Lima warna yang digunakan pada boneka Daruma berasal dari filosofi
Buddha yang disebut dengan Goshiki. Hal ini sesuai dengan The Great Buddhist
Dictionary (
), dalam Buddhanet (2002) bahwa dapat dipahami
lima warna dalam Daruma, yaitu : warna hijau, kuning, merah, putih, dan hitam.
Warna-warna tersebut berhubungan dengan the Five Skandhas (Goshiki ), the
Five wisdoms atau Lima Pengharapan (Gochi ) sebagai ekspresi dari berbagai
macam ajaran agama Buddha.
1.2 Permasalahan / Isu Pokok
Untuk skripsi ini, penelitian dimulai dari permasalahan yang sudah
teridentifikasi dan dirumuskan. Permasalahannya adalah warna h itam pada
kurotomesode atau kimono berwarna hitam yang dikenakan untuk menghadiri pesta
pernikahan sanak saudara. Dengan mencari makna melalui teori semiotika. Peneliti
ingin lebih memahami filosofi warna hitam dalam budaya masyarakat Jepang.
Berd asarkan permasalahan ini, tujuan penulis adalah ingin mencari dan
memahami hubungan korelasi antara makna warna hitam pada kurotomesode dengan
konsep warna Goshiki Daruma.
1.3 Formulasi masalah
Formulasi dalam skripsi ini adalah apa makna warna hitam dalam
kurotomesode, dilihat dan dianalisis dari segi budaya masyarakat Jepang, konsep
pernikahan Jepang, serta dihubungkan den gan makna hitam dalam konsep warna
dalam agama Buddha, yaitu Goshiki .
1.4 Ruang Lingkup Permasalahan
Ruang lingkup permasalahan yang penulis teliti di dalam penulisan skripsi
ini akan dibatasi pada analisis makna semiotika warna hitam pada kimon o
kurotomesode pada acara pernikahan Jepang. Di dalam video acara pernikahan ala
agama Shinto, penulis dapat dengan jelas mengamati kimono kurotomesode. Setelah
menganalisis makna warna hitam, penulis akan menganalisis lebih lanjut hubungan
warna hitam tersebut dari segi konsep Go shiki Darum a.
|