1.1.5 Warna Hitam
Warna hitam sering dianggap sebagai warna yang melambangkan kesedihan,
kejahatan, dan kedustaan menurut John Gage (2001). Demikian h alnya di negara
Indonesia, warna hitam sering dianggap melambangkan suram dan kedukaan. Hal ini
dapat dilihat pada budaya masyarakat yang menggunak an p akaian b erwarna hitam
ketika suasana berduka.
Namun, di negara Jepang dan China warna hitam memiliki makna yang
berbeda. Di negara China warna hitam melambangkan keagungan, kesetaraan,
keadilan dan kesungguhan. Dalam drama tradisional China, aktor yang wajahnya
dicat hitam selalu memainkan karakter yang benar dan adil. Biasanya berperan
sebagai hakim (Aliyah Fatiyah dalam Tempo :2014).
Sedangkan di dalam masyarakat Jepang, keindahan warna hitam telah
dipahami dalam waktu yang lama. Hal tersebut dijelaskan dari kutipan yang diambil
pada Urayasu Public Library (2007) yang mengatakan sebagai berikut :
Terjemahan :
Seperti pada tinta lukisan dan bokuseki, keindahan warna hitam telah
dipahami dalam waktu yang lama di Jepang. Dalam komunitas Buddha, hitam
juga merupakan warna dari pakaian seoran g pastor dan sebagai warn a dari
properti.
Maka penulis men yimpulkan bahwa warna hitam dalam masyarakat Jepang
memiliki nilai perspektif yang b aik. Yang berb eda dari perspektif makna hitam pada
masyarakat Western.
1.1.6 Konsep Goshiki Daruma
Di Jepang boneka Daruma dahulu memang hanya memiliki satu warna saja,
yaitu warna merah. Kemudian boneka Daruma dibuat dengan lima warna, yaitu
warna hijau, kuning, merah, putih, dan hitam. Sejak abad ke-17 boneka Daruma
dengan lima warna ini dijual.
|