![]() 35
3.7.1
Transformasi Data Ordinal Menjadi Data Interval
Jika
data
yang
dikumpulkan
memiliki
skala
ukur
ordinal,
maka
data
tersebut
harus
diubah (transformasi) menjadi data interval.
Mentransformasi
data
ordinal
menjadi
data
interval
berguna
untuk
memenuhi
sebagian syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya adalah data berskala interval.
Teknik transformasi yang paling sederhana menggunakan MSI (Method of Successive
Interval).
Langkah-langkah transformasi data ordinal menjadi interval adalah sebagai berikut:
(Riduwan dan Kuncoro, 2007, p30)
Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan.
Pada setiap butir
ditentukan
berapa orang
yang mendapat skor 1,2,3,4,dan 5
yang
disebut sebagai frekuensi.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
Menentukan nilai
proporsi
kumulatif dengan
menjumlahkan nilai proporsi berurutan
per kolom skor.
Menentukan
nilai
Z,
dengan
menggunakan
tabel
Distribusi
Normal
Baku
(Riduwan
dan kuncoro 2007,
p35), hitung nilai Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang
diperoleh.
Menentukan densitas,
tentukan nilai
tinggi densitas untuk setiap nilai Z
yang
diperoleh
dengan
menggunakan
tabel Koordinat
Kurva
Normal
Baku
(Riduwan
dan
Kuncoro, 2007, p36).
Menentukan scale value (skala nilai) dengan menggunakan rumus:
NS = (Density at Lower Limit) (Density at Upper Limit)
(Area Below Upper limit) (Area Below Lower Limit)
Tentukan nilai transformasi (skala akhir) dengan rumus:
Y = NS + [ 1 + (
) ]
|