Start Back Next End
  
baik adalah dimana seorang mahasiswa sudah menjalani jumlah minimal sks
tertentu, memiliki standar nilai tertentu, dan memiliki nilai IPK minimal 2.00. 
Mahasiswa yang memiliki self-efficacy
yang tinggi maka akan memiliki
tingkat kecemasan yang rendah dalam menghadapi penulisan skripsi, sedangkan
mahasiswa yang memiliki self-efficacy
yang rendah maka tingkat kecemasannya
akan tinggi dalam menghadapi penulisan skripsi. Hal ini dapat didukung dari
pendapat Cervone (2004, dalam Friedman & Schustack, 2008), yang mengatakan
bahwa self-efficacy
juga dapat dipandang sebagai sesuatu yang muncul dari
interaksi struktur pengetahuan (apa yang diketahui orang tentang dirinya dan
dunia) dan proses penilaian dimana seseorang terus menerus mengevaluasi
dirinya.
Takaki (dalam Ali, 2010) menemukan bahwa
kecemasan memiliki
hubungan yang negatif terhadap self-efficacy. Ini berarti jika kecemasan
mahasiswa semakin tinggi maka, tingkat self-efficacy
mahasiswa rendah. Di
dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Oktary (2007), disebutkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara self-efficacy
dengan tingkat kecemasan pada
mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi serta adanya peningkatan kecemasan
pada saat mengerjakan skripsi dibandingkan dengan kecemasan mahasiswa pada
saat kehidupan sehari-hari. 
Berdasarkan dari latar belakang yang telah penulis ungkapkan di atas, maka
dapat diketahui bahwa tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi
penulisan skripsi ditimbulkan oleh berbagai macam permasalahan yang salah
satunya berasal dari self-efficacy. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti
mengenai hubungan antara self-efficacy
dengan tingkat kecemasan mahasiswa
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter