BAB2
LAA'DASAN TEORI
Menurut
Sritomo
(
Sritomo 
Wignjosoobroto,
1992  ),
Pabrik
yang
dalam
istilah
asingnya
sebagai
faktory
atan  plant
adalah setiap
tempat
di mana
faktorf·uktor seperti :
"
Manusia
"
Mesin
dan
perlengkapan
produksi
penunjang
"'
Material
m
Er.ergi
"
U
ang
(
modal/
kapital )
<>
bfon..nasi,
dan
"'
Sumber daya
alam
(
tanah, air, mineral, d!l )
dikelo
la 
bersarna-sama
dala.'Il
suatu 
sistim 
produksi 
guua 
menghasilkan 
suatu
produk 
atau
jasa  secara  efektif,
efisien,
dan  amasL Isti!a.'l
pabrik 
di
sini
serlng
i.! C::rt,kaa 
s
,uua
dengru>                
padahal 
dalam 
pengertian 
yang 
sebenarnya,
L'"!dustd                    
Cllkupan  
yang 
lebih. !uas.
Pabrik 
pada  dasamya 
merupakan
salah 
satu 
sektor
industri 
yang  terutama 
meng..'msilkan produk 
jadi 
(
finished
goods
product
).
  
Kegiatan 
untuk 
memperkirakm1
apa  yang
terjadi 
pada 
masa
yang 
aka.n
data11g d.ikenal
dengllll  apa 
yang 
disebut 
denga,
Peramalan 
(Forecasting).
Perrunalan
diperlul(llll
unrek
menetapkan  kapan
suat!l peristiwa
akan
teljadi
atau
timbul,
sehlngga
tindakan
yang tepat
dapat
dilalaLkan.
Berdasarka:1
jangka 
wa!WJ. 
perrunalan 
yang  disusun 
maka
terdapat 
dua
macam peramalan
yaitu :
L
Peramalan
jangka
panjang
Adalah
permnalan
yang
dilakukan
untuk
pen)"c
Sunan
hasH
ramalan
yang
jangka
waktJnya
iebih
dari satu
setengah
tahun
atau
tiga
semester.Seperti
peramaian  
rencana 
investasi, 
rencaJla
pembangu
m<'l
suatu 
daerah 
dan
sehagainya
Pemmalan
jangka
pendek
Adalah  
pemmalan  
yang 
dHakukan 
untuk  
penyusunall
basil   rrunal L'l
denga:1
jangka 
walctu yang
kurang 
dart satu
s&.engah
tahun 
atau 
tiga
semester. 
Seperti 
peramalan  reneana  kerja
operasional, 
rencana ta una11
dan
sebagainya.
Berdasark14'1 sifat 
pernmalan  yang  telah
disusnn 
maka 
peramalan 
dapat
dibedaka.'l
atas
dua maca.'n yaitu :
  
  
13
1.  
Peramalan
kualitatif
adalah
pernmalan
yang
didasarkan
atas
data.
kualitatif
pada 
masa 
lalu. 
Peramalai"l
secara 
kualitatif 
il:ll
didasrka'l atas 
hasil
penyelidikan
seperti 
Delphi,
S-curve,
a.'lalogies
dan
penelitian
bentuk 
atau
dkillsarkan
atas
ciri-ciri
normative seperti  decision  trees.
2.   Pera1nalan  
lruarttitatif  
adalah    perama!an    yang  
didasarkan 
ata
data
kuantitatif
pada 
masa 
lalu.  Peramalan 1:uantitatif 
banya  dapat 
digunak&!
apabi!a
terdapat  tiga
kondisi
sebagai  berikut  :
a.   Adanya
infmmasi tentang 
keadaru1
ya.->g
lain.
b.  
Informasi
tersebut dapat
dilcuantifikasikan dalam  bentuk
data.
c.  
Dapat  diasumsikan bahwa  pola
yang
ial:r akan
berkelanjutan
pada
IDBSa
yang
a_kan
datang.
Langkab:-ta'lgkah 
Pernmalan sebagai  berikut:
L  
Menganalisa
data-data 
padz.
ta!Ju.'l
lalu
dan 
pada 
ta!Jap
menggunakan
untuk  
po!a 
yang 
terjadi 
pada   masa  
yang 
lain. 
Analiseini 
dilakukan
dengan
2.   cara 
membuat
tabulasi
dan
data-data
yang 
lalu. 
De:: gan 
tabu!asi   data
maka
dapat
diketai:mi pola
dari
data
tersebut.
Menentukan  metode 
yang  
aka.'l 
digunaka11
dan  
pada  
masing-masing
metode
akan
memberikan basil
pernmalan yang
berbeda.
4. 
Memproyeksikan
data 
ya,<;g 
lalu 
denga.'1 menggunaka.'1 
metode 
yang
dipergunalum
dan
mempcrtimbangkan
adanya 
beberapa
fuktor
perubahan.
Faktor
pc::-.rbahan
ini  
terdiri  
dari  
perubahan  
kebijakan-kebijakan
  
  
        i
pemerl.ntah,
perkemba::Jgan
potensi 
masyarakat 
da."l.
penemua;:t-pene'illUl.'.n
terba.'ll.
Jen.is-jenis 
Pola 
dari
data-data
ya.<g      
pada
pernmala:n
adala.'l
sebagai
berikut:
1.  Pola
horizontal (1-I)
Yaitu 
pola 
yang
teljadi   bilamana
nilai 
data 
berfluktuasi
di  sekitar 
nilai
rata-rata 
yang 
konstan. (Deret 
seperti 
itu
"stasioner"
terhadap
nilai 
rata-
mtanya.
8-r--
---------------,
7
6
""  5
..,
4
3
2.
1
0
L-----------------r------···
i-tS,""--
Data
Rata-rata
c
5
10 
15
Ganbar
2.2.1 
Pola
Horizo:nal (S)
2.   Pola
Musiman (S)
Yaitu
pola
yang
te!jadi
bita
SU2tu deret
dipengaruhl oleh
f.aktor musiman,
seperti  bulanan  atau
haria.n. Misalnya  biasan
pohon
natal
teljual
habis
menjelang
Natal.
  
15
15
25
20
J::
e
"
.;;
10
5
0
8
Jan  
Feb 
Mar 
fo!:>r
Mel   Jun
Jul   1\;st 
Sept  Oct   Nov 
Des
Bulan
Gambar
222  Pola Musiman (S)
Pola siklik
(C)
Y
aim 
po!a 
yang 
terjadi  bilamana  datanya  dipengaruhi. oleh  fluktuasi
ekonami
jangka
panjang seperti
yang berhubungan dengan siklus bisnis.
Misalnya penjualan mobil, baja"     
peralatan
lainnya.
30
25
.<:: 
20
'E
"
'
15
..,
"
'
10
5
a
Jan  
Feb 
Mar 
Apr   \Viei   
Jun  
Jul  
Agst
Sept  Oct  
Nov  Des
Bulan
Gambar 2.2.3  Pola Siklis (C)
4.   Pola trend
(T)
Y
aim 
pola
yang teijad: bila
terdapat
kenaikan atau
pen1l!1.h'l.an  sekuler
jangka 
panjang   dalam 
data.  
Penjua!an  banyak 
pemsahaan. 
produk
  
16
nasional hruto (GNP}
dan
berbagai indil{ator bisnis atau ekonomi lainnya
mengikuti suatu pola trend selama perubahannya sepanjang
walctu.
30-r--------·----- ---------------- ----- ----o
25
.;;:  
20
·
"E 
15
I
::1
..,   10
5
0
-'--------- --------------.
------- -------c---·---i
0
4
6
8
10 
12 
14
Gambar 1.4  
Pola
Trend
(T)
Dala.rn
penulisan skripsi ini digunaka."l
4
bentuk metode peramaian
yang
terdiri
dari
:
1.  Peramalan den.gan Metode
BROWN
Pada
metode
Brown dengan pemulusan eksponensial tripe!menggunakan
metode   kuadratik   sat"U-pammeter   dari   Brown.   Sebagaimana 
halnya
dengan  
pemulusan 
eksponensiai 
linear  
ya.ng 
dapat 
digunakan 
untuk
merru.-nalkan data  denga_'l suatu 
pola 
trend  d.'ll!ar, bentuk 
pemulusan
yang
lebili
tinggi dapat digunakan
bila dasar
pola datanya
adalah
knad:ratik,
kuhik,   atau   crde   yang   lebih  
tiP.ggi. 
Pendekatan   dasarnya   adala.'l
memasukkan  
tingkat   
pemulusan   tambaha.'1 (pemulusfu>
tripe!)   
dan
memberlakukan perswrperamalan kuadratilc.
  
