3
Setelah melakukan pembangunan B@LIS terutama Modul Perizinan
B@LIS untuk Direktorat Perizinan FRZR (DPFRZR) yang menghabiskan
anggaran biaya yang tidak sedikit, diharapkan proses bisnis di DPFRZR menjadi
lebih baik dan sistem
ini dapat membantu mempercepat proses pelayanan perizinan
yang bersifat fixed, sequential, dan memiliki beban kerja (workload) tinggi. Akan
tetapi
belum adanya
pengukuran
secara
ekonomi
yang
dapat
menggambarkan
seberapa besar
manfaat
yang diperoleh bagi perusahaan dengan adanya sistem ini.
Pengukuran ekonomi ini dilihat berdasarkan biaya dan manfaat yang didapat dari
investasi
terhadap
Modul
Perizinan B@LIS.
Dengan
menggunakan
metode
Information economics (IE)
maka Modul Perizinan
B@LIS di
BAPETEN dapat di
analisis apakah biaya investasi yang telah dikeluarkan untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan SI/TI tersebut sebanding dengan manfaat yang didapat.
1.2
Identifikasi Masalah
Setiap investasi teknologi informasi pada suatu perusahaan tentunya
memungkinkan
timbulnya
beberapa
masalah
dalam
penerapannya.
Untuk
itu
dalam penulisan skripsi ini diteliti beberapa masalah, antara lain :
1.
Perhitungan
biaya
keseluruhan
dalam
implementasi
Modul
Perizinan
BAPETEN Licensing and Inspection System (B@LIS)
2.
Seberapa besar
manfaat
yang di peroleh dari pengimplementasian Modul
Perizinan BAPETEN Licensing and Inspection System (B@LIS).
3.
Jika
investasi
yang
dilakukan
sudah
tepat,
seberapa
besar
keuntungan
yang
akan diperoleh oleh BAPETEN.
|