![]() 17
yang
tidak 1nemperhitungkan semua biaya
produksi sebagai komponen
pokok
produk.
Sedangkan
d; dalam
metode
variabie
cosung,
hanya
memasukkan biaya
produks! variabel sebagai elemen
pokok
produk,
biaya
produksi tetap
dianggap
biaya
pcriode
atau
biay£.
waktu
(periode cost)
yang
la:1gsung
dibebankan
kepada rugi-laba
periode terjadi:1y2. da:1 tidak
dipe
!akukan
sebagai
biaya
produksi.
Mulyadi
(i999) mendefin
sikan Variable costing
sebagai berikut,
"Vanable
costing
adalah
metode
penentuan
harga
pokok
produksi
yang
hanya
membebankan
biaya-biaya produksi
variabei saja
l:edalam
harga
pokok
produk" (haL
132)
Jad; perbedaan
pokok
yang
ada
diantara
kedua
metode
tersebut adalah
ter!etak
pada
perlakuan
terhadap
biaya
produksi
yang
bersifat
tetap.
Adanya
perlakuan
terhadap
biaya
produksi
tetap
-
akan
mempu,"1yai
akibat
pada
perhitungan
barga
pokok
produk
laporan
rugi-!aba.
H3.2. l!'ENGERHAN MARJl:N
KONTRKBIJSI
Metode
direct
costing
menitikberatkan
pada infonnasi
mengena1
maqm
koutribusi.
Pengertian
rna!Jm kontribusi
menurut
Maher
dan
Deakin
(1996),
yang
diterjemahkan
oleh
Wibowo
dan
:Jjatnika,
adalah
sebagai
berikut,
"Yaitu
perbedaan
antara
pendapatan
dan
total
biaya
variabet
Atas
dasar
per
unit,
marjin
kontribusi
adalah
perbedaan
antara
hargajua!dan biaya variabel
anit" (p. 50).
Sedangkar1 menurut
Hom!:ren
dan
Foster
(1994)
yang
diteljemarili:an
oleh
Sembiring
dan
Sitorus,
".lV!.llrjin
kontribusi
adalah se!isih
lebih
penjualan
diatas
semua
beban
variabel, terrnasuk kategori
variabel,
penjualan
variabei
dan
administrasi
variabel"
(p. 60).
|