17
2.  
P'er;a._1Jllltlan c!engan Metode HOLT
Metoda
pemulusan
exponensial
linear 
dd
Holt 
da!ru.:::prinsiipnya  sam.a
d'engat""l
Brown
kecuali 
bahwa Holt tida.l!:
menggu.r..aken rumus 
pemulusan
berganda secara  langsung. Sehingga  metoda  Holt
memulusklm
Trend
de:1gan !Jj!!.l"lll.neter yang
berbeda 
darl
parameter yang
digunakan
pada
deret
asli.
3.   Pet:-an:tal<tn
deng<tn Metode
QUADRATIK
dengan  
menggunakan 
metoda 
kuadmtik
cam
pel-rurtallin  d'engan mel.ak:ulam
peramalan
dim.ana dil!llmll:an 
pemulusan
pera.l1l.alan
seba,"1yak
tiga
kali 
untuk setiap 
di  masa 
lampau.
dilakukarnya 
pemulusan
ini 
tak
mendapatka,.,_
hasil
peramalan ya.'1g lebili
akurat.
Untuk 
peramala!.l
model  lruadratik 
ini
yang
sangat  sesuai  digunaka,"'l.
y-aitu
untuk
model
data
tipe
siklik.
Hal
ini
dika.renaka!.l pada
tipe
data
siklik
data
yang  diperoleh
sangat 
beragam   dan 
sering 
fluktuasi
yang 
tajam
timm
maupun 
naik.
Denga!.l model
kuadratik
dimana 
dilak:ukan. 3
kali 
pemulUSa!.l
perru.nalac<  sehingga
akan 
data 
peramalan
yang
alrurat dan
lebih
balk.
4.   Peram.alan dengan
Metcde
WINTER
Metode  triple  exponential
&""llooting 
3  parameter
dapat 
dignnakan
segala 
jenis   data   stasione:  ateu
non-stasioner 
sepanjan.g
data
tersebut  
tidak 
memiliki 
faktar    mu.sirn "fl,
  
terdapat    fuktor
  
13
metode
ini
mungkin
akan
menghasilkan
pe:amtala:n
yang
tidak
akw·at
buruk.
dibedakan menja<di
aktivitas 
yang 
seca::a
umum 
terjadi, 
maka 
mdluSln  dapat
Indiustri
peng;l1lli:1!1
baban baku (
The primary
raw-material  industries
)
Indlustri penyal.ur (Distribution Industries
)
ln(lll!ftri pelayanan
atau
jasa
(
Service
industries)
J.miuErtn ffi2li1Ufa  .t'Jr (
The
mamifacturing
indUc•rMes )
lndcusi.ri
penghasil
bal::.an 
ba.-:cu adalah
industri          
aktivltas 
produksinya
ad<l:lab
me:ngolah
sumber 
daya
al.aril
untuk 
menghasilkan
baha.'1
baku
maupun
baban  tambaban 
lainnya 
yang
dibutuhkan 
oleh 
industri 
penghasil 
produk 
atan
ini
umum
dikenal
sebagai extractive!
primary
industry.
Industri
yang
dapat
dikategorik= sebagai
Indiustri p,enghllllil
Bas;ru1 Baku
eout:ohn;ya adalah
:
'"
Industl"i
perminyakan,
pertamina
  
19
"
Industri besi, krakatau steel
2.3.2 mdustri peuyalur
(Distribution Imlustries )
Industri penyalur ( Distribution
Industries
)
adalah industri y&>g berfungsi
untuk
melakasanakan proses
distribusi,
baik
distribusi
raw
material
maupun
finished
goods
product. Melalui
industri
ini,
raw material dan  finished
goods
product  
akan  didistribusikan 
dari 
produsen  ke  produsesn 
lainnya  dan 
dari
produsen  ke  konsumen.  Operasi  atau  aktivitas-aktivitas  yang  ada  di  dalam
industri ini meliputi :
"
Buying
Merupakan
aktivitas
pembe!ian raw
material
maupun
finished
goods
product
yang
di!akukan perusahaan
terhadap
perusahaan
lain,
yang
nantinya produk
tersebut
akan
disalurkan
(
dijual
)
kembali
kepada
konsumen atau produsen lain.
"
Selling
Merupakan
aktivitas
penjualan  
raw
material
maupun finished
goods
product yang dilakukan perusahaan kepada perusahaan lain.
w
Staring
  
20
Merupakan  
aktivitas  
penyimpana.n 
pengguda,"lgan
)  
raw  material
ma.upun 
finished   goods 
product 
yang  
dil.akukan 
perusahaan,  
yang
nantinya 
produk 
tersebnt 
akan 
disalnrkan 
dijnal 
kembali 
kepada
konsumen
atau
produsen
lain.
®
Sorting
Raw
material
maupun
finished
goods
product
yang
masuk
ke
dalam
perusahaan 
akan 
dipi!ih 
dan 
disusun  sebelum 
disalnrkan 
atau 
langsung
dijual
kepada
konsumen
atau
produsen
lain.
"
Packaging
Merupakan   aktivitas   pengepakkan  
atau 
pembungkusan  
raw 
material
maupun
finished goods
product
ke
dalam
kemasan-kemasan 
atau
kota.k­
kotak
yang
suclah
disiapkan,kemudian
produk 
tersebut
akan
disalurkan 
(
dijua!)
kembali
kepada
konsumen
atau
produsen
lain.
"
Moving goods
Setelahdilak:uka'l
packaging,
ma.ka
raw material
maupun
finished goods
product tersebut
kemudian 
disalnrkan  ( dijnal 
)
kepada  konsumen 
atau
produsenlain.
2.3.3
Industri pell!lyan!lln atau jasa
(Service imlusuies )
  
21
Industri
pelayanan
atau
jasa
(
Service industries
)
adalah
industri
yang
bergeralc di 
bid.ang
pelayanan 
a.tau
jasa,
baik 
untuk 
melayani 
dan 
rnenunjang
aktivita.s
industd 
yang
lain 
maupun 
langsung  rnemberikan 
pelayanan  atau 
jasa
kepada
konsurneu.
Industri
yang
dapat
dikategorikan
sebagai
Industri
Penghasil
Bahan
Baku
contohnya
adalah
:
e
Bank
""
Jasa
angkutan
unmm
"'
Asuransi
"
Rumah
sakit
2.3.4
fudnstri manufaktur
Industri
manufaktur
adalah
industri
yang memproses
bahan
baku
untuk
dijadikan
bermacam-macam
produk,
baik setengahjadi
maupunjadi
Suatu
layout
pada umurnnya
ditentukan
oleh
macam
proses
yang
mendukungnya, 
karena
proses
ya.'lg teijadi 
dalam
industri
begitu
lua.snya,
maka.
lay-out
yang
direncanakan 
untuk
masing-masing 
industri  juga
akan
disesuaikan
  
22
de&gan  maca\'11 produk
yang ada selanjutnya proses yang teljadi
di dalam
suatu
industri marmfuktu.r dapat diklarifikasikan sebagai berikut :
"
fudustri yang proses produksinya berl;mgsung terus-menems {
Continous
Production ).
Produksi  akan  berlangsung               24  jam  te:.-us-menerus  dan  dalam
jumlah
yang banyak, proses pengeljaan ya.'lg
berulang-u!ang
da,; 
sempa
unttLl,:  proses
produksinya
tidak 
dapat
dihentikan
sewaktu-waktn  tanpa
merrimtmlkan banyak kanagiam.
Kerugiarr-kemgi&"l
1. 
Kehilang&"l
dapat ditimbu!ran adalah sebagai berikut :
yang
bisa 
terpakai 
lagi  {  produk
setengah matang )
2.   Kerusa.\au dalam
peralatan
produksi
3. 
Biaya yang
reparasi dan perawatan peralatan produksi
yang msak (overhead cost).
Pada
industri
  
23
In.dustri yang
proses  produksinya  bedangsung 
secara
beruiang
kembali
(
Repetitive Process
Industry)
Produksi
aka.>
berlangsung           
jumlah
yang
banyak,
proses
pengerjaan
yang  
berulang-ulang                           
lJntuk  
industri  
jenis    ini,  
proses
produksinya
dapat                   
sewaktu-v;1aktu
tanpa
menimbulka11
banyak
kerugian.
Pada
industri          
bel'Sif:at
Repetitive  Process 
Industry,
layout  yang
ada
sa.TJ.gat  
dir::enjglll'1llhl
Industry 
juga 
cocok
production.
Se!ain itu,
Repetitive 
Process
mev
produksi   produk  
yang 
bersifut 
mass
111
!ndustri  
yang 
proses 
prc>duilali11ya 
berlangsung 
secat-a
terputus-putus   (
Intermitlen
Process
Industry
).
Pada  industri 
jenis       
produksi 
berlangsu."lg sesuai 
dengan  order  yang
diteri."'!la
(
job
lot
in
ir.duslry 
)
dan 
biasanya 
dalam 
jumlah 
yang
relatif
kecil.
Dapat
dihentikan
sewaktu-waktu.
Pada
industri
yang
bersifat
Intermitten 
Process 
Industry,   
layout 
yang
ada
sangat 
dipengaruhl 
o!eh
aliran pr(x:!uk.
  
24
Salah
satu
metode yang
paling efektif
U<"ltuk
mening..katka.'l.
produktivitas
dan
menekan biaya
produksi
adalah
dengan
earn
menguraogi
atau.
menghila."lgiam
aktivita.'Hlktivitas
ya.'lg
tidak         
melalui pengatlh"llll tata
letak
fasilitas.
Tata
!etak
(
layout)
atan
pengaturan
dari fasilitas produksi
dan
area
kerja
adalah  suatu 
masalah 
yang
sering 
dijumpai
dalaru
dunia 
indu$1.
Masalah 
ini
juga. menjaclika.n
tata 
letak
snatu
pabrik
dan
pena.TJ.ganan  pemindahan
bahan
(
material
handling
)
menjacli salah
sata
kegiata.'l rekayasawan industri y&ng paling
tua.
Sejalan dengan melill.lSnya pandangan rekayasawan industri ke
arah
kegiatan
yang
banyak
me!ibatka.."l
kegiatan 
fisik, rekayasawan makin mampu
memahami
ha.'11pir 
semua  kegiata.n ya.ng mempunyai
akan
menuntut 
fasilitas  fisik,
sehlngga
peraucangan  suatu
fasilitas
merupakan
satu
kegitan yang penf.ng bagi
penyasuitan
unsur
fisik suatu bangunan, baik itu pergudangan, kantor pos, toko,
resto:rnn, dan
juga
industri.
Mermrut para
sebagai:
peP..gertian dari tata letak
fasi!itas dapat didefurisikan
,. 
Menurat 
Dieter  (  Dietur
E.  George, 2000 ), peranca.'lgan tata
letak
men:.:ak .p 
penyusu."1an  
fisikal   dan  
dari  
fasilitas  
iadustrl  
di   ma11a
  
25
pe:nyt!SJL'lan tersel>ut
ad& maupun
masih
da!am
bentuk
perancangan
yang 
berisi
penyimpanan,
(
space )
yang  dibut-uhkan
oleh  pergerakan 
material,
tak  
langsung  
dan  
aktivitas  
pe:ndukung  
dan
pembantu,   
yang
sama-saina 
merupakan   
pe:leng..l.::apan
personeL
"
Menmut  E  Me,rers (
Meyers, 
1993 
), 
peraneaugan 
tata 
!et..ak
adalah
tasilitas-fasilitas  
fisik 
dari  suatu
pernsahaan   Uc'!tuk
reen.ingkat\an
"u"""'"
penggunaan
peralatan,
material,
dan tenaga.
w
Menurut  James  Apple  (
Apple.
Ja.-nes
!vi,
1990  ),
peranear.gan
fasilitas
adalah 
proses
rr:e'hujmi.'<:an   
su.atu
membentuk 
konsep, 
meraneaug
dan
bagi  
pembuatan  
barang  
dan  
jasa,  
yang
umumnya  diiukiskan  sebaga.i rencana 
lantai.
Rencana 
lantai               satu
susunan  fasiiitas         
ya.'lg
meliputi
perle:lgY"'pan,
tanah,
bangunan,
dan
sarana 
mer.goptimumkan
hubungan 
pelaksana, 
aliran
barang,
ali.ran
inl:onnasi,       
lata
eara 
ya.'1g  diper!ukan
lli"ltuk  
m<}llcap:al
ntjUJJm
secara
efisien,                  
dan a;-nan.
Maka,  da!am
diarfJmn
sebagai
suatu
rencana
secara  umU TI,  
perancangan
dapat
atau
susu.'1all fusilitas
fisik
(
perlengkapar1,
tanah,
bangunan, 
dan
fasilitas 
lain 
)
untuk  mengoptimumkan
hubungan 
anta.ra
  
                                  
baku, 
modal,   energi,  SDA, 
dan   infonnasi   untuk
mengha.silkan suatu produk secara efektif, efisien dan arrJllll
Dalam perancangan
tlda
letak fas
itas,
ba_qyak sekali
hal-hal
pokok yang
tercakup di dalailliey·a, seperti
..
Penerimaan
"
Gudang
baku
Produksi 
·
"
Perakitan
.,
Pengemasan
pengepfuca.n
"
Penrindahan bar.ang
"
penunjang
"
"
Perkantoran
·
Fasilitas
(penunjang)
®
Banguna."'l
"
Lal1!!D
  
27
"
Lokasi
"
Buangan
(scrap)
p:osesnya,  
perat1cangan
tata 
letak  
fasi!itas  
biasanya  
dimulai
de11gan suatu
aoolisis
produk
dan
perhitungau
tentang
a!iran
ba
ang
atau
ke;giatan
secara
menyeluruh.
Kemudian
dilanjuti
dengan
perenca.'laan
terperinci
tentang
susuruJn
peralatarr
bagi
tiap
tempat
kerja,
!angkah
demi
langkah,
lalu
keterkaitan
antarn tempat-tempat
kerja
yang                 
tersebut.
Menurut 
Dieter 
(
Dieter
E.
George,
2000
),
dalam  melaksanakan 
suatu
fasilitas, 
tujuan   secara 
kesuluruhan  
ya."lg ingin 
dieapai   adalah
mempertimbangka.."  
masukan-masukan
ya."'g
tepa!,
mempertimbambangkan
perpindahan-perpindahan (
alur
kegiatan) yang
ada,
yang semuanya
itu
berfungsi
menggambarkac'l sebuah
SUS1h'1llll
yang
ekonomis
atau
tempat-tempat 
kelja
yang
berkaitan,
di mana
bfu-ang-barfu"lg dapat
diprodu.\si
se.:arn ekonomis,
"'"" '"'""'
dengan  tuj11an tunum
perac1cangan
tata
terdiri
dari :
1. 
Memudahkan
proses
manufak:tur
  
28
Uutuk  
memtrdahl<Em  proses   manu:takc:ur,
Jl1lLl{a
perlu 
dilakukan 
usaha-
usaha 
seperti 
penyusu."lllll
peralatan, 
dan  
tempat   
ke:tja 
agar
pergerak:a.'l
d&'l
pemindahan bamng
dapat
be:tjalan dengan  lancar.
2.   Tataletak 
ya.'lg 
baik 
ha.l11.1S   
dirancang
dilaksanakan dengan
cara
yac1g
sangat
proses  
manufuktrrr  
dapat
3.   Memini.mallrnn
pemindahan bar-d!J.g
4.  
Ta!aletak  
yang
dmme<mg
agar  
pemindahan  bar!w.g dapat
diturunkan sarnpai
dengan  batas
semirrilJaum mungkin.
5.   Menghemat pemakaian ruang
bangm1an
6. 
Tar..aletak
yang 
balk l11.1rus  diranca.flg
iiap 
meter 
persegi 
luas  lantai
yang
dimiliki
o!eh suatu
pabrik
dapat
dhnanfaatkan secara
maksimum.
7.  
Meningkatkan produktivitas tenaga
8. 
Tataleiak 
yang 
baik 
harus
agar 
kegiaian
yang 
dapat
menumnakar; 
kinelja
produ1;:tivitas
seperti   jalan 
kaki, 
pemindahan
barar,g:
secara 
manual,
dan
siklus
ke
ja 
antara 
mesin 
dan 
pekeJja 
yang
tidak
tepat
dapat
diturunkan sere>ndam mung.kin.
  
29
9.  
Memberi kemudahan, kenyarnanan,
10.
Tat<aleta_lc
yang
baik hams
dirancang
fa.lrtor-faki:or
seperti: peralai:&"1
yang  menyebabkan
kebisingan
ya.'lg
ting,gi,
penerangan,
sirkulasi
udara,
kotoratl,
da.'l 
faktor-faktor
penyebab
kecelakaan
ke1ja
dapru: diatu:r
sebaik-baibya.
Melihat 
dari
hal-hal 
seperti 
yang           
dijelaskan
di 
atas, 
perusahaan
dapat
menarik 
kesi;12pulan
bahwa
pola
aliran
barang
lah
yang
menjadi
dasar
bagi
rnncangan  
suatu   fusilitas  
pabrik,   sebagaimana 
halnya  
juga  
bagi 
keberhasilan
perusahaan 
meski  sering."\::ali
dl,jumpai kw·an:gn)'a 
penekanan 
pada  
penentuan
nmcangan paling
sangkil  bagi
aliran
barang
sepanjang fasilitas pmduksi.
Letak
Dalmn 
memba.'lgun  
suatu  
pabrik, 
pemililUJn 
dan 
penetapan
altt:m:
tif 
layout
merupakan
suatu 
langkah  
yang
teramat   penting
dalam 
proses
pernncangan fasilitas
produksi, hal
tersebut
dikarenakan
layout
yang
akan
dipilili
menerllllilan   hubungan  fisik   dari 
e.ktivitas-aktivitas  procluksi 
yang 
akan
  
30
Dalam suatu
pernncangan
fasiiitas,
aiiran
pemindahan
bahan
merupakan
hal
yang sangat penthg,
hal
tersebut
di.karenakan
alirail
pemindahan 
bac'lan aka:1
menentukan   hubungan 
atau 
keterkaitan   antars   satu 
fasilitas 
dengan   fasilita
produksi
yang 
atau antara
satu departemen
dengan
depa.c"temen iai1mya.
Dalam 
menganaiisa.  aktivitas  
aliran 
pemindfu'tan
bahan,  
perusahaan
periu
me!almkau
peninjauan
terhadap
frekue:JSi
dan
jarak
perpindahannya.
Sesulit
apapun 
atan  sekompldrsitas
apapun 
masalah 
yang
akan
dihadapi 
dalam
pernindahan
bahan, lli-utall
proses
produksi
merupakan
hal
yang
hams
menjadi
pcrhatian
utama dalam
perencanaarmya.
Berdasarkan 
hal-hal 
yang
telah  dijelaskan 
di
atas,
maka
·ada 
beberapa
sistira  pemindahan 
bahan
atau 
sistim 
tata
letak 
(
layout
)
yang
pembagiam1Ya
terdiri
dari
:
                                           ;   [l<!>ajiii!Jdai  
I
l
ure:
Gacmb<'!r?
.4.4
Jenis
Tata Let.ak
  
sebagai beriku:t
"'
Ba,;ic
trzyout
adal.ah
pola  tata 
letak  dasru- ben:!asarkan
proses  produksi
yang bel:lMgstmg
d&lam s<:am pabrLk
dan
dibagi
menjadi 3 
yaitu :
a) 
layout
proyek, di
mar.a produk
tidal
dapat
dipindahklm
saat
running
production.
b)
layout
Diiguna_lcan
U<'l.l:'-ik: 
proyek
yang  
per:gatu.rnn
tata
berdasarlam
urutan
proses
pekeljaan.
fusilitasnya
c)
proyek
yang  
pengaturan  tata
letak  fasilitasnya
beltla:'li>Il!.an
kelompek
fungsi
da..'i
tiap-ti.ap alat
produksi.
Adaptm 
p::rb :drum
yang 
ada
antara  product layout
d
iebm:'kan 
dal.am
tabel
berikut :
process 
layout
  
