Home Start Back Next End
  
2
diri suatu bangsa yang berbudaya. Suatu pakaian tradisional yang akan dibuat atau
di  tenun,  hendaknya  memiliki  teknik-teknik  tertentu.  Teknik  pembuatan  tenun
dapat
dibagi
menjadi
dua
golongan
besar, yaitu
teknik
dalam
membuat
kain
(alat
tenunnya) dan teknik membuat hiasan. Ada dua hal lagi yang sangat penting yaitu
mempersiapkan pembuatan benang dan pembuatan zat warna.
Pembuatan benang secara tradisional dengan menggunakan pemberat yang
diputar
dengan
jari
tangan
(Jawa:
diplintir), pemberat tersebut berbentuk seperti
gasing terbuat dari kayu atau terakota. Di Indonesia bagian barat (Sumatera, Jawa,
Bali,
Lombok)
ada
cara
lain
membuat
benang
dengan
menggunakan
"Antih"
alat
ini terdiri dari sebuah roda
lebar yang bisa diputar berikut pengaitnya (jawa: ontel)
untuk
memutar
roda
tersebut.
Bahan
untuk
membuat
benang
selain
kapas
dapat
juga menggunakan kulit kayu, serat pisang,
serat nanas, daun palem. Sedangkan
dalam pembuatan
zat
warna pada
masa
lalu terdiri dari dua warna yaitu
warna biru
dan
merah.
Warna
biru
didapatkan
dari
indigo
atau Mirinda
Citrifonela
atau
mengkudu.
Selain
itu
ada
pewarna
dari tumbuhan lain seperti kesumba
(sono
keling).
Ada  dua  wilayah  pembagian  alat  tenun,  pertama  alat  tenun  Indonesia
bagian timur, pada umumnya penenun duduk di atas tanah di luar rumah, di tempat
teduh atau di lantai rumah, dengan mengaitkan salah satu alat tersebut pada tiang.
Kedua
alat
tenun
Indonesia
bagian
barat
(Jawa-Bali),
di
daerah ini terdapat alat
tenun disebut "Cacak" yaitu dua buah tiang pendek yang diberi belahan untuk
menempatkan 
papan 
guna 
menggulung 
benang 
yang 
akan 
ditenun, 
alat 
ini
biasanya ditempatkan pada sebuah "amben" yaitu balai-balai terbuat dari bambu.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter