![]() BAB 1
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan populasi di Indonesia, konsumsi minyak
mentah atau crude oil di Indonesia meningkat (lihat Gambar 1.1). Peningkatan
demand ini harus disertai dengan kinerja proses hulu yang optimal, yan g melibatkan
dua kegiatan yaitu produksi dan distribusi. Dalam hal ini tentunya baik kegiatan
produksi atau distribusi tidak boleh terhambat untuk saling b ersinergi satu sama lain
dalam mencapai titik efisiensi.
Sesuai dengan studi Supply Chain Management,
interdependency antar kedua kegiatan ini san gat dibutuhkan dalam mencapai tujuan
utamanya.
Gambar 1.1 Grafik Konsumsi Crude Oil di Indonesia
(Dudley, 2014, hal. 9)
Diawali dengan restrukturisasi undan g-undang migas menjadi UU No. 22
Tahun 2001, bisnis migas Indonesia menjadi lebih terbuka, dan tanggung jawab
kegiatan hulu berupa eksplorasi dan eksploitasi diberikan kepada BP MIGAS.
Disusul dengan pembaharuan kebijakan melalui PERMEN-ESDM-NOMOR 09
Tahun 2013 yan g menyatakan bahwa seluruh kegiatan hulu migas kini dikelola oleh
SKK MIGAS dan PT. PERTAMINA kini dialihtugaskan sebagai operator pelaksana
dalam proses hulu migas.
Kegiatan hulu migas melibatkan proses lifting produk crude oil di lokasi
offshore dan proses distribusi dari load port crude terd ekat dari lokasi offshore
menuju RU (Refinery Unit) yang terletak di Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan CDU
IV, Balikpapan CDU V, dan Balongan. Jalur utama yang digunakan dalam
pendistribusian crude oil, adalah jalur laut sesuai dengan kondisi geografis Indonesia
yang merupakan negara kepulauan. Oleh k arena itu, Shipping Operation atau Divisi
Perkapalan merupak an salah satu divisi PT. PERTAMINA yang bertanggung jawab
dalam proses distribusi produk hulu yaitu crude oil. Crude Oil ini yang nantinya
akan diolah menjadi produk akhir seperti LPG, Aftur, Bahan Bakar Minyak, Minyak
Tanah, Bahan Bakar Industri, Pelumas, Lilin, Minyak Bakar, dan Aspal melalui
proses distilasi. Dari Gambar 1.1, dapat disimpulkan bahwa tingk at ketergantungan
konsumsi minyak mentah sebagai sumber energi utama semakin meningkat. Hal ini
tentun ya mendorong PT. PERTAMINA untuk meningkatk an supply produk agar
stok terjaga.
Berdasarkan kepada hasil pengumpulan data, data supply dan demand pada
Gambar 1.2, menunjukkan bahwa total supply baik untuk jenis minyak mentah
|