32
2.4.4 Pe!:bedaan Product Layout
berdasaikan
pekerjaan
fun.gsi
(
functional
grouping).
2.
mass 
production,
job
maJinly assembly
batch production
shop,
I
3.Produk
4. De;:nand
Standard ,
made
to stock
Stabil
5. Volume
T1nggi
,  6. Pern!atan
7.
8.
Special purpose
General purpose
Varied skill
pada  saat  proses  ,
Line
balancing
  
33
14.
pekeljaan
di
Meminimasi
ongkos
1
tiap stasioo kelja 
material hl.mdling
'
15.
Fleksibel
"
Hybrid layout adalah
kombi!li!Si
dari 
process dan
product  layout
yang
terdiri
dari  cellular
layou. flexible
mamifactwing
sistim,  dan  mixed
nwdel assembly Une.
Perbedaan
yang
nyatl.
anlal'a 
Basic layout 
dengan 
Hvbri,ri
layout  ada!ah dari fungsi mesm-mesm produksmya. Pada Basic
layout, sebuah
mesin
hanya bisa
mengeljaka'l
satu fungsi, sedanglam
pada
Hybrid 
layout, 
sebuah   mesin
Oaj)at  
mengeljakan
banyak
fungsi,
 
setmah  :w,esL'1 
rr.ampu memboo  baut,
mulaii dari
proses
pengukurnn,
pemotongan,
pembubut.a.n,
dan freis sampai dengsn menjadi
sebuah
baut 
Meliliat 
pada  multi 
fungsmya,
pada  Hybrid
layout
mesin
Menurut        
(
Dieter E. George, 2000 ),
be:rdasarkan
aspek-&"j:lek dasar
yang 
ada,
tujuan, 
dan
keuntungalJ.·kem 
tungan 
yang
bisa 
didapatkan
dalam
tata
letak
fasilitls pabrik,
terdapat prksip--priP.sip d!IS!lr ya.'lg hams
dipenclrl,
yaitu
:
  
34
'
1.
pr.
:
.run
.
p
m
.
tegms1
.
secara
iuuu
'
Perencangan
tata 
letak 
yang 
baik  harus  mengi.:ltegrasikan 
manusia,
2.  
Frinsip
jac-ak
perpindal'..an. yang
palir.g 
minimal
Dalam mengatur pergernka..""I  material, ja:rnk perpindahan 
yang ditempuh
dengan opern.si  selanjutnya barr.lls 
dibuat
jarnk 
yang sedekat mungldn,
dengan demlkian dapat mengwangi
biaya transport .
3.   Prinsip
alil'"1lr:
dari suatu
Jl':oses kelja
Prinsip aliran memi!iki
arti
bahwa
pernncanga.'1
tata
!etak fusilitas bllkan
ha.rya
mengatur  ja:rnk
acta.r
operas
tetapi
juga
M:us
mer.gupayaklm agar
opel11Si dapat berjalan secara berkesinambungan
dari
satu proses ke proses
lairmya lanpa ade
back tracking ata:u
pergerakan aliran menyillli'.g
yang
aklm mengganggu jalannya proses produksi.
o!eh 
mauusia,  bal!an  baku, 
mesin 
dm1 pemiatan  panunjang  proses
produksi lai..--mya.
Prinsip
pemanfuatan ruang berarti dala_m
merencamakED
  
35
tata. !etak. seh.:w..lh 
space
at&!
:rwmg
y!lllg
!ida
hmus
dapat dipergunakan
secara maksimbaik secam horizontal maupun secam vertical.
5.  Prinsip kepuasan
dan
keselamatun klllja
Kep
"l dalam bekexja adaiab. dasar utama untuk mencapai tujuan. Oleh
karena
itu,
dengan
membt:at suasana
k.."lja
y:mg
menyenangkan, aman
dan  memuaska11,  secara
oromatis akan  memberikan
moral  kelja 
yang
lebih balk dan a.kan
memberikan bimyak
keu.."ltungan bagi
perusa.'wan.
6.  Prinsip flelr ibilitas
Peranc<mgll!l
tala 
letak
yang
te!a!J dibuat
nantinya
tidak
akan
menk"l:up
kemungkfuan 
terbadap   adanya 
penyempumaun-penyempurnaan 
yang
akun membll!l!t tata leta\ dari pabrik tersebut rr.mljadi semakin sempm:na.
Baik
Perencanaan  sebuah  tata 
letak  d.apat
dika1:akan 
baik 
bila 
mencakup
beberapa lw berilrut, yaitu :
1.  Keterkaitan
ya."lg
terem:ana
2.   Pola alira.n ba:rang terencana
3. 
A!ira.;yang
lurus
  
36
(
ke tempat
y-'<.illg
Gang
h.1."US
9.   Jarnk
perrJndahau 
rrJnima>n
'
.
11. Perni'lldalum bergerak
darl
penerimaan
menuj11pengiriman
Gperasi ternkhlr dekat oongan pengiriman
Tala
letak
17.
Barnng setengah
jadi
minimum
I9. Pemakaian
lantni pabrik maksimum
21. Pl.".nyediaan ruang
yang 
antar
pe1:alai.a111
22. Bangt ll!ln didirikan
di
sekitru: tam
le!&k
Ba.han. dim1tar ke pels:eiJa dan dianlbil dari tempat ketja
24. Sedikit
mungkinjalan
kaki antar operasi produksi
25. Pene
npatau yang
Alat pemindahan mekanls dipasang
pada
tempat 
sesrni
pekerja
  
37
27. Fungsi pelayamm pekelja yang cukr.:p
28. Pengendalian  kebismgan,  kotcrnn,  debu,  asap, dan  kelembapan 
yang
29. Seminirnal mungkin
pemincl.ahan b:mmg
Senainimal. munglcin
pemi"ldaban
ul;mg
3L PewJsahan 
tid.ak mengganggu afuan barnng
Peraindahal'l harang oleh bu,-uh
langSili1g
33.Pembuangan barang sisa seminirncl moog.ldn
34.Penempatan yang pantas
bag:
bagian penerimmm dan pengiri:nan
Ana!isa
lruantitatif
yang
dilalrukarr secarn
umu.m
bertujmm
ootuk
memi.nirr.asi biaya
pena."ltgamm 
material,  sehlngga  u.ntuk tujuan  itulah 
maka
dibutu..IJkan analisa dari a!iran material pada !antai produksL
Menurut Stev .1 (
Nahmias. Steven, 1997
), pola
aliran
yang ada
dalam
lantsi produksl secarn umum dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tipe horizontal
dan tipe
vertica!. Sedangkan dalam  aplikasinya, bebere:pa tipe
a!irl!ll material
)'!lng
ada adalah sebngai berilmt :
"
Straight
line
  
Poia 
ini
dig-.m!lklm
pada
jenis
proses
produksi 
yang pendek,
relatif
sededmna,
dan
hanya
mengandung
sedihlt
komponen
perala1l!n.
Garn.kr
2.4.7.1 Bentuk
Aliran
Straight
Line
«
Se:rpentir,e ( zig-:r11g )
benttmya yang
berbelok-belok  
dengan
sendirinya
!lklm 
memberilwl
lintasan 
yang
lebih 
panjoog 
da!.am
bang;Jnan
dengan
luas, 
bentuk, 
dan
         ekonomis.
Bentuk aih'armya adalah
sebagai
berikut :
Ga:nbar
2.4.7.2
Bentuk
Aliran
Serpentine
  
"'
'y
39
"
U-Sf',aped
(
bentuk hw:up U }
waktu memulai
(0
-----0J--·-··
&-
s
0
t
Gfil11lbar
2.4.7.3 &ntuk Aliran U-S.haped
"
Circular
Pola 
alinm
sangat
balk 
ditempkan
bila
dikehendaki
untuk
  
40
Gamba! 2.4.7.4 Bent.!k Alitan Circular
,. 
Odda11gie
Pola 
alinm 
ini 
memiliki 
bentuk 
yang
tidak
trotu, 
tetapi 
sangct 
sering
ditemui  dengan
tujuan  
umma  
untuk  
mempe:rpendek  
lintasar,.,
jika
fusilitas 
menuntut   pola 
seperti  
itu. 
Dengan   bentuk 
aiinmnya
adalah
sebagai
berilruJ: :
Gambar 2.4.7.5 Bectuk Alim.n Odd Angle
  
