BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kelapa sawit
sangat
penting
artinya bagi Indonesia sebagai komoditi andalan
untuk
ekspor
maupun komoditi
yang diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan
harkat
petani
pekebun
serta
transmigran Indonesia.
Lebih
dari
40
tahun
terakhir
ini,
areal
tanaman
kelapa
sawit
di
Malaysia
dan
Indonesia
telah
meningkat
dari
145.000
ha
menjadi 5.000.000
ha
sebagai tanggapan terhadap pesatnya permintaaan terhadap
minyak
nabati dan selama
itu pula perkebunan kelapa sawit telah berkembang sejalan
dengan
dikembangkannya potensi
pengelolaan
perkebunan
dalam
skala
ekonomis.
Masalah
yang
segera
akan
dihadapi
pada
masa mendatang
adalah
dibidang
manajemen agar efisiensi dapat ditingkatkan sehingga daya saingnya semakin kuat.
Peningkatan perhatian
dibidang
manajemen
dilakukan
dalam
pembangunan
kebun
atau
proyek
dengan
tujuan
pembangunan tersebut
berhasil
dengan
baik.
Peningkatan manajemen tersebut dilakukan dengan cara
menyusun
perencanaan
dalam berbagai aspek, teknis, sosial, ekonomi keuangan, kelembagaan, organisasi dan
lain-lain. Akan tetapi, sebagai akibat pengembangan industri kelapa sawit
yang
sangat pesat, pada
saat
ini
banyak perusahaan yang bergerak
dalam
bidang
ini
tidak
menerapkan suatu
perencanaan manajemen
operasi
yang
efisien
dan
efektif.
Mengingat
jumlah
investasi
yang
dikeluarkan
sangat
besar,
tanpa
suatu
formulasi
manajemen operasi yang efisien dan efektif akan menyebabkan
perusahaan
1
|