![]() 3
furniture
masih banyak yang membutuhkan, jika ini yang terjadi, merupakan
kesalahan fatal yang mendasari pendirian perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
harus paham betul pasar yang akan dimasukinya sehingga jangan sampai perusahaan
hanya sekedar menjadi sebuah institusi bisnis, menjadi pos pemborosan anggaran
belanja. Dengan telah dikenali segmen pasarnya (upaya memilah pasar sehingga
menjadi homogen untuk produk tertentu), kemudian perlu diterapkan target pasar,
sasaran yang akan dilayani berdasarkan jenis produk. Memposisikan produk dan
kemampuan perusahaan guna menyusun program pemasarannya secara tepat.
Dibawah ini merupakan data jumlah perusahaan menurut sub sektor tahun
2005 sampai dengan tahun 2009 yang bersumber dari Badan Pusat Statistika(BPS).
Tabel 1.1
Jumlah Perusahaan Menurut SubSektor , 2005-2009
Subsektor
2005
2006
2007
2008
2009
e)
15
Makanan dan minuman
4722
6615
6341
6063
5 819
16
Tembakau
858
1286
1208
1131
1 657
17
Tekstil
1934
2809
2820
2355
1 949
18
Pakaian jadi
1922
3256
2917
2655
2 045
19
Kulit dan barang dari kulit
491
813
764
685
619
20
Kayu, barang dari kayu, dan anyaman
1325
1782
1648
1435
1 566
21
Kertas dan barang dari kertas
413
526
553
477
535
22
Penerbitan, percetakan, dan reproduksi
545
897
789
748
607
23
Batu bara, minyak dan gas bumi, dan bahan bakar nuklir
52
73
96
84
44
24
Kimia dan barang-barang dari bahan kimia
1011
1179
1151
1082
886
25
Karet dan barang-barang dari plastik
1477
1847
1774
1715
2 199
26
Barang galian bukan logam
1523
2047
1916
1783
1 373
27
Logam dasar
211
276
260
237
218
28
Barang-barang dari logam dan peralatannya
859
1020
981
902
600
|