 35
BAB 5
HASIL PEMBAHASAN DESAIN
5.1
Item Utama
5.1.1
Logo
Huruf dari Tangkuban Perahu menggunakan font Lounge Bait. Font ini
tidak
kaku
dan
berkesan
‘main-main’
seperti
layaknya
anak kecil
dan
huruf
legenda
menggunakan font Knight Quests yang berkesan tegas dan kuat seperti
menggambarkan suatu masa. Warna kuning pada kata Tangkuban Perahu untuk
mencolok dan penuh keceriaan. Legenda berwarna putih karena netral,
sedangkan untuk latarnya diberi tekstur garis-garis bernuansa warna cokelat
seperti kayu supaya memberikan kesan dari sebuah perahu.
|
 36
5.1.2
Cover
Ilustrasi
pada
cover
menampilkan kesan
petualangan.
Terlihat
dari
karakter Bimo dan Lala yang menunjuk ke arah gunung Tangkuban Perahu
seperti hendak mengajak para pembaca untuk kesana. Ditampilkan mereka
berada di suasana rerumputan yang
damai
dan
menyenangkan.
Logo
yang
merupakan judul dari buku itu sendiri pun dihinggapi oleh ayam yang nanti akan
muncul
dalam cerita.
Pada
cover
belakangnya
yang
masih
berhubungan
ilustrasinya ditampilkan gambar Dayang Sumbi
yang sedang duduk diatas
pohon, dan Burhan yang sedang memegang sinopsis cerita. Ada pula
Sangkuriang
yang
sedang
memukul2
pohon karena kesal dan terlihat kakinya
yang bengkak akibat sehabis menendang perahu.
|
 37
5.1.3
Karakter
Bimo dan Lala
Kedua kakak beradik ini merupakan tokoh utama di dalam cerita. mereka
layaknya anak-anak yang sangat ceria, aktif, suka bermain dan penggemar
komik. Suatu saat
mereka
mendapatkan petualangan seru yang
membawa
mereka masuk kedalam ceritanya langsung.
Lala adalah kakak bimo, ia terlihat cerdas dan suka menasehati, meskipun
agak ceroboh kadang-kadang. Cita- citanya menjadi seorang guru yang baik.
Bimo
terlihat pemalas dan pelupa,
tetapi dia pintar bermain sepak bola
dan
menirukan
suara
binatang
apa
saja.
Cita
citanya
menjadi
pemain
sepak
bola
terkenal.
|
 38
Burung Hantu (Burhan)
Burung ini adalah penjaga buku komik yang membawa Bimo dan Lala
berpetualang. Dia lebih suka dipanggil dengan sebutan Kakek Burhan, Umurnya
memang sudah
sangat
tua.
Iapun sangat
penyayang
dan
sabar
terhadap anak-
anak.
Ia
juga
memiliki
sifat seperti burung
hantu
yang
sering diambangkan
sebagai
simbol kebijaksanaan dan pendidikan.
|
 39
Sangkuriang (anak-anak)
Seorang anak yang kuat, cerdik, keras kepala, dan pandai berburu. Hal ini
dikarenakan ayahnya seorang keturunan dewa. Ia sangat menyayangi ibunya
yang
merupakan
orang tua
satu-satunya
selama
ia
dibesarkan
dan
memiliki
kerinduan untuk berjumpa dengan ayahnya yang tidak diketahui keberadaannya.
Sangkuriang (dewasa)
Setelah 20 tahun tak bertemu dengan ibunya, ia malah jatuh cinta dengan
Dayang Sumbi, yang merupakan ibu kandungnya sendiri. Ia kehilangan ingatan
|
 40
semasa kecil karena
mengalami shock, mengetahui dirinyalah
membunuh ayah
kandungnya.
Dayang Sumbi
Seorang
wanita
yang
sangat
cantik dan
putri
sebuah
kerajaan
yang
termashyur saat itu. Karena ingin mencari ibu sebenarnya ia tinggal di hutan dan
dibuatkan rumah pohon oleh ayahnya. Sifatnya
manja dan egois sampai
suatu
saat ia termakan ucap janjinya sendiri sehingga bersuamikan seekor anjing dan
mempunyai anak
bernama Sangkuriang.
Ia pun
belajar
untuk
menjadi
seorang
istri dan ibu yang baik.
|
 41
Tumang
Wujud sebenarnya adalah seorang dewa yang tampan, namun ia dikutuk
menjadi seekor anjing yang konon di jawa anjing adalah binatang yang paling
hina.
Tetapi
hanya
ketika
malam bulan purnama
wujud
aslinya
muncul.
ia
menikahi dayang sumbi dan mempunyai seorang anak lelaki yang kuat,
Sangkuriang. Namun naas ia tewas di tangan anaknya sendiri karena
kesalahpahaman.
|
 42
5.1.4
Grid/Layout
Lebar komik = 17.5 cm
Tinggi komik = 25 cm
A = Ukuran komik
B = Batas untuk dilewati
ukuran komik
C
=
Ukuran
halaman
komik
Inilah
grid
yang
dipakai
dalam pembuatan
komik
Legenda
Tangkuban
Perahu, dimana pada area A adalah batas area untuk ukuran komik dimana panel-
panel komik akan diletakkan. Area B adalah batas area yang terkadang dapat
dilewati
ketika
membuat
panel-panel dalam area A,
supaya
tidak
terlalu kaku.
Area C adalah ukuran halaman komik.
|
 43
|
 44
|
 45
5.2
Item Pendukung
5.2.1
Poster
|