Home Start Back Next End
  
3
Hanya saja, Ultrajaya kurang sekali mengedukasi pasar untuk Buavita. Sementara Gogo,
jus yang menyasar segmen bawah ini adalah paket bawaan saja, belum terlalu berharga di
mata
Unilever
Indonesia.
Yang
pasti,
Simon
menilai
keputusan Unilever Indonesia
mengakuisisi 
merek  Buavita  dari  Ultrajaya  sangatlah  tepat.  Apalagi,  perusahaan  ini
belum memiliki
produk jus
dan
Buavita
sehingga
berpotensi
dikembangkan
di
Asia
Pasifik. Simon yakin, Unilever Indonesia akan serius mengembangkan merek yang baru
diakuisisinya
itu, sehingga
nantinya akan
lebih banyak orang
tertarik
minum
jus. SWA:
18 Desember 2007 “Akuisisi Mempercepat Penetrasi Pasar”.
Sedangkan
menurut
Frank
Jamin
Sekertaris
dari perusahaan Unilever Indonesia
(UI) mengatakan bahwa: “setelah transaksi ini, Ultrajaya masih akan memproduksi
berbagai minuman bermerek Buavita dan Gogo untuk Unilever. Transaksi ini akan
menggabungkan kemampuan
Unilever dalam pemasaran dan distribusi serta kemampuan
Ultrajaya
dalam pengembangan
dan
pengolahan
produk
untuk
memanfaatkan
tingginya
permintaan masyarakat.” Ujarnya. Detik Finance 25 september 2007.
Maka
dari
itu,
Unilever
Tbk
sendiri
pastinya
mempunyai
pertimbangan
sendiri
saat melihat prospek bisnis yang menjanjikan dari kedua brand produk minuman Juice
drink tersebut. Direktur Unilever
wilayah
Asia dan Afrika, Harish Manwani, di London,
Inggris (2007) mengatakan, “akuisisi itu sangat sejalan dengan prioritas membangun
kekuatan di pasar-pasar negara berkembang”.
Strategi
untuk
mengakuisisi
Buavita
ini diperkirakan
akan
dapat
meningkatkan
revenue
yang
lebih
baik
untuk
Unilever.
Menurut Analisis dari Indra Suruadji, seorang
consultant dari Trimegah Securities, memprediksikan bahwa “akuisisi Buavita senilai Rp.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter