91
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Simpulan
Perencanaan Audit
yang diterapkan oleh
KAP Noor Salim Dan Rekan
sudah cukup baik,
namun masih ada kelemahan-kelemahan yang penulis temukan. Berikut adalah kesimpulan dari
perencanaan audit yang sudah sesuai dan yang masih memiliki kelemahan di KAP : Noor Salim
Dan Rekan:
1.
KAP Noor Salim memiliki
Managing Partner yang mempunyai latar belakang
pendidikan dan pengalaman di bidang akuntansi yang cukup profesional, sehingga
Managing Partner dapat membuat form perencanaan audit dengan baik dan tertata
dengan rapi.
2.
Dalam perencanaan audit yang dibuat oleh KAP Noor Salim Dan Rekan, terdapat
tahapan dalam memahami bisnis klien terlebih dahulu. Ini dibuat agar auditor dapat
memahami segala aspek yang terdapat dalam klien dan menentukan masalah-masalah
akuntansi dan audit terhadap klien.
3.
KAP Noor Salim Dan Rekan memiliki banyak staff, sehingga dalam pembagian tugas
dapat cukup terlaksanakan. Terkait dengan porses pemahaman bisnis klien dapat
berlangsung dengan cepat karena auditor dapat membagi tugas dengan baik.
4.
KAP Noor Salim Dan Rekan pembuatan dan pengolahan data tergolong cukup baik dan
rapi. KAP ini sudah menggunakan Microsoft Excel untuk membuat laporan audit, serta
untuk mendraft laporan KAP menggunakan Adobe Reader dan bentuk laporan yang
dihasilkan tergolong rapi dan baik.
|
92
5.
Penentuan materialitas yang dibuat oleh KAP sudah sesuai dengan standar auditing yang
ditetapkan oleh IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia). Dalam audit pun diterapkan
dengan baik dan benar sehingga laporan audit yang dihasilkan cukup memadai.
6.
Audit program yang dibuat oleh KAP Noor Salim Dan Rekan sesuai dengan tahap
perencanaan audit yang sudah dibuat sebelumnya. Audit program yang dibuat sudah
dijadikan pedoman untuk para auditor ketika melaksanakan audit ke klien.
7.
Prosedur yang diterapkan oleh KAP ini memacu kepada teori-teori prosedur analitis yang
ada.
Tetapi selain terdapat kelebihan-kelebihan dalam prosedur perencanaan audit yang ada di
KAP Noor Salim Dan Rekan, juga terdapat kelemahan-kelemahan dalam prosedur tersebut,
yaitu:
a.
Dalam form perencanaan audit tidak ada peraturan tertulis terhadap bagaimana
perencanaan audit ini harus ditetapkan sehingga beberapa auditor terkadang
mengabaikan perencanaan audit yang sudah dibuat dan melaksanakan prosedur audit
dengan tidak melihat perencanaan audit terlebih dahulu. Managing Partner juga tidak
mem-briefing auditor-auditor terlebih dahulu terhadap perencanaan audit yang sudah
dibuatnya. Managing Partner
hanya memberikan form perencanaan audit tersebut
secara langsung dan menginstruksikan para auditornya untuk hanya membaca terlebih
dahulu sebelum melaksanakan audit.
b.
Sering terjadi kurang komunikasi antara senior
auditor
dengan junior dalam hal
penetapan perencanaan audit
terkait tentang pemahaman bisnis klien. Junior kadang
kewalahan karena tidak diberikan arahan terlebih dahulu oleh senior.
|
93
c.
Sebagian besar yang berwewenang untuk menentukan prosedur perencanaan audit baik
itu dari penentuan materialitas maupun prosedur analitis, hanya Managing Partner yang
berwewenang dalam menentukannya. Sehingga tidak ada yang bisa me-review dari hasil
yang sudah dibuat.
V.2 Saran
Saran yang diberikan penulis untuk menanggulangi permasalahan dan kelemahan yang
ditemui dalam perencanaan audit laporan keuangan pada KAP Noor Salim adalah adalah sebagai
berikut :
1.
