penyebab kecemasan tersebut adalah study anxiety, exam anxiety, class
presentation anxiety, mathematic anxiety, language anxiety, social anxiety, family
anxiety, dan
library anxiety.
Dari kedelapan sumber penyebab kecemasan pada
mahasiswa tersebut ada 2 yang tidak menunjukan hasil yang terlalu signifikan
terhadap kecemasan pada mahasiswa, yaitu family anxiety dan library anxiety.
Pervin & John (1997, dalam Oktary, 2007), berpendapat bahwa kecemasan
muncul bukan karena adanya hal yang mengancam tapi lebih disebabkan karena
adanya persepsi tentang ketidakmampuan diri dalam menghadapinya. Sedangkan
teori kecemasan Spielberger mengatakan bahwa kecemasan muncul dari rasa
bersalah dan juga timbul karena ada ancaman langsung beberapa nilai penting
kepribadian individu. Berdasarkan kedua teori tersebut, maka hal ini dapat
dikaitkan dengan self-efficacy. Self-efficacy
menurut Bandura (1997), adalah
keyakinan seseorang akan kemampuan yang dimilikinya untuk dapat melakukan
sesuatu dan keyakinan tersebut merupakan suatu
pondasi yang mewakili
kepribadian manusia.
Self-efficacy
merupakan suatu karakteristik internal yang mempengaruhi
perilaku dan reaksi dalam cara yang relatif konstan dan terprediksi, akan tetapi
self-efficacy
juga dapat ditentukan oleh situasi (Friedman
& Schustack, 2008).
Self-efficacy
memiliki pengaruh terhadap tindakan dan kesuksesan seseorang
dalam berbagai aspek, seperti mengatasi rasa takut, sukses di tempat kerja, masa-
masa transisi kehidupan, dan performa akademis (Bandura, 1986, dalam Turner,
Chandler, & Heffer, 2009). Skripsi dapat termasuk ke dalam performa akademis,
karena hanya mahasiswa yang memiliki performa akademis yang baik yang dapat
mengerjakan penulisan skripsi. Yang dimaksud dengan performa akademis yang
|