Waktu 
  rata-rata
dibutuhkan
suatu pekerjaan
ytmg diamb•i:
secara
langsu:g
melalui
pengmnat<m
di
lllp!l.llgm.'l..
Se'"telah
waktu  
siklu.s 
berhasil    dida:patkan,  
maka 
selanjumya   
dilakuklm
perhJtu...
"
lgtm  
terhadap   
kelonggaran    
dtm  
penyesuaia.'l..                  
keduanya
didapatk1l!L, 
barulah 
waktu 
baku 
bisa            
Perlu 
dili1gat
hac'lwa penguktL'1ll'l
ter! a!l!•p
waktu             !mnya  dilak>.!ktm pada              ytmg  bersifut 
nanual,
sedanglm.n  untuk
peke:rjaan
ytmg bersifat
otolll!ltis
(
dikeljaka'1 
oleh 
mesin 
)
waktu
yru:;g
dibuiubkan
htmya
sa.1npai Vl'aktu
sik!us saja.
Adapu.n yB.ng w.aksud
penyesuaian  adalah
menormalkan  !ll!Iga
I"<tl:a-
rn"ta dari waktu siklas 
didap!l.tkau
et:ra 
waktu 
rata-
dan
p2 
disebut 
falctor
penyesua.ian. Pada
penulisan
s.kiipsi
ini
harga
Westinghouse 
untuk
darip2.
dan p2
didapatkan 
dengan
mengg .u""Jakan
metode
              
perhit-..mgan Westinghouse 
tetsebut  
adal!!h  sebagai
  
T!tbel2A8.1 Penyesuaian Westinghouse
-··
K!!llll!! 
I
Super
Skill 
A1
0.15
K).
0.13
"'
B1 
0.11
B2 
0.08
Good 
C1 
0.00
K mpilai'l
C2 
0.03
-
D
0.00
Fair 
E1
-0.05
E2
-0.10
Poor 
F1
-0.15
F2 
-0.22
''""''""'
!
A1 
0.13
K).
0:\:2
B1 
0.10
B2
0.08
Good 
C1 
0.05
C2
0.02
£Wl>l
"II<'
0
0.00
Fair 
E1 
-0.04
E2 
-0.08
  
43
-0.12
F2
-0.17
--,daaT
7>,
0.00
Koodls!Ke!jm
<my
B
0.04
Good
c
(1.()2
'"'""""
D
0.00
Fair 
E
-0J)3
Poor
f
i
-6.07
re<J "''"'
A
0.04
KeJ>!ilalister,sl
tuy
6
1103
Good
c
0.01
Average
D
0.00
Fslr 
E
-0.02
Poor
f:
-6.04
Tol:ii!
r
n:
o."'e
i
Bentuk
dari tabel penyesuaian cara
Obyektif 
tersebut
adalah
seb!lgai
Tahel2.4.8.2
Penyesuaian
Ca."'li
Obyek:tif
..,
,Cara
!
-I
  
44
I'
'!'
Jari
A
()
l
!a!'l{lafl dan
jali 
B
1
-;;;;;:;;;;;t;awii1.-
''"''ll"n, dan jart
c
2
!l!all, lengan bawah, dst
b
5
E
a
_,dati lantai""''""" kaki
E2
10
i"li!!!i!!!kill!!<!
ranpa
'ectal, &Ia"
saru
pedal 
isurr awa
F
0
iSiitli-a a\lcti.iapeda:t 
!
sumbu !idak dibawah kaki
G
5
1!a11gan salir,g bantu >ll!au '"'"' 
"""'"
H
0
ili.OOIJa <S
!l!lfl
'"' 
yang sarnaiiiidasa>i!yeng
sama
l-l2
1!1
f---
iMatll
'""'
'
""''"''
l
0
!C11kt!p
J
2
,-l!an<tl!l<ai
K
4
l
7
ILebiil
koofdiri0:04
em
M
t(!
!Dapa
1
mudah
N
0
lsedikillron!ro'
0
1
""
!Peril.!
""'"dan
!p;,caiid:m ;
p
2
Q
3
R
5
  
aemaeban
0.45
8-
2
0.90
B-2
5
1.35
8-3
6
UlO
8-4 
10
2.25
B-5
13
2.70
8-6
15
3.15
8-7
17
3.60
8-8
19
4.05
B-9
20
4.50 
1
8-10
I
22
4.95
B-11
24
5.40
8-12
25
5.&5
8-13
27
6.30
8-14 
28
Tot>!
:
316.1)1)
yang  diberikan 
kepada 
pekelja 
ontllk 
memenuhl 
tuntut<m fisiologis 
&.11
psikolcgisnya 
Adapun
kelongganm
di 
sini
diberikan
l.liltuk 
3
1-dll,  yaitu
kelonggarnn  
l.lilti.lk  
kebutuhan  
pribadi, 
untu_l{   menghllangkau  
rn.sa
fatique   (
kelelahan ), dan kelonggaran
Contoh
bentuk
kelongga:mn :
  
"
kelongga:ran
m1tuk
kebutuhan
pribadi:
minum,
ke
kl:mar
kecil,
pe=kapan
keteg?l!lgim kerja.
,. 
Kelongga.'<lll
uu.tuk
menghilangkan Falla
fatique
:
memll't!l'lkan 
Kecer',Ail:in
pengawas, mengasa!:t
pernlat!m 
potong, penyesuai.an  mesin, mengarnbil
Dalam 
penulisan skripsi
ini,
perhii:u.t!gan
l.4'ltuk
kelonggru:an  
dilalrukan 
dengan
menggllllllkan 
tabel 
permtungao  
kelonggarao  
berdasarkan faktor-filktor yar,g
be engarui1.
Adapun  bentuk 
dari  
tabel  perhltung<L'l
kelonggara,.,  
tersebut  
adalah
Tabe12.4.83 Ped·J.tungan Ke!onggaran
&:'<!
Co Pelwrjun
A..
T
"""il"
;'l!!l'lll"
r-!j·di ""'ja, duduk
Tanpa-n
["'*"'1•
aimoja, berdlri
,
ringan
Bernt
1  
·lu yang bar!>
!(%)
I
Pr o
Wllr'iil!!l
  
47
berat
27 · =
19.0-30.0
:u.or i>illoa
b-
'"""''!!
>50
l<g
ill- &l!<aj> IW';a
fOw:lui<
1-r;aduduk. 11!!""
0.00-1.0
id!slils2i:akl
v,. , di!Umu 2 l<a>J
1.00-2.5()
I
di
""""" 1 i<lll<i
I"
"
!
ala!ironlrol
awu depan !>adO!!
?
"n...i
n
,c.•
·
!pada 2 !<aki
•.v
!Normal
f"yunan
ipalu 
a
iAgaktemola!l
A:,-unan·
;pa!u 
nrili:  i>fi
ulil
!
!>abort barsf
dengan 1!:angan
'""'"."
fi!al<e(ja dengan
tan;;an
idi alas kepala
anggoa badan!:arl:>a!U
[Beke Ja d'lorong yang semp
D.I 
'"""""'
C
i>atl<
Buru!<
ysng
'" "" I•I
"'""
0,0-0,6 
C,0-6,0
'
yang """'"" · -
'
yang
lell!i
6,0-7,5 
6,0·7.5
(
·"'"'"·"
I
"'""
i<llin
7,5-16,()
I
(er.;s I
:
yen;; sangat ieli!i
16,0-50,0
-p
c
i!a!<u
'
"'-''"""'
"
C) 
i..e!al!:
.o
dill!a$10
diatas 12
0-lJ
10-Q
12-5
13-22
5-() 
8-0
tN af
22-28
0-S 
0-3
""""' 
2S-38 
5-40 
6-100
-···
01 atao 40    Oiola!I!OO
  
-
=
48
F. K!M-IIl'lm-
&ii< 
iR
)l<lnf/ 
,
il:l>lil<
!l
,b!,ik
!Ber.ya'<
-.,tld•k l:l>lraoon
5-1C
!Mll-
10-2!:
:G.
'r·  ,.,.Blllik
fi?!ersih,
sehat;-,;;
1
reo<:!>lll
0
!si!<ius ker,a
1an!am 
0-1
'sikitls kalja 
1
artara iJ.5
<i<l!il<
1-3
'   l'•
"II
0-5
!K!Jru!WS
!
1
erss li;;a 
mt!lrui!lil 
5-10
0."\9 !war bias• ( tw.yl. 
5-15
;;d!l)
T<l!lill
"
Peta 
proses 
opernsi 
(
Opemtion  Process Chart ) digt!llllkan
untuk
melihat 
ja!rumya
opemsi
mandlri
d?.ri
tiap-tiap 
komponen 
atau
perusabaan 
yang
berlangsung
dal!lm
suatu
proses
produksi
(Fred   
Meyers. 1993
)
Meng!rombinasilam antara
lintas:m produksi
dan peta rnldtan
"
Menu.'ljukkan opernsi
pada tiap
komponen
  
49
"'
Menunjukkan
urJ!lm f!llbrikasi
"
Menunjukkan kemmitan
nisbi &ri ti tpomponen
ktpomponen
"
Menunji.!IL\Qm titilc1empat komponm memasuki proses
<>
Merrunjl.lkk8n
tingkat
kebuicllan sebuah rnkitan
"
Membedalam anta..?ll komponen yang dibuat
dengan
yang
dibe!i
"
Membantu
poomcangan tempat
kelja mandiri
"
Menunjl!kkarr
jumlah
pekelja yang dibut!L\kru:!
"'
Menunjukk:an secam
nisbi kousentrasi
mesin, perd!atan,
dan pekelja
"
Menunjukk:an sifat pola
alLran baha'l.
<>
Mern!!ijuklam sifat masalah
pena;:Jganan baha"I
"
Menuojuk..'<an masaiab.-!lli!Sal.ah yang m:mgldn
timbul
dalam
alimn
produksi
Adapun
bentuk
dari  Peta
proses
operasi (
Operatiun
Process
Chal1
)
tersebut 
sebagai
beriJ:ut :
  
-
-
50
......
·
·
···0
1ll t
O.lt  
"'• H
IIIII« '" J 6113"
"''"" '1
or)'&n
rn,; ;,.
Gambar
2.4.9
Openrti.cn Process
Ch<h<i
Lerobar penga."l.t"tall
produksi !!".au
dikenal. sebagai
Routing
Sheet
ad!l.tah
  
kompoz;en-komponen
tertenhJ.
da>"'l   terdiri
dmi  
perindan  
dari 
hal-hal
yru1g
berkai.tan.
Tujuan  dari Routing Sheet    
yang
disiapkan, 
da!1
unt.L.\
me:r..entuklm
jumlah
mesin
seear!i teoritis
yru1g
harus
tersedia dalrun proses produksi
:rumtinya.
Sed.ang..l<an
data
yang
diperlukan
untuk
perhltungan
Routing Sheet
6\dalah ;
e
Proses operasi
pada. setiap
komponen
!))
Nama pemlatan yang
d.
"
W
aktu
balm
ilari.
tiap
proses
"'
Jumlah produk yang cllingin.\an per satuar1 waktu
"
Persentase scrap
efisiensi
pabrik
"
Reli.abilitas tiap memn
  
           '
I
I
I
!
>-_,-.
Routing Shel!t 
"
Emping Jll ung "
P.D.. SlNAfl AGUNG
A
ADI
I!@
l!ml
illli1fi!li
!'i!ii!lllllilll
(lllenftl!l!!)
Kap r.Hpmd klii:
liD
kg I J m
fl!li()nsi 
:
90
%
Kll!ltmll!lll
Jlm
llll 
JooUil 
Jum!llll
lilill 
lllllill  .
1\llllliin
Te!!ritilll.!llm
nilllll'll!lk!lll
"
g
-
"1
.
·  -· ·- ·i-··T6s·-·-r
3B.35
I
1
sto.ts
I
sts.3t 
i
652.28
1
too.oo
113.47 
I
1
505.05. 
510.15
645]1)  
.L!l8c.OO..
---
··
o
50s.os
50s.os
639.:lil r-sil:oo
u
--
--
l"i
i
OVoo
iPerik!lll
+
1.41
6
"
N
'
  
0
I
I
I
53
Peta
proses atau
lebih dikenal
sebagai
Multi
Product  Process Chart
aliran  material 
dalmn
p!Odk  yang 
':l!!l"ll,
mempu:nyai  keterkaitan ernt dengan Operation Process Chart.
Untuk kepeduan penbuatan 
proses, maka dibua.tlah  si!::lbol
oleh
AS1'4E
(American Society of Mechanical Engineers )
yang
mengga:mbarklm
JeniS->!emts
alctivitas
yang ada
psrla sa!!t proses produksi
berkmgsu."lg. Bentllk
iabel
si.mbo!simbol terselmt adalah :
Ttiliel2A.l1.l Slmbol Peta Proses
!
Simbo!ASME 
Nama
Kegiatan 
1   Ketemngan
r--- ----l------+-::----:'---:c-:c:· ,-c;--:--:;--;--l
1
Operasi
teljadi 
bila i!Ul!.tu obyek
OPERASl
j
mengalmni
perubahan
bent<Jk,
I
I
i
baik
secarn.
ll"Ji!.llpun
I
icimiawi,
perakitan 
dengan
i
!
t
obyek lainnya., alau diurai-mkit.
r---------t-------+-1
I
o=-by-ec;-k-me-n.--g-;alam--;j_pen_gll_g-;-;.ian--11
INSPEKSI
I
ataupun
,
di . .
-'--'
U
l
pengece
tinJ!l
'""''
L_ 
i
segi km:utitas maupun
kualitas. 
l
  
  
.If'
'
54
L
-\
i
I
Tmnsportasi 
te!jadi 
bi!a
sebuah 
I
··-.!
v
I
'
I
i
l
TRA SPORTAS![
obve
"
'
k
dinindal!kan 
dati  
satu
I
!
 
I
,
lokasl k:e lokasi yar,g lain.
l
I
.
I
!
Material,
benda
ketja, 
atau
I
STORAGE
1
!
i
1
(\
7
-......
,
JtK'n.e. rrAS
Digunak<m
ootuk 
menul'ljukkan
1
I
k..aiatan """" seca.m
bersan1aan
I
1
-e
J
j
II
J\
)
GANDA 
··       di!alrukan 
oleh  
operator  
pada
I
I
stasiun
kefja
yang
sazna pula. 
I
I
I,,
L-
---
----'----------'
FungsJ      
Mvlti Product Process Crtart  
sini
ada!ah
untuk
mengetahui
aluc
proses 
pmduksi 
dan 
menghltoog 
jumlah 
mesin 
ya.-:g
sebenamya. 
Adapun
rumu.s
ootuk 
menghltung 
jurn1ah 
mesin  sebe11amya
akan
dijelaskan 
pacta
bab
pengoiahan  
data.  
F.asi!   dari  
perhitungan  
jumhili  
mesin  
sebenamya  
akan
  
55
Adapun
belCJJ.ukdari Multi Product
Process Chctrt rersebut
adalah
sebagai
berl.lrut:
Tabel2.4,1L2 Multi
Product
Process
Cha."t
Mili
R"rrl!d
Q-grt
P.D. SNJ\. AGLIIGABAD
  
56
Penentuan dari luas
ruang
produksi
yang aka.>  digunakan
tergantung
pada luas
dari
masing-maslng;
pera!ata."l  produksL Sdain
itu,
falctor
yang
tempat-tempat tid.Elk  produktif
lainnya
yang terlalu
kecil
untuk
diperhltlli1gkan
mesm
.
-mes!;
.
J.
pro
d'
U
KS
.
I
maupun
Mu
'"
4
"
'i
'
:
OpenicO
·
I"
pemlatan lainnya tidak selalu
bisa berpatokan pada teori 
ada seperti yang
dika.takan Tomplcins, yaitu :
Tabel
2.4.12.1
Perhit-ungan keloP.ggamn Tompki1·1S
Adapun data-data yang dipedukan untuk menghltu!lg luas lantai produks!
adal&'l sebagai heritkut
"
lila.tran mesm ya.'lg
men lkup pa11joog, lebf:r, at!lll diameter mesin
  
      i    I    \ i
i
i
'
-
'·'
i
···
I
i
I
i
;
1    I
57
"  U':ruran
operator
Tabel2.4.12.2 Perhitl.lllgan Luas
Lantai Produksi
--n
Uillll.alll.!res
Ia'11Prod
D
Jl!lS'"JliAR Affi)'NG ABJ!Jli
!l[,t t
·
-,
i
lillillmnm
I
!'1$1i lllli! tr  
lli>-lllllllll 
I
,ilm l:!l
-{ 
lltl
ml!tli!l
f
[fl
!
I
108.00
I
1.5
I
116
I
3431li
'O
l.'....
;J
eramr
.
!
l!BllO
i
1
'
I
I
2JD
216.00
2  
lllll'illl!llil!l!l
'
84.00
t5
1.8
i
4()5 
259.20
l()peratlll'l 1
£4.00
1
1
I
2Jil 
12il00
J
!bitlf
jti](J 
l
'l."L
18
I
3.24
i
3564
 
12.00 
rmesin 
!till
I
1
'
I
I
2JJJ
I
4   
•\lt<lln
i
2S.Ill
I
5
lli
13lll
t!tl 
I
IMn
S
rnasuk
I  15 
U.45 
i
i
i
IS urnn
k!JitJ<r
DE
1.5 
I
I
I
tA!c cr mesm
29.1ll 
l
1
I
1  
i
I
2Jll
I
!ill.OO
I
5  
'll!l!lin¥illp 
159.00
H
1.2   
i
i
198 
314.fl2
IO,eri!or masin
159.ffi 
I
1
I
I
"2m 
31ROO
I
ti
El.OO
!  
2.5
.5
I
I
5.ffl 
343.13
I
iDireri!Dr
mesin
51.00 
I
1
I
¹
i
2.fJD
112.00 
I
.    1
T
llll 
"
iloo@al!'.im
351.00
0.6 
i
i
13lJJ3
l
3  
llllll!l
!5.00
2.5  
!
1.25  
!
i
4.00 
71131
iOilS!alnrmwin 
15.00
'
I
I
2.00 
::noo
I
' ja
Cll!l 
rom
2
1     
!
3.00
18DJll
I
aoo
2
!
I
I
3.00
2Wl 
i
'!fl
Operr.ifmesill
lilllll
'
1
1   
l
2Jil 
120.00
OIIS!itar mesin 
am 
1
l
'
2.::U
ifiill
I
"
Pill!l!liai!iJ!llllt 
m! 
ll3ID
!
I
I
!
2Jil 
126ID
  
