2
yang memang sudah menjadi mata pelajaran wajib di setiap sekolah di Indonesia,
sekarang bahasa Jepang pun sudah mulai banyak peminatnya sehingga bahasa
Jepang mulai dimasukkan kedalam mata pelajaran wajib maupun mata pelajaran
tambahan. Bukan hanya sekedar bahasanya saja, namun budaya Jepang pun
dipelajari secara bersamaan. Karena untuk lebih dapat mendalami suatu bahasa,
kita juga harus mengenal budaya dari Negara
itu sendiri. Disini penulis akan
membahas mengenai
kotowaza
atau idiom Jepang yang menggunakan neko
?
atau kucing sebagai subjeknya. Alasan mengapa penulis mengambil tema ini
sebagai tema skripsi adalah, karena penulis sendiri ingin meneliti peran kucing
bagi orang Jepang.
Kucing sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hewan
berbulu, lucu, berkaki 4, dengan nama latin Felis Silvestris-Catus.
M. Ball dalam bukunya Maneki Neko Japans Beckoning Cat, orang
Jepang jika ditanyakan mengenai agama apa yang mereka pegang, rata-rata
menjawab tidak ada, namun di Jepang ada 1 agama yang lahir secara alami di
Jepang sejak jaman nenek moyang yaitu Shinto. Shinto adalah agama yang
mempercayai dewa sebagai penguasa tertinggi di dunia ini, baik dewa itu adalah
hewan ataupun alam. Salah satu dewa yang yang diagungkan dalam Shinto
adalah dewa Amaterasu atau dewa matahari dimana menurut mitos atau legenda
dari Jepang sendiri
dewa Amaterasu memiliki hewan kesayangan yaitu kucing.
Menurut legenda Jepang, pada jaman dahulu kala, diceritakan bahwa kucing
peliharaan dewa Amaterasu sengaja dikirim ke dunia untuk menolong orang-
orang berhati baik. Suatu hari si kucing menemukan orang yang berhati teramat
|