Home Start Back Next End
  
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Indonesia
merupakan
negara
yang
berpenduduk padat
dan sebagian
kebutuhan
pangannya
dipenuhi
melalui
budidaya pertanian.
Kedelai
merupakan salah satu
budidaya
pertanian
dan komoditi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Hal ini dikarenakan kedelai
merupakan
bahan baku pembuatan tempe
dan tahu
yang
telah menjadi menu sehari –
hari
masyarakat
Indonesia
pada
umumnya.
Untuk
memenuhi
kebutuhan
masyarakat
terhadap
tahu
dan
tempe
tersebut,
pada
saat
ini
terdapat
115.000
pengrajin
tahu
dan
tempe
di
seluruh
Indonesia
berdasarkan
data
Sensus Ekonomi
Nasional
(Susenas)
2009
oleh
Badan
Pusat Statistik (BPS).
Kebutuhan nasional untuk kedelai mencapai 2,3 juta ton per tahun. Namun demikian,
baru
20 sampai
30
persen
saja
dari
kebutuhan tersebut
yang
dapat
dipenuhi oleh
produksi
dalam
negeri.
Sementara
70
sampai
80
persen kekurangnya,
bergantung
pada
impor.
Ketergantungan
terhadap
impor
ini
membuat
instansi
terkait
sulit
untuk
mengontrol
harga
kedelai.
Padahal
kestabilan
harga
kedelai
erat
kaitannya
denggan
keberlangsungan usaha
pengrajin tahu dan tempe Indonesia.
Terdapat sejumlah
permasalahan internal
dan eksternal
dalam
tata
niaga
kedelai
di
Indonesia.
Namun,
yang
mungkin
dapat
ditangani
dengan
cepat
adalah permasalahan
internal. Sementara permasalahan eksternal sangat berkaitan dengan kebijakan perdagangan
dunia oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Permasalahan 
di  sisi  internal,  antara  lain  murahnya  harga  kedelai  impor  telah
membuat
petani
kita
enggan
untuk
menanam
kedelai.
Kedelai
lokal
memang
cenderung
kalah
bersaing
dengan
kedelai
impor,
baik
dalam
segi
harga
maupun
kualitas.
Dengan
demikian petani merasa tidak mendapatkan insentif untuk menanam kedelai, apalagi tak ada
1
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter