71
Bab 5
Ringkasan
Perkembangan bahasa Jepang dewasa
ini
di
Indonesia, tidak
terlepas
dari
banyaknya
sinetron Jepang atau orang Jepang sendiri menyebutnya terebi
dorama
ke
Indonesia. Partikel
tte (
??
)
banyak
sekali
ditemukan di dalam
dialog
percakapan
terebi dorama tersebut. Berdasar toeri Kawashima partikel tte (
??
)
memiliki delapan
fungsi.
Dalam peneltian ini digunakan beberapa teori utama untuk membedah korpus data,
yaitu teori danwa (
??
)
dari Hashiuchi, kaiwa (
??
)
dari Koizumi dan Levinson, serta
teori fungsi tte (
??
) dari Kawashima.
Berdasarkan penelitian awal peneliti
membuat dua hipotesa awal. Pertama
fungsi
tte (
??
)
yang paling sering muncul di dalam korpus data adalah fungsi pertama, yaitu
untuk
mengutip, fungsi kedua,
yaitu sebagai variasi dari to iu (
???
),
fungsi
ketiga,
yaitu
memperkenalkan
topik.pembicaraan. Kedua,
fungsi
tte
(
??
)
dapat
dibedakan
melalui posisi tte (
??
) di dalam sebuah kalimat.
Saya ingin meneliti mengenai fungsi dari bentukan tte (
??
)
dalam orang Jepang
sehari-hari,
berdasarkan
fungsi-fungsinya.
Saya
juga
ingin
mengetahui
apakah
|
72
penggunaan bentuk tte (
??
)bisa digantikan oleh bentukan lain, dan tidak
mengubah
arti yang dimaksud penutur
Dengan penelitian
ini
maka pembelajar bahasa Jepang dapat
memahami
variasi
fungsi tte (??), dan apakah bentuk tersebut dapat diganti dengan bentukan lain, tanpa
mengubah arti.
1. Fungsi
tte
(
??
)
yang
menunjukkan persamaan peran dengan
fungsi to (
?
).
Melalui
analisis ditemukan bahwa tte (
??
)
dalam
fungsi ini ternyata selalu
terdapat empat variabel, yaitu : penutur, petutur, pihak ketiga yang kata-katanya
dikutip, kutipan. Partikel tte (
??
)
dapat disubstitusi dengan bentukan lain to
(
?
).
2. Di dalam fungsi tte (
??
)
sebagai salah satu bentuk variasi dari to iu (
???
).
Posisi tte (
??
)
selalu berada di antara dua kata benda sehingga
mempunya
pola :
Kata benda (1)
+
tte (
??
)
+
Kata benda(2)
Partikel tte (
??
)
dapat disubstitusi dengan bentukan lain to iu (
???
)
3. Fungsi
tte
(
??
)
yang
mempunyai arti
memperkenalkan
topik
pembicaraan
dalam percakapan
informal.
Dugaan awal adalah
fungsi
ini akan sama dengan
fungsi partikel dari wa (
?
) yang berfungsi sebagai penanda topik.
|
73
Partikel tte (
??
)
dapat disubstitusi dengan bentukan lain wa (
?
)
4. Fungsi tte (
??
)
sebagai bentuk pengulangan terhadap apa yang diucapkan oleh
pihak lain selalu melekat pada kata yang diulang.
Partikel tte (
??
)
tidak memiliki bentukan lain.
5. Fungsi tte (
??
)
dalam pola datte (
???
)
ketika berbicara tentang kabar yang
beredar, sumber informasi tidak selalu disampaikan,
sumber awal informasi
tersebut tidak diketahui, dan kebenaran informasi tersebut tidak pasti.
Partikel tte (
??
)
tidak memiliki bentukan lain.
6. Fungsi
tte
(
??
) versi
informal dari tote
(
??
)
mengandung suatu
dugaan
akan situasi. tte (??) berada di antara induk kalimat dan anak kalimat.
Partikel tte (
??
) dapat digantikan dengan bentukan lain yaitu tote (
??
).
Simpulan yang diperoleh adalah dari delapan fungsi Kawashima hanya enam yang
ditemukan dalam korpus data. Fungsi yang paling sering digunakan adalah fungsi untuk
mengangkat topik pembicaraan dan mengutip. Untuk mengetahui fungsi yang digunakan
dalam sebuah percakapan dapat diketahui melalui dua cara, yaitu dengan melihat posisi
tte (
??
)
di dalam struktur kalimat, dan dengan
memahami para pelaku percakapan,
yaitu
penutur, petutur, pihak
ketiga, serta
memahami isi
informasi yang
disampaikan
serta situasi ketika percakapan berlangsung. Selanjutnya partikel tte (
??
)
tidak selalu
|
74
berfungsi sebagai pengganti partikel
lain,
melainkan juga sebagai penanda
yang
memiliki
arti.
Selain
itu
ditemukan juga
adanya
persamaan dan
perbedaan antara
menyampaikan sebuah kutipan dengan menyatakan sebuah kabar yang beredar.
|