4
Tokoh utama drama ini merupakan
tiga
makhluk yang memiliki wujud manusia
(??/ ningen) dan monster (??/ youkai),
salah
satunya bernama Bem????.
Meskipun memiliki wujud monster, namun mereka memiliki sifat dan nilai-nilai
kebajikan dalam dirinya,
selalu berusaha menolong manusia yang sedang dalam
masalah, serta memiliki keinginan untuk dapat menjalani kehidupan normal sebagai
manusia. Youkai Ningen Bem
menceritakan petualangan Bem
dan kedua temannya
Bela, dan Belo dalam mencari cara untuk menjadi manusia normal. Melalui
petualangannya, mereka jadi banyak belajar tentang manusia, kehidupannya, serta
perasaan sebenarnya masing-masing individu.
Dengan mengusung tema manusia, drama
Youkai Ningen Bem
mampu
menggambarkan kondisi kejiwaan individu yang terlihat lewat perilaku, sikap, serta
percakapan
tokohnya. Hal ini didukung oleh
pendapat Endraswara (2008, hal.183)
yang menerangkan bahwa karya sastra, tampaknya mampu merekam gejala kejiwaan
yang terungkap lewat perilaku tokoh. Perilaku ini menjadi data atau fakta empiris
yang harus dimunculkan oleh analis
atau pembaca, ataupun peneliti sastra dengan
syarat bahwa mereka memiliki teori-teori psikologi yang memadai dalam usaha
bedah investigasi.
Berdasarkan kaitan psikologi dan jiwa, Gunarsa (2006, hal.3) mengungkapkan,
kalau
berusaha meneliti mengenai
apa jiwa itu, tentunya akan sampai pada
berbagai konsep filsafat maupun konsep agama. Psikologi dan agama mempunyai
keterkaitan yang sangat erat. Sebelum psikologi Barat berkembang pada abad 19,
agama menjadi acuan pokok dalam menafsirkan maupun sebagai solusi persoalan
kejiwaan. (Subandi, 2005, hal.7)
Ahli psikologi Barat menyadari bahwa bidang psikologi banyak belajar dari
filsafat dan praktik
agama
Buddha. Praktik Buddhis sudah membuktikan dapat
|