Home Start Back Next End
  
7
2.1.2
Imajinasi Anak
Imajinasi anak bukanlah sekedar permainan anak. Khayalan bisa
menjadi cara terbaik untuk menjadikan anak menjadi pemikir kreatif dan pelajar
yang baik.
“Mengembangkan kreativitas anak adalah salah satu hal terpenting yang bisa
Anda lakukan,” kata Wendy Masi, PhD.
Penelitian baru menunjukkan bahwa kemampuan imajinasi anak
(imagination quotient) bisa menjadi faktor yang lebih menentukan keberhasilan
akademis dibandingkan Intelligence Quotient (IQ). 
Pada buku Psikologi Perkembangan Anak yang ditulis oleh Hastuti,S
Psi., dikatakan bahwa anak-anak pada usia 1-6 tahun hidup dalam dunia yang
membuat keheranan, menjadikan itu tidak dikenal dan sering menciptakan hal
yang fantastik. Dengan cara yang tepat, anak-anak akan suka menjadi seekor
kodok, kuda atau bahkan mesin. Anak-anak belum bisa membedakan yang nyata
dan khayalan, dan benar-benar percaya bahwa anjing hitam yang besar adalah
beruang. 
Anak kecil sudah terbiasa untuk menciptakan khayalan mereka sendiri.
Sebuah balok kayu dapat menjadi pistol, sebuah payung dapat menjadi pedang
ataupun perisa. Maka dari itu, ketika mendengar suatu cerita ataupun dongeng,
anak dapat membuat inspirasi untuk cerita versi mereka. Imajinasi anak dalam
mencerna suatu cerita dapat menghasilkan fantasi yang tidak terbatas. 
2.1.3
Tontonan Anak
Jenis-jenis tontonan
yang ditonton anak sudah mulai bervariasi,
diantaranya adalah film-film baik film 2D maupun 3D yang menyajikan cerita
dengan tema sci-fi. Hal tersebut mendukung imajinasi seorang anak untuk
menciptakan visual dari cerita yang mereka dengar.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter