2
Menurut Subalno (2009:1), perkembangan p asar modal di Indonesia yang
pesat merupakan indikator bahwa pasar modal merupakan alternatif sumber dana
disamping perbankan, selain itu dengan semakin berkembangnya pasar modal juga
menunjukkan bahwa kepercayaan pemodal akan investasi di pasar modal Indonesia
cukup baik.
Salah satu jenis investasi yang ban yak dilakukan adalah berinvestasi saham.
Menurut Ernawati (2011:1), investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan
danan ya kedalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian
investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun
pendapatan dari selisih harga jual saham terh adap h arga belin ya (capital gain).
Dalam hubungann ya dengan pendap atan dividen, para investor umumnya
menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen
dapat meningkatkan kep ercayaan investor terhadap perusahaan sehingga menguragi
ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan. Di sisi
lain, perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam
pertimbangan antara lain: perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang
mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan,
sifat pemegang saham, target tertentu yan g berhubungan dengan rasio pembayaran
dividen dan faktor lain yang berhubun gan dengan kebijakan deviden.
Selain itu Nugroho (2009:2) juga mengatakan bahwa para investor selalu
ingin memaksimalkan return yang diharapkan bersadarkan tingkat toleransinya
terhadap resiko. Sejalan dengan konsep investasi High Risk-High Return, investor
yang menyukai resiko (risk lover), mereka akan memilih saham-saham yang
mempunyai resiko yang tinggi, agar dikemudian hari akan mendapatkan return yang
tinggi pula. Sebaliknya investor yang tidak menyukai resiko (risk avester)
merencanakan keuntungan normal. Investasi selalu mengandun g unsur resiko, karena
perolehan yang diharapkan baru akan diterima pada masa yang akan datang, resiko
itu juga timbul karena return yang diterima mungkin lebih besar atau lebih kecil dari
dana yang diinvestasikan .
Hubungan return dan risiko searah dan linier, artinya semakin besar return
yang diharapkan, maka semakin besar pula risiko yang harus ditanggung. Dengan
kata lain investor yang b erharap memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, b erarti
bersedia menan ggun g risiko yan g tinggi pula. Oleh karena itu, tidak relevan
mengh arapkan keuntungan yang seb esar-besarnya melalui investasi pada aset yang
|