3
Salah
satu
pakaian
tradisional
yang
di
tenun
yaitu Songket.
Songket
merupakan
pakaian tradisional dari daerah Sumatera Selatan
(Palembang). Kain songket
adalah
kain
tenun
yang
dibuat
dengan teknik
menambah
benang
pakan,
hiasan
dibuat dengan
menyisipkan benang perak, emas atau benang warna di atas benang
lungsi, kadang-kadang dihiasi dengan manik-manik, kerang atau uang logam. Di
Palembang kain songket ditenun dengan benang emas atau perak yang dikenal
dengan nama Tenun Songket Palembang. Kerajinan ini dimulai sejak jaman
Sriwijaya.
Beberapa
abad
yang
lalu
kerajinan ini merupakan kewajiban bagi para
remaja
menjelang
mereka
mulai
berumah tangga. Kain ini dipakai untuk upacara
adat, umumnya dipakai oleh kaum
wanita dalam upacara perkawinan dan oleh para
penari. Pada masa yang lalu sarung songket "Lepus" terbuat dari sutera dihiasi
dengan benang
emas,
hanya dipakai oleh putri-putri raja dalam upacara kebesaran.
Kain
songket
termasuk
dalam
tenun
ikat.
Sewet
Songket
atau
kain
Songket
juga
merupakan kain yang biasanya dipakai atau dikenakan sebagai pembalut bagian
bawah
pakaian
wanita.
Biasanya
sewet
ini
berteman
dengan
kemban
atau
selendang.
Bahan sewet songket ini ditenun secara teliti dengan mengunakan bahan
benang sutera. Ciri khas songket Palembang terletak pada kehalusan dan
keanggunannya yang sangat menonjol, serta motifnya yang tidak sama
dengan
motif kain songket daerah lain. Oleh karena itu sewet songket ini dibuat dengan
bahan halus dan seni yang tinggi, maka harganya cukup mahal. Biasanya dipakai
pada waktu tertentu pada saat perayaan perkawinan. Pakaian songket
lengkap
yang
dikenakan
oleh
pengaten,
biasanya
dengan
Aesan
Gede
(kebesaran),
Aesan
|