an
(The
Jrfedia Habits
of Target
Consumers)
b.
Sifat
aiami produk (Nature
oftbe product}
c.  
Pesan (Different type> of Message)
d.  Biaya (Cost)
Selain   variabe:-variabel   tersebut,  
pemsal-.aa.'! juga 
harus  
memperhatikan
beberapa
karakteristik
dari
masing-masing media
iklan,
yaitu
:
Tabel 2.1
Karakteristik media ikian
  
32
33. Memi!ih Sarana Media
Khusus
(
Selecti11g Specific  Media
Vehichels)
Yang
dimaksud
dengan
media kc!Jusus
adalah
bagaimana
suatu
perusahaan
memasang 
iklannya 
pada
beberapa 
media 
kciJ.usus,   apakah 
majalah, 
televisi
atau 
acara 
radio.
Dan 
setiap 
media 
yang 
telah 
dipilih,
perusahaan 
harus
mernperhatikan 
pada 
program-progran 
acara  apa  saja
yang  sebaiknya  suatu
.kl    
,.
L
an
mpasang.
3.4.
Mengarnbil
keputusan
waktu
pemberitaan
(
Deciding On
Media TiiWIIg)
Peugikla:n
juga
harus
rnemutuskan
bagairnana
jadwal
iklan
dalam
setahun atau
periode yang
telah
ditentuka.rL
MisaL>ya
penjualan
akan
meningkat  pada.
bulan
Desember
dan 
menurun
pada
buhm
Maret.   Perusahaan
dapat
rnengubah
ikla!:L.'"lya
menumt
pola
musim, atau
konsta.'"l selama setahun.
4. Mengevaluasi  £klan { Advertising Evaluating)
l. Darnpalr Komunikasi
(Communication Effect)
Penelitian  terhadap 
dampalr
komunikasi  berusaha 
menentukan 
apakah 
iklan
itu
dapat
mencapai komuni.lcasi secara
efektif
4.2.  Dampak Pe11jualan
(Safes
effect)
Darnpalr 
penjualan   sebuah   ikla.'1 umumnya. 
Jebih 
sukar  
diukur   daripada
komunikasi. 
dikarenakan
penjualan
dipengaruhi
oleh  banyalr
faktor 
selain
iklan, seperti
fungsi produk,
harga,
ketersediaan
dan
tindakan
pesaing.
  
33
5. 
Keputusalt!
Pengiklamw Internasionai (
Internationtd Advertising Decisi;Jn )
Sebagian  besar
pengiklan
telah
berusaha
untuk
mendukung  merek
global
mereka
dengae 
starrdardisas:
iklan
di 
seluruh 
dunia. 
Standardisasi 
menghasilkan
keuntungan   seperti 
biaya 
iklan 
yang 
lebih 
rendah, 
koordinasi 
usaha 
pengiklan
global 
dengan 
iebih  baik:,
dan 
mempunyai 
pandangan 
mengenai 
dunia.
Standardisasi 
juga
mempunyai
ke!emahan,
antara
lain
meP
abaikan 
bahwa
negara
sasaran
mempunyai perbedaan
dalam budaya,
demograf1.,
dan
kondisi
ekonomi.
2.2   Keputusan
Konsumen
2.2.1
Tahap-tabap Pemrosesa.n
Info.rmasi
Menurut 
James 
Engel,  Roger 
D. Blackwell &
Paul
W. Miniaro
(1995,
p5),
tahap-tahap
pemrosesan
informasi adalal1 :
Pemapanm
(Exposure)
Pencapaian
kedekatan 
terhadap
suatu
stimulus
sedemikian
rupa
sehingga
muncul
peluang diaktilkannya satu atau
Iebih dari
ke!ima indera
manusia.
2. , 
Perllatia.n
Alokasi kapasitas
pemrosesan
untuk
stimulus
yang barn
masuk
J.
Pemabaman
Tafsiran
at au
stimulus
't
Penerima11m
Tingkat
s
auh mana
stimulus
mempengaruhi
pengetahuae 
danlatau
sikap
orang
bersangkutan.
Retensi
  
