6
sudut
pandang
orang
pertama
dalam
sub-judul
pertama
dan
kedua
berada
pada
tokoh
aku,
dan
sudut
pandang
orang
kedua
berada
pada
pembaca.
Sedangkan
dalam
sub-
judul
ketiga,
sudut
pandang
orang
pertama
adalah
sensei,
sudut
pandang
orang
kedua
adalah
tokoh
aku
dalam
sub-judul
pertama
dan
kedua.
Nurgiyantoro (2005:177)
mengungkapkan
bahwa
tokoh
utama
terkadang
tidak
ditunjuk
secara
langsung
dalam
tiap bab,
namun
ternyata dalam kejadian atau bab
tersebut tetap berkaitan dengan
tokoh
utama. Dalam
novel Kokoro, sensei
tidak muncul dalam
sub-judul kedua yaitu
Ryoushin
to Watakushi, namun kejadiannya tetap berkaitan dengan sensei.
Dengan
latar
belakang
kehidupan Jepang
pada
periode
Meiji,
Natsume
Soseki
mengangkat
Amae
menjadi
sesuatu
yang
dapat
dimengerti
bila
kita
mendalami
tokoh
sensei, K dan tokoh
aku. Suatu hari,
tokoh
aku
menerima surat
yang begitu panjang
dari
sensei,
yang
menjelaskan seluruh
masa
lalu
yang
begitu
membekas
dalam
hatinya
dan
mempengaruhi
seluruh
kehidupannya
di
masa
depan.
Dalam
surat
terakhir
ini,
sensei
banyak bercerita
mengenai penyesalan dan perasaan berdosa
yang
sensei
rasakan
terhadap
hubungan dengan sahabatnya
yang dipanggilnya K.
Sensei
memiliki
hubungan
persahabatan
yang
telah
terjalin
sejak
kecil
dengan
K.
Mereka
berasal
dari
kampung
halaman yang
sama,
dan
tinggal
di
Tokyo
dalam
asrama
yang
sama.
Mereka banyak
menghabiskan
waktu
berdua
dalam
kamar
asrama
mereka
dan
memiliki
tujuan
sama
yaitu
sukses.
K
merupakan seseorang
yang
eksentrik. K
tumbuh
dalam
kuil,
yang
kemudian
diangkat
anak
oleh
sebuah
keluarga
kaya,
dan
disekolahkan di
Tokyo.
Keluarga
baru
K
mengharapkannya
untuk
meneruskan
profesi
mereka
sebagai
dokter.
Namun
K
menolak
dalam
pemikirannya
yang
eksentrik.
K
begitu
meninggikan
nilai-
nilai rohani
dalam
hidup,
sehingga
sensei dalam
beberapa
hal tidak setuju dengan
pemikiran
K.
K
dan
sensei
merupakan
dua
orang
yang
berbeda.
Sensei
tidak
begitu
|