2
Kesusastraan
Jaman
Modern
dimulai
sejak
Restorasi Meiji
dilakukan.
Kesusastraan
jaman itu banyak menerima pengaruh dan dorongan dari kebudayaan Barat.
Perkembangan seperti ini bukan berarti putus hubungan sama sekali dengan peninggalan
kesusastraan tradisional,
tetapi
memiliki
ciri yang
berbeda
dengan
sastra
Jaman
Pramodern.
Kesusastraan
Modern
di
Jepang mencerminkan manusia yang hidup dalam
masyarakat
modern
yang
cenderung
mempunyai
sifat borjuis
yang
menganut
paham
liberal
dan
demokrasi.
Sastrawan
jaman
ini dibagi
menjadi
bebarapa
kelompok;
yaitu
Sastrawan
periode
Jaman
Pencerahan,
Sastrawan
aliran Realisme,
Sastrawan
aliran
Pseudoklasik,
Sastrawan aliran Romantisme, dan Sastrawan aliran Naturalisme yang
dibagi dalam tiga periodenya masing-masing.
Fokus
penelitian
saya
adalah salah
satu
karya
sastra
dari
sastrawan
yang
lahir
pada
Periode
Akhir,
yaitu Sembazuru
karya
Kawabata
Yasunari yang
merupakan
sastrawan
aliran seni Sastra Modern Kesusastraan Neosensualis. Menurut Asoo (1983:224) dalam
novelnya, Kawabata banyak
menuangkan perasaan anak
yatim
yang dialaminya sendiri.
Ia kaya dalam lirik dan di dalam kemurnian
lirik
tersebut
mengalir alam
tak berperasaan
dan kenihilan dan ia juga mempunyai keahlian dalam melukiskan seorang gadis.
Begitu
juga
Sembazuru
karangan Kawabata
Yasunari
yang
memiliki
latar
belakang
kehidupan yang sangat tragis dan menyedihkan.
Latar
belakang
kehidupan
Kawabata
Yasunari
yang
telah
kehilangan
orang-orang
terdekatnya
dalam waktu
bersamaan
telah
membentuk karakter Kawabata
yang
secara
langsung
maupun
tidak
langsung
tercermin
dalam tiap kalimat
yang
teruntai dalam Sembazuru. Seperti dalam Sembazuru,
walaupun
sudah
banyak
diterjemahkan
tetapi
kekhasan
seorang
Kawabata Yasunari
tetap
terlihat
dalam karya istimewa ini.
|