  
58
Dalam  suatu
palmi,;, f..mgsi dari
Storage 
Receiver  
adalab  tetnp<tt untuk
balm
yang
digunakan
da1am
proses pro :!l.LI.::si.
Adapun 
data-data   
yang
cliperlukan
dalam 
memperhltungkan 
luas
da.-i Storage
Receiver
adalah
se':Jagai
berikut :
L
lJknran
dan 
bahanbalm
ju.'lll:lh
tinggi 
balm
1
3.
Jmnlahdarr
pemlatan
yang
diperlukan
4.
Wak.tu 
pengirirnan
dan
pemakaian 
bak.a
5.
Keier,ggar&n
dan
Da!arn memperhiltan,gbm 
besamya
kelonggaran 
yang 
diberiki:L"'l   untuk
bab.an-bah:m
baku
yang        
di
&lam
Storage Receiver
maupun  untuk 
pekelja
dan
pera!atan
lah':::ya,      
tetsebut  tidak
selah.;
bisa
berparoken
pada          
yang
ada,        
besamya
kelonggaran
tetsebut
hanya
bisa
diperhltungkan dengan
balk
apabHa
proses
perancar:gan
tela..II
satttplli
pada 
pembuatan 
template 
di 
mana
layout
pa!m
seca.-a keseluruhan
dapat
jelasen.L!:!H< ..
Adaptn bentuk dari
Storage
Receiver 
tersebut
adalah
sebagai
berikut
;
  
Stornge Receiver
P.D.SINAR
AGUNG abadi
...
Pes
fl!1hill1
Baku
Jenis
Pest 
Pesper
MC!leritll
Materi111
Tinggi
Jumlah
Luas
LUlls
.
LUllS
Per
ll1it
dierifiltl
bahlill
baku
Mlllerit:l
Jtlm
Yill1!l
Yill1!l
VlillgDi
Tumpukan
Tumpukill1
Area
Allowm
TC!l\ll
ProeM
D
T
Vang clierina
Vangar 
Disi<lflkan  
dibutuhkan  
terimper
Meks
Maks
Penyimpm
10
52323
52.32
2092.93
3
/.79.06
10
386.46
38.65
1545.92
3
216.43
-- 
--      -   ------
-
.
..
I  h
No
Nflmt1ProcU
(m)
terime llwri 
per jum
uminggu
(
uni) 
(kantlll19)
(kg)
(
kliflllll19)
(kg) 
(m) 
(
ml) 
(
lill) 
(nt)
(A) 
(C1)J(C2) 
(C3) 
(D)
(E)
(F)
(G)
(H) 
(I) 
(
(K) 
(L)
(M)
....,
[
t
..l
w
1
Ernping
Jagung
1
0.70
1.20 
Jagung
10
515.31
51.53 
2061.22
3
480.95
336.67
404.00
'140B7
2     Jagung
Marring
1
0.52
0.78 
Jagung
10
650.64
65.08
2803.35
3
451.25
234.65
281.56
516.23
3    
Kedeit:lGilreng
1
0.42
0.78
Kedellli
20
654.04
32.70
1368.1)8
3
183.13
76.92
92.30
169.21
4
KacangPolong
I
0.42
0.78  
Kru:angPolong
20
631.31
31.57
126/..63
3
176.77
74.24
89.09
163.33
5
KoroKupas
1
0.42
0.78   
KecqKoro
20
398.72
19.94
797.45
3
111.64
46.89
5627
103.16
riO
S'
·
6
OpmkMeden
1
0.40
1.00 
Oplik
7
Iii<rom
I
0.42
0.78
Mllk rori
..
111.82
133.95
245.57
.
90.90
109.08
199.98
Tr:llli(m ·
2131!.15
Area Klifllor(nt}•      15.00
 
TololluasLliflllli SlorsgeReceiver • 1076.57
  
Gudang              
bak.J 
ataua 
Ware House berlbngsi             
menyimpan
pmduk
jadi
basil
produksi
yang telah
dikemEJs      
siap untuk:
diklrm.
Dalrun 
memperhitungklm 
luas 
dati 
sebuah 
Ware Hause,
faktor-fukto:r
yang
dlperhatikan
ada!llh :
1. 
Kapasitas
produksi
per'USI:ihmm
lJkllmn
dan
jurnlah dad shipment size
3. 
Ju.'nlah dan ukuran
peralat:m
ya.<1g diperlukan
4. 
Kelonggarau
dan
gang
Sarna
halnya
dengan
Storage
Receiver, dal:am
memperhitw:lgkan
besa."!lya
kelonggarau
yang
diberikan 
uatuk produk      
rna.upen    uatu..\;:
pekerja 
dan 
peralatan 
lahrmya,     
tersebut 
tidak 
bisa  hanya
be!patalam
pada
teori
yang
ada,
sebab
besernya
kelor!ggarau
tersebut
har!ya
bisa
diperhitungkan  
dengan  baik
apebila               
pera::tcangan           
sa.'llpai 
pada
peznblm.tl:!11
template    
mana
layout
pat:rik
secara
keseb.L'1ilmt dapat
jelas terlihat.
Adapwn
benttuk dad Ware
Ho:use
tersebut
ditampilkan
seperti 
bawahiffi:
  
      . 1
5
l(ll!.
-
156.40
-
.
-
'""
"'("
ll!l,
!11MOOilliG
Janil!
1  
IElrlifl!ll!ioonll
500 
4000 
24000
5
4000
100DO
352:00=-
L
L
5'26.00
-
.  2
Jilgllll!l Merfilg
1125
5000 
:lllOIJ(J 
5
llOOO
200.00
343.00 
171.50 
51450
""'"'- '="'"""'"''
· =-
··:  
···
3   
l{edel
.
825
5000
-"
3600
=
-
0
--
--"'"'"''"""'
-·········
200.00
,,.,.,_
- ²
-
6
-
4.
0
-
0
132.00 
396.00
,)'
 
4   
Kacqfl1llotlQ
625 
5000
:lllOIJ(J
5
0000
200.00
-· 264.00
'
13200 
396.00
"""'"
"''""''' 
"'"'""'="="-
5  
Killo
Kl.llll$
375
3000
10000
5
3600
120.00--
···-·
7910
:mro
.       7    Milklirori
375
3000
11l000
2.
5
,...,.
   7200
240.00
--=
5
54.40
·-
-2112l
ll3t00
6  
'"""""'""
500 
4000
24000
5
4600
161l.llll
351l.40
119.<1)
5371!0
·
-""'''   -
··· -:··
'"'<IV'""-
.
--.·- ·,.
.&#183;&#45; &#183;,.
,,..._.,_
,.._.,_
l.1111!1tlillll: 
11li!J5
0
-
'
  
62
MGterial                
Plarming Sheet
(
MHPS 
)
mempakam
tabel  yang
biasanya                                 
menghltung                          
tiap-tiap    penangat"'.:an
pem'ndalmn
balu;n 1.1tau
materiaL
Bia:va                                         
ba."US
dic!Sltha!J;an
se-illinimal mungkin
diblllgi menjadi
2,
yaitu :
., 
Fixed Cost
besamya tidak
dipengamhi
olehju,.TJah produ.ksL
Conteh : inves".asi peralatm. bill)
!! sewa
perclatan,
g
ji
pegawai
bergantung 
pada  tingkat 
pengglllll!llnllya,
dan
dipunga!"J.hi
oleh 
jwnlah
at.an
tingkat
pmduksL
Contoh
:
biaya bahn baka!, 
listri.\
  
roo
U·,..
63
Tabel. 2.4.15
Material
H:mdling Pl=llng Sheet
Miilerl811
Handling
Planning SOOel
PD.Siner
.
gll11\l Abadi
II
J
I
Storage
300 
7730 
trolly
100
1'.64
l\ anual
c·ott gur
01
:gmi
\J).;\.i
510.15 
3DO
7'8.52
trolly 
100
cag
:; "''
1
,_
1
'"
"
:
"''·
"
"
Tlrie
G.SS
5Q5.0.5
3.0D 
75.76
!roHy 
'tGO
089
!it,.,
Mesln Mo ten
OJ'i 
505.05 
18.00 
45455-
!rolry 
we
"
3.54
.
.
..
:
....
.
..·
'}•I( 
1
:18. :
:•,<::!
:v
;:
...
6
.C::
·
,
·.·.·····•
s
.
:
n
·
..
·•
..
··.... ··•
I    :· •1
.&#149;1
,:';c::
:';
i
,.._,,
...
I
7.?'
s
,
..,,
a
•        .ci·
.•..: •;• 
.>
I• ,:•,<.;;•
-
'""·'.
'
'
"ill:..
I
'I.
;.:
i2]3
Meja Perikea
Ware House 
2DJ4 
5DG.OO
36.00
'
:
9
·······.
0
0
.00
<
:
I
trolly 
'!GO
9
186,60
From
to Chart
atau 
kmd:mg
kala
dikena!
sel:Jagai
trip
ftecuency  chart
atau
travel chart
adalah
salah 
satu
te!,::r..ik  konvensional 
yoog
umum 
digunakan
dalam
perencanaan 
tata
letak
pabrik
d:m
pernindahan 
bahan
dalam  suatu
proses
produksi. 
Biasanya  sangat 
berguna 
barru'llg  yang 
menga!ir 
pada.
slllitu
wilayah
  
ll: 
e
"'
u
"
64
Adapun 
be11tuk 
dari 
From to
Chart Frekuensi
tersebut 
adruah
sebagai
Tabel
2.4.16.1
From to
Chart
Frekuensi
lFI!i!TO CIIMT l'mlllE\!Sil!
ii'JJ
SIMR lim!!IG Aii!Mi
c:
]";
=
"'
"
ii
'!l
;-
0
c:
g>E
>
ol'!
0
1-
c:
0::
  
     c i
0
"
0
-
6
'
65
to Chart
meJnut'!iuklican al.inm
bah:ln
yang
kehw
dari
proses
to
                                       
bahan
yang
masuk ke
proses
2.4.16.2
ro
Chart
IPJ1ow
From ToChart!rf,ow
lrre1t
P.iJ.Dll!lHGUNG J\BAD!
ff
:!lil%
..
c  
:
j
I
c
I
E
j
J
"
li
Oi
§
,
<>   
I
0
s
!
I= 
::;:
c
c
u  
I
=
NO.
llesin
1S
f
i
i
I
c
0
0
"'
.
.
.
.
I
£
!
0
"
I
I
I
li
a.
::;:
 