34
Pemirrdru'lan tafsiran 
stimulus  ke da!am
ingatan
jangk:a panja.'lg,
G!Ambar 2.5 Tabap-tabp pernrosesan
informasi
Stimulus
Didominasi
Sumbcr:James F.!loge!,
Reger
D. BalckweU &
Paul  W. Miniard
(1995, p6)
2.2.2 
Jenis-jenis
Mode!Kepnt11san :
Tabel2.2 Jenis-
jenis model kepnrnsan
Pemeca!um Mas!llah Diperll!as
(Pl\>ID)
Pemecahan Ml!llabm Terbatas
(PMT)
Motivasi
dan 
Pengena!an
Kebumltlm
L
Keterhbatan
dan
risiko yang diratinggi
1.  Keterlibata..11 dan 'n 'Csi;;'ko yan=g""d"rrc' :accsak=an::-­
rendah
Pencarian 
btfon:nasi
-1. M 
otivasf kuat
untuk: menc.ari
1. 
MO-tivasi rendal'untuk
mencari
2. Banyak
sumher  yang
digunakan
tcnnasuk
2.   Pe;naparnn pada
iklan
bersifat
pasif,
dan
media,
ternan.dan komunlkasi tempat 
pemrosesan informasi tidak
men.dalam
penjuaian
3,   Perbandingan tempat
pmjualan
mungl;in
3.
Infonna.'ii diproses
secara
ektif dan
cermat 
adi
Evalm,si
Alternatif
I. Proses-Evaluasi Cern1...at
2. Banyak criteria
evaluasi
yang
digunakan,
dengan sebagian lebih nJe:Jonjol
dibandiYJ.gkar
ya.."tg lain
3. A1ternatifyang dirasakan berbeda
secara
signifikan
4,
Stmtegi
kompensansi dimana
kelemahan
f"lda
atribut tertentu dapat
diimbangi olch yang
lain
5. Keyakinan, sikap, dz.n niatdipegang
kuat
1. 
Proses
evaluasi
tidak
cenuat
2.   Kritcri.1.
dalam
jmniah  terbatas, 
foams
pada
}1illg pa:ing menm•Jol
3.  Alternatif dirasak:an pada dasarnya saroa
4, St:ategi    
nonkompensa.'li,  
menghapus
allernatif-«ltematif
yang
dirasa  kurarulg
pllda
atribut
atribut yang menonjol
),   Keyakinan, sikap, dan niat tidal< dipcgang
kuat
6.  Pembelian  dan  percobaan
dapat 
roenjadi
S8.fal:A
nta.ma dalam evalusi
  
35
I.
Akan berbellmja d-' banyllk  tempat penjualan
jika
per!u
2. Pilihan
tempal penjualallllllll1gkin
n:emeriukan proses keputusan
3. Negosiasi dan komunikasi tcmpat pe:1jualan
sering
diperlukat:
l.
Tidak termotivasi untuk berbellll\ia secara
ekstzmal
2. 
Kerap lebih mertyukai swalayan
3.  Pilihan kerap d-'dorong cleh perngaan &m
inse:atif
di
terr.pat penjualau
l. Kereguan dapat mem.otivasi keburuban alan 
l.
penentrornan pasca penjualan
Kepuasan memotivasi pembelian ulang
karena inersia,
bukan
Ioyalitas
2. Kepuasan sangat pen:W.g dan loylllitas
merupllkan hasilnya
3. Termotivasi
untuk mengu.sahakan ganti mgi
seandai11ya a-12 ketidllkpuasan
2. 
Konsekuensi
utruna ketidakpuasan adalah
pergantian merek
Sumber: James F. Engel, Roger D. Blackwell & Paul W. Miniard
(1995, pl32)