1
BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang minuman
teh dalam kemasan. Perusahaan ini terletak di Jalan Raya Bekasi Km. 28 Cakung,
Jakarta 13960, yang memproduksi produk Teh Botol Sosro, S-Tee Botol, Fruit Tea
Botol, Green Tea dan Tebs.
Nama Sosro
sebenarnya
merupakan singkatan dari nama keluarga yaitu
Sosrodjojo yang mulai merintis usaha Teh Wangi Melati pada tahun 1940 di
sebuah
kota kecil
di
Jawa
Tengah
bernama Slawi.
Teh Wangi Melati
yang diperkenalkan pertama kali itu bermerek Cap Botol.
Pada tahun 1965, Teh Wangi Melati merek Cap Botol yang sudah
terkenal didaerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta. Pada waktu itu, teknik
mempromosikan Teh Wangi Melati merek Cap Botol di Jakarta dinamakan strategi
Promosi Cicip Rasa dimana secara rutin beberapa staf yang dikoordinir oleh Bapak
Soetjipto Sosrodjojo mendatangi tempat-tempat keramaian
dengan
menggunakan
mobil dan alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian
dan mengumpulkan penonton.
|
2
Setelah berhasil mengumpulkan penonton cukup banyak, penonton yang
ada
tersebut
dibagikan
secara cuma-cuma
contoh Teh
Wangi
Melati
merek Cap
Botol ( Sekarang disebut teknik Sampling). Setelah itu, staf yang ada juga
mendemokan cara menyeduh Teh Wangi Melati merek Cap Botol untuk kemudian
dibagikan agar dapat dicicipi langsung oleh penonton sehingga mereka yakin
bahwa
ramuan Teh
Wangi
Melati
merek Cap
Botol
adalah
Teh
yang
memiliki
mutu dan kualitas yang baik.
Teknik
merebus
Teh
langsung di tempat keramaian
itu
ternyata
membutuhkan waktu
yang
cukup
lama,
sehingga
menimbulkan
kendala.
Penonton
yang sudah
berkumpul menjadi tidak sabar
dan
banyak
yang
meninggalkan arena demo sebelum sempat mencicipi seduhan teh tersebut.
Untuk
menanggulangi kendala tersebut maka sebelum dibawa ke
tempat
keramaian Teh Wangi Melati
merek Cap Botol diseduh terlebih dahulu di kantor
dan dimasukkan ke dalam panci untuk kemudian dibawa dengan kendaraan
menuju tempat-tempat keramaian untuk dipromosikan. Namun ternyata teknik
yang kedua ini juga masih mengalami kendala, yaitu air teh yang dibawa dalam
panci banyak yang tertumpah sewaktu dalam perjalanan karena kondisi kendaraan
dan jalan-jalan di Jakarta pada saat itu belum sebaik sekarang.
Akhirnya ditempuh cara lain, yaitu air teh yang telah diseduh dikantor
kemudian ditaruh didalam botol-botol bekas limun/kecap yang telah dibersihkan
terlebih dahulu untuk selanjutnya dibawa ketempat tempat kegiatan promosi Cicip
Rasa berlangsung.
Ternyata
cara
yang ketiga
ini berjalan baik dan
terus di pakai
selama bertahun tahun.
|
3
Setelah bertahun-tahun dilakukan teknik promosi Cicip Rasa, akhirnya
pada tahun 1969 muncul gagasan menjual air teh siap minum dalam kemasan botol
dengan merek Teh Botol Sosro. Merek tersebut dipakai untuk mendompleng merek
Teh seduh Cap Botol
yang sudah
lebih dulu populer dan mengambil bagian dari
nama belakang keluarga Sosrodjojo. Untuk kemunculan desain botol pertama,
adalah pada tahun 1970 dan desain botol tidak berubah, lebih dari 2 tahun. Untuk
desain botol kedua
yaitu pada tahun 1972 juga bertahan sampai dengan 2
tahun.
Dan pada tahun 1974, dengan didirikan PT. Sinar Sosro di kawasan Ujung
Menteng (waktu itu
masuk wilayah
Bekasi, tetapi sekarang
masuk wilayah
Jakarta), maka desain
botol
Teh
Botol Sosro berubah
dan bertahan
sampai
sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol
pertama di Indonesia dan pertama di Dunia.
Keluarga SOSRO memiliki satu filosofi yang mulia dan selalu diterapkan
pada
setiap
aktivitas
bisnisnya. Filosofi
tersebut
adalah " NIAT
BAIK".
NIAT
BAIK
ini dijabarkan kepada produk-produk
yang dihasilkan ( yang pada saat itu
Teh
Botol Sosro
),
yaitu bahwa produk-produk
SOSRO
tidak membahayakan
kesehatan. Tidak membahayakan kesehatan dapat dijabarkan kembali bahwa
produk SOSRO tidak menggunakan bahan pengawet, tidak menggunakan pemanis
buatan dan tidak menggunakan zat pewarna. NIAT BAIK ini juga diterapkan pada
proses produksi SOSRO sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi
lingkungan. Dengan demikian setiap produk SOSRO dapat dikonsumsi segala usia
sepanjang hari.
|
![]() 4
Gambar 2.1 Filosofi Sosro
2.2. Struktur Organisasi
Komisaris
Presiden Komisaris
Direktur
Operasional
General
Manager
Manajer
Manajer
Kepala Bagian
Manajer
Manajer
Manajer
Manajer
Produksi
Quality Control
PB & PI
Logistik
Personalia
Keuangan
Purchasing
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro, Cakung, Bekasi
Definisi dari jabatan-jabatan tersebut adalah:
o
Komisaris, memegang kekuasaan tertinggi sebagai pemegang saham.
|
5
o
Presiden komisaris,
merupakan
orang
yang
dipilih
sebagai
pemersatu pikiran
dari para
komisaris,
yang
mengawasi jalannya perusahaan dan
mendapatkan
laporan dari direktur operasional.
o
Direktur operasional, mengawasi kinerja perusahaan, dapat mengambil
keputusan yang mempengaruhi kebijakan perusahaan.
o
General manajer, mengawasi kinerja masing-masing divisi yang berada di
bawahnya.
Ia
bertugas
untuk
mengatur job
desk masing-masing
manajer
dan
memberikan dukungan sehingga para manajer dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik.
o
Manajer,
mengawasi
dan
mengatur
kinerja,
dan
memimpin
anak
buah
dari
departemen-departemen yang ditempatkan. Dapat mengambil keputusan untuk
perusahaan akan tetapi bukan untuk keputusan yang mempunyai pengaruh
besar bagi perusahaan.
2.3. Perkembangan Sosro
2.3.1.
Bahan Baku
Bahan baku Teh SOSRO dipilih hanya dari pucuk daun Teh terpilih
dan terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri. Untuk Produk Teh
Botol SOSRO misalnya, bahan baku yang digunakan adalah daun Teh
Hijau
terbaik kualitas Peko
yang dicampur
dengan bunga
melati
(
atau
lebih dikenal dengan Jasmine Tea ), dan campuran gula pasir terbaik yang
memilik
standar
warna, rasa
dan
ukuran
yang
dikontrol
ketat.
Adapun
pengolahannya, dengan menggunakan mesin paling modern dari Jerman
yang dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik dengan standar kualitas
terjaga.
|
6
2.3.2.
Perkebunan
Untuk mendapatkan bahan baku terbaik dengan kualitas unggul, maka
SOSRO
memiliki
perkebunan
Teh affiliasi
yang
tersebar
dibeberapa
wilayah di Jawa Barat, yaitu :
Garut dengan
luas 455 hektar dengan ketinggian 1.000s/d 1.250 meter
diatas
permukaan laut.