::;:
:!'
c
,._
0
I
:;; 
£
(;")       i 
"
M
'
..
'
"'
"
10  
\':
'   
l<
s    '
S!!:t1l®
0211 
I
l
l.:!l 
C!!J
I
:
IIlla-
 
_ll_llll 
O.J1
I
.   
2   
'
too
I
s
l\lesl1llls
_!1!!!_ I
4
OS7
11!i I
0.41
•           5
Mesln
IM<1 
o5l
il.;J!:
.   
1
MealnAI<I:
I
8
1-'l:
a.ss
.  
'
j
::n7 
Ol!S   
i
iO 
illjaCUci
'
ON
  
'i1
.       
\'1 
I
  
SlfJ!la
pl'iorims 
merupakan 
ska!a 
yang
digunakan
11Klt<lk  
me:ngetahci
demjat 
kedekatan
I
kepentingan a1:111tt
kegiatan 
!!lau  area. 
Skala 
priorims 
juga
dibagi 
me:njadi
2
bagian.,
yaii:a
ska!a
priorims  inflow
dan  outflow.
Skala 
prioritas
inflow  dfouat
berdasarkan 
From  to  Chart  Inflow,
sedrulg,.lmn skala  
prioritas
outflow
dibuat
berdasarkan
From
to Chmt Outflow.
Adapw tll.r!da
dari
demjat
ke<iek.atll.r!
yang
digunakac'"l ada1ah sebagai
berilrut :
:
Hubuugan
diperlukan
(
aktivims
yang 
saling
berkelanjutan )
1
®I
E
"
I
.. 
0
"
u
"'
X
:
Hubwga-'1 sangat
pentlng (
aktivitas
saling berhubu,."'gan )
:HubU!:lgan penting ( aktivitas yang
berdampingm }
Hubungan biasa ( umum )
:
Hubllllgan tidak
penting (
hubungan
googrnfis )
:
Hubut:gan tidak
dingink:an (
hu
.mgan ya.'lg tidak
dihara;::iklm )
Dalarn 
pe:nulisa.'l skripsi 
ini,
skala  prioritas
yang 
digunakan
untuk 
lantai
produksi
adalah
sk_ala prioritas il'!flow,
oleh
karena  itu
data
ymg
dlekstmk:sikm
ke
dalam 
skala 
prioritas
juga 
berdsarkan
From to Chart
li!llow,
sedangkan
untuk
betdasarkan
From to Chart,  melainkan
dari   
Activity Relationship Chart 
area
  
w
I
I
.
67
Adapun
bentuk 
Skala
Prioritas 
inflow
tersebut
ada.lah
sehagai
beril..rut :
Tabe!2.4.17  Ska!aFrimitas
inflow
SkalaPrl
.tr!W!
Lm
Proouksi
Pil SINMAGUNG ASAOI
Ill!
!
nw lt.9.ATIDii!lH!P
Ro
lilli!i8 Ml3 
A
E
I
0
II
<1 
Stora e
7! 
i3.00
8
•.
55 
2
0.33
i
I
Msia Manual
2
Panggorenuan
Mesin Tiris
20 5
119 1 
I
3'
4
0.33
I
4
M
sin Mollen
!
5'
26 1
9
CA!
5  
I
Mesin 0111n
i
.
6
Mesin Ku as
gD.M 
I
mull'
7
MesinAvak
B
o.-ii!
.    
'
9
Tong Randsman
I
6' 
JOG.M
9
Rak Pendinyin
1!
D.llS 
1610
lD  
I
Maja Cuci
I
4
U.s!
I
11 
lll!!iia Per:ksa
wi 
I
•w
Ware House
I
  
68
Activity Relationship
Cf.art
(
ARC  )
adaiah
suatu
cam atau
teknik 
yang
sed.-<>rhana
dalam
perencanaan
tata letak
fasilitas
berdasa."i<an
demjat 
kedck!Wm
P!lda dasfi!...'T!.yaActi:vity
Relation hip Chart
hillnpir
san1a de1lgail From
to
Chart, perbedaan
yang
ada adalah sifut
dari 
proses ar&llisa
yang 
dila.lcuk:an. Jika
From to Chart
lebih
bemfat
kw:ratitatif
(
menggrJ.!Iaiam
peihltungan
angka-angka
), mllka
Activity
Relationship  Chart
lebfu
bersifat 
subjektif.
Activity
Relationship
Chort
bias:mya
ditrunpilkan dalam 
bentuk 
segitiga yang
berisi  derajat 
hubungrui
'
kede.katau 
ruitam
mesin 
yang 
sam 
d.-4flgan
mesin 
yang  lain. 
Adapun
tanda
dari
derajat kedekatau
y:;mg
dig1l...'laka:n adalah sebagai berikut :
"
A
:
Hubungan
mutlllk 
diperlukan
(
llktivitas
yang 
saling
berkelar4uta.'1)
®
E
:
Hubungan sangat
!Jenting (
aktivitas
sating
berhubungan)
"
I
:HubU!'_gan
penting ( aktivitas
yang
berdampingan )
"'
"
"'
0
U
X
:
Hubungan biasa (
wnum )
:Hubungan tidak
penting ( hubu.'lg&'l goograiis )
:
Hubunga.'l
dinginkan (
hubungan yang
tidak
diharnpkan)
Adapun 
bentuk 
Activity
Relationship Chart
tersebut
adal!ili
sebagai
berilrnt :
  
  
69
Tabel 2.4.18
Activity Relationship Chac"'t
Adlll lallllap
C!la Jima l'a!l!l
.n,
SliWIAGUMG 1\illtl
  
70
Activity
Relatianship
Diagram
melU]J!lkan
dlagmm
yang
brunpir sama
der.gan
Activity   Relationship 
chart, 
hanya
saja 
basil 
yang 
diberikan  
berupa
diagrwm
kotak-kotak  
ya!!g
menunjl.l!d=
keterkaitan 
antar 
mes!n 
dan 
tingkat
kifJekatan
hubungart.nya.
Dalam 
pembuatan 
Activity 
Relationship  
Diagram 
ada 
ketentua.'l.
jarnk
dala:m
pembuatan
kotak-kotalrnya,
be11il.da di
sampbg
etrm
di
sekdi11ngnya
"'
E
:beijarnk
I'laksimum
1
,.
I
:
l:Je1ja,"'l!.k maksimum 2 kotak
"'
"'
"'
0
U
:
beijarnk rnaksilnum ³
kotak
:
jarnk
tidak
perlu
diperhatikan
:
jarnk
tidak
periu
diperhatikan
Daiarn   penu!isarr               
ici,  
Activity  
Relationship  
Diagram     
yang
dig . r.akan peda           
pmduksi 
berbeda  danga.'l.
Activity 
Relationship 
Diagram
y
mg digun&kan peda
area  pabrik.            
yang
digrm&kan
pada 
la,-rtai 
pmduksi
adllJahActivily
Relatiomhip Diagram
Muther. 
ARD
Muther      
memiliki bentuk
yang J:..ampi:r sama
dengan
Activity
Relationship  Diagram
umum,
perbedaan
yang
  
71
ada
!ldalah
pada
Activity Relatiowhip  Diagram
Muther
terdapat
garis-garis
yang
menunjukkan 
hubungan  kedekatan 
an.tam
=..,,.a
yang  satu  dengan 
n.esin 
yang
Dalam
pembuatan 
Activity Relatior.ship Diagram
Muther 
ada
ketentrnm
"
:
berada
di
samping
atau
di sekelilinguya
:
berj11rak
rrmksinrum
1
kotak
:
beijarak
maksh:num 2
kotak
:
belja,.-a.maksi:mu::n 3 kotak
          
perlu diperhatikan
..  
P/\
:
jarak
harus
saling beijlllL
  
72
Adapun  
bentuk  dari Activily
Relationship Diagram
Muther  rersebut
adclah sebagai berikut :
Activity Relationship
Diagram
Muther
  
73
Template             
sebuah            
representatif dati
suatu obyek fisik yang
digambarksn dalzm
bentuk 
skalatis
2
dimensi           
keperluan
layout. Obyek
Esikdi      
Men.Ulltt Sritomo
(
Sritomo Wignjosoebroto, 1992,
hal
205
),
penggw:trum
template
dapat memberi.kart
2
kemrtungan, yaitu :
"'
Memudabka..11
dalam melakulum  perubahan-perobaha..'1 pengaturan 
tata
le'.ak
membeikan 
altematit: altel1ll.ltif 
penyusUIIan
lebh'l
"
Memudahkan wuam
menganalisa
tata
ietak
yang
dicancang.