45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 
Sistem Pengolahan Rain Water
Pada Sistem pengolahan yang terjadi di hotel kapsul ini, air hujan
ditangkap terlebih dahulu. Seperti yang sudah dijabarkan, volume air yang
diperlukan yaitu 7523,1 liter perhari dengan luas kolam penampang paling
sedikit 332,824 m². Ukuran luas kolam penampungan air hujan menjadi
sebesar 32 x 11 m
2
totalnya untuk bidang kotak. Pada hotel kapsul ini, kolam
yang menampung besarnya harus 332.824 atau bisa lebih.
Luas penangkap atau biasa disebut catchment area untuk air hujan
juga harus diukur besarannya. Pada bangunan dihotel kapsul ini, ada 2 buah
penangkap air hujan dengan luasan masing-masing 28,3 m
2
. Jadi luas untuk
menangkap air hujan sebesar 56,6m² pada bangunan dan diluar bangunan
sebesar : 31 m²
pada bagian selatan kolam penampungan dan bagian kanan
sebesar 17 m². Untuk kolam penampungan didepan tapak masing-masing
sebesar 26 m². Total luas penangkap atau catchment area sebesar 130.6 m².
Gambar 5.1 Detail Penangkap Air Hujan dari Atap.
Material yang digunakan sebagai media pengiring hujannya yaitu
acrylic. Alasan memilih acrylic yaitu, acrylic merupakan element material
  
46
kaca yang tidak mudah pecah dan tebal. Acrylic ini sendiri dapat
menghantarkan air yang jatuh dan tidak terserap. Untuk menjaga acrylic agar
dapat berdiri diatas bangunan yaitu dengan menopangnya menggunakan
rangka baja. Rangka baja ini berbentuk seperti kusen yang menahan acrylic
ini agar tetap berdiri. Rangka ini memiliki besaran 10cm tebalnya dan
besarnya juga 10cm dengan
harapan agar acrylic tidak gampang digoyang
oleh angin yang berhembus kencang ketika hujan, kemudian setelah
membuat rangka itu, sebagai sarana penyalurnya menggunakan pipa yang
diteruskan ke dalam basement. Pipa biasa terbuat dari PVC seperti pada
talang pada umumnya.
Selain menggunakan talang, hal lain yang dapat dimanfaatkan pada
bangunan adalah permukaan dinding bangunan. Angin merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi arah kemana jatuhnya air hujan. Arah angin yang
susah ditebak membuat bangunan kotak dengan salah satu sisi membentang
membuat air tidak maksimal ditangkap. Hal ini membuat hotel kapsul
sebaiknya berbentuk lingkaran atau elips agar tidak hanya salah satu bagian
dari bangunan saja namun sisi depan dan belakang juga dapat terkena air
hujan. Selain itu bentuk lingkaran juga dapat mengecilkan pengerasan
sehingga bagian yang tidak menjadi bangunan dapat menjadi kolam
penampungan air hujan.
Gambar 5.2 Media Penyalur Air Hujan
  
47
Setelah melakukan tangkapan, maka air mengalir ke dalam basement.
Di basement terdapat kolam penampungan air bersih yang disalurkan terlebih
dahulu melalui ruang filtrasi air hujan. Setelah dilakukan filtrasi, air dipompa
kesetiap ruang yang memerlukan air bersih.
5.2 
Sistem Pengolahan Black Water.
Pengolahan air kotor dilakukan di basement di dalam ruangan STP.
Air kotor yang sudah diproses dengan menggunakan beberapa tahap
penyaringan air kotor diproses seperti yang sudah dijelaskan dibab
sebelumnya, hasil proses penyaringan yaitu, air ditampung ke dalam kolam
penampungan tersendiri sebelum dipompa ke atas.
5.3 
Sistem Pengolahan Grey Water
Pengolahan Grey water melalui beberapa tahap di bawah basement.
Pengolahan melewati beberapa tahap yaitu batu, ijuk, pasur halus, arang
tempurung kelapa, kerikil, batu, dan terakhir masuk ke bak penampungan.
Gambar 5.3 Detail bak penyaringan.
Bahan material yang digunakan untuk penyaringan disangga terlebih
dahulu menggunakan rangka kayu dibawahnya. Air masuk melalui celah
rangka yang diletakkan dibak lalu ditampung dibawahnya.
  
48
Gambar 5.4 Detail 3d bak penyaringan.
Perhitungannya didapat untuk menentukan jumlah kebutuhan air :  Perkiraan
pemakai x Penggunaan air dalam Gallon.
Mandi +WC = 150 orang + 20 orang asumsi karyawan = 170
orang = 170 x 12.68 = 2156,6. Mandi untuk 2 kali = 2156.6 x 2 =
4311.2 Gallon.
Siram Taman = 8.45 l x 100m2 (perkiraan luas taman 10x10) =
845 Gallon
Cuci pakaian = 6,808 x 170 orang = 1157.36 Gallon
Cuci piring = 4.75 x 170 orang pengguna piring = 807 Gallon
Minum dan makan = 2.37 x 170 orang = 402 Gallon
Total air yang dibutuhkan = 7523.1 Gallon / hari
Kemudian dicari besaran luas penampangnya. Perhitungan luas penampang
memiliki rumus :
Supply (Gallon) = Rainfall x 0.623 x Luas penampang x Run off
Run Off dilihat dari perkiraan material lantai yang akan didesain
pada tapak. 0.9 merupakan angka dari perkerasan.
Rata-rata curah hujan di Tanah Abang = 3.74
7523.1 = 3.74 x 0.623 x L x 0.9
  
49
L = 7523.1 / 2.1
L = 3582.5 ft2 = 332.824m². (L= Luas penampang)
(1 ft2 = 0.09290304 m2)
Didapat luas penampangnya 332.824m²
dan setelah itu dicari hitungan
pertahunnya. Setelah dihitung didapat rata-rata kebutuhan air dalam liter 228827.625
liter dan dalam gallon sebanyak 108967.71 gallon. Air hujan yang dapat ditampung
dalam gallon bervolume 3582.5 ft2/ 332.8167
m2
.Data ini harus ada dalam jangka
waktu 1 tahun dengan curah hujan yang ada pada daerah Tanah Abang.
Perhitungannya: Curah hujan x 0.623 x Luas penangkap x Run off = Total supply
dalam gallon. Untuk dalam liternya, Luas penangkap diganti Total kebutuhan air =
7523.1 liter.
Setelah mendapatkan liter air yang yang dapat disupply dari gallon yang
berkapasitas 3582.5 ft2/ 332.8167
m2
ini, maka selanjutnya menentukan air yang
dapat digunakan untuk 1 tahun kedepan agar persediaan air tetap terjaga.
Perhitungan mencari sisa
air: Kebutuhan air yang diperlukan = Kebutuhan air –
Supply air (liter). Untuk mencari Penyimpanan dalam toren air = Supply dalam
gallon – Kebutuhan air yang harus disupply.
Perhitungan untuk banyaknya greywater yang dapat diolah :
80% x kebutuhan air =
80% x (1157.86 + 807 + 4311.2)
80% x (6276. 06)
= 5020,848 / hari
Dalam waktu sebulan greywater yang dihasilkan :
Untuk 31 hari = 155.646.35 liter
Untuk 30 hari =  150.625,5 liter 
Untuk 28 hari = 140.583 liter
  
50
LAMPIRAN
1.
Gambar Kerja