Tasikmalaya
dengan
luas
732
hektar
dengan
ketinggian
800
s/d
950
meter diatas permukaan laut.
Cianjur
dengan
luas
400
hektar
dengan
ketinggian
1.000
s/d
1.250
meter diatas permukaan laut.
2.3.3.
Pabrik Sosro
Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar dipulau Jawa dan Sumatera,
yaitu:
Pabrik Produk
Teh
Botol
Sosro,
berada di
Jakarta
( Cakung ),
Pandeglang -
Jawa
Barat,
Ungaran -
Jawa
Tengah,
Surabaya -
Jawa
Timur dan Medan - Sumatera Utara.
Pabrik Peracikan Teh Wangi Melati, berada di Slawi - Jawa Tengah.
Pabrik
Kemasan
Tetra,
Kaleng
dan
Air
Mineral
berada
di
Tambun
-
Bekasi.
Sedangkan
pabrik yang
masih
dalam
tahap
perencanaan dan
pembangunan berada di Cibitung - Jawa Barat dan Gianyar - Bali.
|
7
2.3.4.
Kemasan dan Jalur Distribusi
SOSRO,
Saat
ini sudah memiliki
beberapa
aneka
jenis produk
dan
kemasan dari Teh Seduh,
Teh Celup,
Teh Siap Minum sampai
Teh Siap
Minum
Bercita
rasa
Buah.
Karena
mendapat
dukungan
dari
sistem
distribusi yang canggih, maka produk
produk SOSRO berhasil
menjangkau konsumen diseluruh pelosok propinsi di Indonesia.
Menghadapi era globalisasi, SOSRO sudah siap berekspansi ke pasar
internasional karena produk produknya memenuhi kualitas internasional.
Dan dengan mempersiapkan jaringan Internasional seperti negara-negara
ASEAN,
Australia
dan Wilayah
Timur
Tengah
sebagai
tujuan
ekspor
produk SOSRO.
2.3.5.
Sertifikasi Produk
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar mendapatkan produk
terbaik dengan mutu
tetap terjaga, maka SOSRO
melakukan
langkah
sertifikasi produk. Saat
ini, setiap produk
SOSRO
dijamin
HALAL
oleh Departemen
AGAMA
RI dan dengan
standar higienis yang dijamin
oleh Departemen Kesehatan. Adapun kualitas pengolahan dan produknya
terjaga melalui sertifikasi
ISO 9002. SOSRO juga menyadari bahwa
kualitas setiap produknya bisa terjaga apabila dihasilkan dari lingkungan
yang baik. Tanggung jawab SOSRO terhadap
lingkungan, dilakukan
dengan melalui Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) yang
selalu dilakukan pada saat membangun pabrik baru atau menambah
kapasitas yang ada.
System "Waste
Water
Treatment"
yang canggih
juga
dibangun, sehingga air yang dibuang aman untuk lingkungan.
|
8
2.4. Produk
Produk yang akan dibahas dalam penulisan ini terbatas hanya 3, yaitu:
Teh Botol Sosro.
S-Tee Botol.
Fruit Tea Botol.
Isitilah
yang dipakai dalam produksi adalah PB dan PI. PB berarti botol kosong,
yaitu botol yang belum diisikan oleh cairan minuman produk, sedangkan PI berarti
botol isi, yaitu botol yang sudah melalui proses produksi menjadi produk akhir.
2.4.1. Teh Botol Sosro (TBS)
Tipe Kemasan : Botol
Volume (Netto) : 220 ml/ botol
Jenis Produk : Teh Wangi Melati
Ketahanan Produk : 1 Tahun
Target Segmen : Semua Umur
Kemasan Luar : Krat Plastik, 1 krat = 24 botol
Lini produksi yang menghasilkan Teh Botol Sosro adalah lini yang ke-3.
