1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Rasa keingintahuan
naluri
untuk
memenuhi kebutuhan sudah terbentuk sejak lahir,
seperti
bayi
yang
mengemut
jempolnya
sendiri atau
ibunya.
Dapat
dilihat
dari
kutipan
berikut ini "Tanpa orangtua sadari, seksualitas anak berkembang sejak dini. Coba
perhatikan bayi. Bayi menyusu karena dia merasa nikmat. Pada masa itu pusat
kenikmatan berada di mulut atau oral. Sejalan usia, makin berkembang otot-ototnya
sehingga anak senang dipeluk, ditimang. Di masa itu pusat kenikmatan ada di otot. Bila
perkembangannya terhambat, mereka akan mengalami masalah seksual"
Indera
pencium,
pengecap
dan
perasa sudah terlihat. Begitu pula
dengan
seks
yang
tumbuh
dalam perkembangan
manusia
sejak
dini.
Kata
seks
sudahlah
tidak
tabu
atau
asing
di
telinga
masyarakat bahkan
pada
anak-anak
serta
usia
remaja
yang sedang mengalami puberitas. Lain dengan zaman dahulu, seiring dengan globalisasi
serta tekhnologi yang semakin maju, modern dan berkembang. Anak-anak dan para
remaja dapat menyerap alur informasi dengan cepat yang mengakibatkan timbulnya
persepsi yang berbeda, seperti mengenai seks. Sehingga banyak informasi yang membuat
anak-anak dan para remaja keliru dalam dunia seks, menimbulkan dampak maupun
aspek-aspek bagi perkembangan sosialisasi mereka begitu juga dengan moralitas. kultural
maupun budaya identitas yang dapat mengakibatkan keburukan atau kecelakaan.
Oleh karena itu pendidikan seks lebih baik untuk dikenali sejak dini, pentingnya
komunikasi
yang
benar
antara
orang
tua
itu
sendiri
maupun
dengan
dan
anak,
dari
cara
dan proses penyampaiannya. Untuk menghindari informasi yang salah. Masih banyaknya
orang tua yang tabu mengenai masalah ini atau canggung untuk membicarakan kepada
anaknya.
Dengan diimplementasikan buku panduan
mengenai seks edukasi
untuk anak-anak
(sejak
dini),
dapat
membantu
atau
mengurangi permasalahan
yang
ada,
Sehingga
mempermudah para orang tua untuk menggunakannya serta bagi para pembacanya yaitu
orang tua dan anak-anak (pada usia 7-11
tahun) menjelang puberitas. Buku panduan ini
tidak hanya megajarkan mengenai seks saja tetapi juga kasih sayang dan moralitas Tidak
menutup kemungkinan, buku ini dapat berkembang
menjadi panduan
instansi pendidikan
maupun untuk dapat di-digitalized seiring dengan perkembangan tekhnologi.
|