Untuk kelemahan dalam penentuan pelaksanaan audit dari perencanaan yang sudah
dibuat, penulis menyarankan KAP Noor Salim Dan Rekan sebaiknya membuat peraturan
tertulis didalam hal yang terkait dengan perencanaan audit, agar para staff auditor baik
junior maupun senior dapat melaksanakan prosedur audit dengan memahami perencanaan
audit terlebih dahulu. Auditor harus diberitahu hal-hal yang kemungkinan berpengaruh
terhadap sifat, lingkup, luas dan
saat prosedur harus dilaksanakan seperti
sifat bisnis
satuan usaha yang bersangkutan dengan penugasan dan masalah-masalah akuntansi dan
audit
2.
Untuk kelemahan dalam komunikasi antar staff, penulis menyarankan staff senior auditor
sebaiknya memberikan penjelasan tentang cara memahami bisnis klien kepada junior
auditor agar junior auditor dapat memahami bisnis klien dengan baik dan benar agar
proses audit terlaksana dengan baik, di dalam perencanaan audit disarankan agar staff
auditor baik junior maupun senior harus memiliki pengetahuan yang memadai dalam
memahami bisnis klien sebelum memulai kegiatan audit.
|
94
3.
Untuk kelemahan lingkungan sistem informasi komputer, penulis menyarankan
agar
dalam perencanaan audit yang dibuat sebaiknya dibuat peraturan agar laporan audit tidak
terhambat, auditor sebaiknya menyewa tenaga ahli sistem informasi komputer ketika
sedang mengalami hambatan dalam pengolahan data ataupun pembuatan laporan audit.
4.
Untuk kelemahan dalam penentuan materialitas, penulis menyarankan agar sebaiknya
diserahkan kepada senior auditor. Karena jika diberikan ke senior auditor, maka
penentuan materialitas tersebut dapat di review
oleh Managing Partner dan diberikan
saran ataupun tambahan agar pelaksanaan audit dapat berjalan dengan baik. Karena jika
hanya Managing Partner
yang menentukan materialitas, tidak ada yang berwewenang
untuk me-review penentuan tersebut.
5.
Untuk kelemaham dalam pembuatan audit program, penulis menyarankan agar dalam
pembuatan audit program baiknya dibuat oleh senior auditor atau dikonsultaskan bersama
dengan Managing Partner. Hal ini bertujuan agar audit program tersebut dapat di review
terlebih dahulu sebelum diberikan kepada staff auditor yang lain.
6.
Untuk kelemahan prosedur analitis, penulis menyarankan sebaiknya KAP menentukan
prosedur analitis yang akan digunakan didalam KAP Noor Salim dan Rekan. Agar tidak
terjadi penyalahgunaan teori terkait dengan prosedur analitis, dan KAP Noor Salim Dan
Rekan memiliki teori panutan dalam melaksanakan prosedur analitis.
7.
Untuk kelemahan perencanaan audit laporan keuangan yang ada di KAP Noor Salim dan
rekan belum ada format perencanaan audit yang resmi dan tertulis. Form perencanaan
audit di KAP ini hanya berbentuk format excel. Penulis menyarankan agar KAP
membuat form perencanaan audit yang tertulis dan menentukan peraturan tentang
penggunaan perencanaan audit agar hasil audit dapat dihasilkan secara efektif dan efisien.
|
95
V.3
Keterbatasan Penelitian
1.
Penelitian ini hanya menggunakan informasi yang diperoleh dari wawancara dan
penelitian langsung kepada Managing Partner, senior auditor, dan manajer HRD. Hal
ini dikarenakan keterbatasan akses atas validitas dokumen-dokumen pendukung
perencanaan audit. Seperti contoh : dokumen perhitungan fee audit serta bukti otorisasi
yang dilakukan oleh Managing Partner.
2.
Keterbatasan penelitian dibatasi dengan adanya ketetapan KAP yaitu tidak
memperkenankan pihak luar/mahasiswa untuk memasuki jangkauan yang lebih dalam
mengenai observasi/penelitian yang dilakukan.
|