Proses produksi Teh Botol akan ditampilkan dalam gambar 2.3.
|
![]() 9
Gambar 2.3 Proses Produksi Teh Botol Sosro
Produk Teh Botol Sosro, terbuat dari seduhan Teh Wangi Melati,
difilter dan dicampur dengan sirup gula cair yang diperoleh dengan
melarutkan gula pasir putih. Bahan baku produk Teh Botol SOSRO hanya
terdiri dari:
Teh Wangi Melati ( Jasmine Tea )
Gula Pasir
Air
Proses Pembuatan dari Teh Botol Sosro, terdiri dari 5 tahapan, yaitu :
Tahap I : Penyeduhan TEH
Teh Wangi Melati, diseduh di dalam tangki ekstraksi dengan air mendidih
yang sudah melalui proses filtrasi dan pemanasan. Setelah proses
|
10
penyeduhan Teh selesai, maka Teh Cair Pahit ( TCP ) hasil seduhan
tersebut dilewatkan ke filter cosmos dan ditampung di tangki pencampuran
( Mixing Tank ).
TAHAP II : Pelarutan Gula
Gula pasir putih, dilarutkan dengan air panas di tangki pelarutan gula
sampai menjadi sirup gula. Sirup Gula ini kemudian difilter dan dipompa
kedalam tangki penampungan.
TAHAP III : Pencampuran
Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki pencampuran
hingga kadar gula untuk Teh Cair Manis ( TCM ) mencapai standar yang
telah ditentukan.
TAHAP IV : Pemanasan Teh Cair Manis
Teh Cair Manis ( TCM ) adalah hasil pencampuran Teh Cair Pahit ( TCP )
dengan sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi ( Proses
Pemanasan ). Pada proses ini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger
(Pemanas Tidak Langsung) hingga mencapai temperatur diatas 90° C.
TAHAP V : Pengisian Dalam Botol
Dari unit pasteurisasi ini TCM dipompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun
ini, TCM dengan temperatur diatas 90° C diisi kedalam botol panas yang
sudah dicuci dan steril, sehingga bebas dari kuman.
Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup, diangkut dan dibiarkan
dingin dengan sendirinya. Oleh karena itu, TBS (Teh Botol Sosro) tetap
segar dan tahan lama walaupun tanpa penambahan bahan pengawet
selama kerapatan botol terjamin.
|
11
2.4.2. S-Tee Botol (STB)
S-Tee merupakan produk yang diciptakan untuk menyaingi Tekita
(Pepsi Cola), untuk tipe kemasan sama seperti Teh Botol Sosro, hanya saja
mempunyai
volume lebih besar, yaitu 318 ml/
botol dengan kualitas
yang
lebih rendah.
Proses produksi S-Tee juga menyerupai Teh Botol Sosro; akan tetapi
terletak pada lini produksi yang ke-2.
2.4.3. Fruit Tea Botol (FTB)
Kemasan : Botol
Volume (Netto) : 235 ml/ botol
Jenis Produk : Rasa Apel, Lemon dan Aneka Rasa Buah
Ketahanan Produk : 1 Tahun
Target Segmen : Remaja
Kemasan Luar : Krat Plastik, 1 krat = 24 botol
Lini produksi yang menghasilkan Teh Botol Sosro adalah lini ke-2 dan ke-
3.
Proses produksi Teh Botol akan ditampilkan dalam gambar 2.4.
|
![]() 12
Gambar 2.4 Proses Produksi Fruit Tea Botol
Fruit Tea merupakan produk minuman teh yang diberi konsentrat
buah,
dan
untuk
bahan
baku
tehnya
dari
jenis
teh
hitam.
Bahan
baku
produk Fruit Tea adalah terdiri dari :
Teh Hitam.
Gula Pasir.
Konsentrat Buah.
Flavour.
Air.
Proses Pembuatan dari produk Fruit Tea, terdiri dari 5 tahapan, yaitu :
Tahap I : Penyeduhan TEH
|
13
Teh
Hitam diseduh
dengan
air
mendidih
di
dalam tangki
Ekstraksi,
selanjutnya dilakukan proses Filtrasi sebelum dicampur dengan Syrup gula.
TAHAP II : Pelarutan Gula
Gula pasir Industri dilarutkan dengan air panas di dalam Tangki Pelarutan.
Selanjutnya Syrup Gula tersebut dilakukan proses pemurnian.
TAHAP III : Pencampuran
Pada
proses
pencampuran
ini,
Teh
hasil
seduhan
yang
telah
memenuhi
standar (Teh Cair Pahit / TCP ) dicampur dengan Syrup Gula, Konsentrat
buah dan Flavour untuk mendapatkan rasa dan aroma yang diinginkan.
TAHAP IV : Sterilisasi Fruit Tea Manis
Fruit
Tea
Manis yang
telah
memenuhi standar
selanjutnya
dilewatkan ke
unit Sterilisasi (untuk membasmi bakteri) dengan proses pemanasan suhu
tinggi.
TAHAP V : Pengisian Ke Dalam Kemasan Botol
Fruit Tea Manis yang telah melalui proses sterilisasi kemudian dialirkan ke
Mesin Filler (Pengisisan) untuk dimasukkan ke dalam Botol Steril.
2.5. Jam Kerja Sosro
PT.
Sinar
Sosro
memberlakukan
sistem
kerja
2
shift.
1
shift
pertama
untuk kerja regular yang dimulai pada pukul 08.00 hingga 16.00 dan shift kedua
untuk kerja regular pula yang dimulai pada pukul 16.00 hingga 00.00.
Untuk
jumlah
jam kerja
efektif
pada kerja
regular
yaitu
7
jam,
setelah
dikurangi waktu set-up mesin, kelonggaran yang diberikan dan jam istirahat siang.
Terdapat 4 lini yang dijalankan pada pabrik di Cakung, yaitu:
|
14
Lini 2 untuk memproduksi S-Tee Botol dan Fruit Tea Botol.
Lini 3 untuk memproduksi Teh Botol Sosro dan Fruit Tea Botol.
Lini 4 untuk memproduksi Tebs.
Lini 5 untuk memproduksi Green Tea.
Untuk kapasitas produksi untuk mesin
pada Lini 2, untuk satu setiap
pemasakan
pada
dapur
produksi
adalah 9,000
Liter.
Dengan
demikian,
untuk
produk
S-Tee
Botol,
kapasitas
produksinya yaitu sejumlah 1,179 krat per jam.
Sedangkan
untuk
produk
Fruit
Tea
Botol,
kapasitas produksinya
yaitu
sejumlah
1,595 krat per jam.
Pada Lini 3 yang dapat
menampung volume sebanyak 13,800 Liter, Teh Botol
Sosro mempunyai kapasitas produksi sebanyak 2,613 krat per jam, dan Fruit Tea
Botol sebanyak 2,446 krat per jamnya.
|
![]() 15
2.6. Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar 2.5 Rich Picture Awal
Staff bagian produksi akan melihat
data-data dari departemen yang
bersangkutan
untuk
menentukan
jadwal produksi.
Departemen-departemen
yang
bersangkutan
antara
lain
adalah
bagian penjualan;
untuk
mengevaluasi
jumlah
pesanan
pelanggan,
bagian
gudang
yang
terdiri
dari warehouse;
untuk
mengevaluasi jumlah botol kosong, bagian persediaan; untuk mengevaluasi jumlah
bahan baku yang tersedia, dan bagian produksi itu sendiri untuk mengevaluasi
apakah
kapasitas
produksi
masih
dalam batas
kuota
yang
mencukupi.
Setelah
mengevaluasi semua data yang diperlukan, maka staff yang bersangkutan dapat
melakukan perencanaan mingguan produksi yang dilakukan secara manual.
|