11
Konsep
supply
chain
yang
relatif
baru
tersebut
sebetulnya
tidak
sepenuhnya
baru
karena konsep itu merupakan perpanjangan dari konsep logistik.
Hanya manajemen
logistik lebih
terfokus pada
pengaturan aliran barang
di dalam suatu perusahaan,
sedangkan manajemen
supply
chain
menganggap
internal
integration
tidaklah cukup.
Integrasi
harus
dicapai
sampai
dengan
yang
paling
hilir.
Oleh
karena
itu,
supply
chain
terfokus pada pengaturan aliran barang antar perusahaan yang terkait, dari hulu sampai ke
hilir
bahkan
sampai
ke
pelanggan
akhir.
Dalam
pengembangan
manajemen
supply chain
terjadi empat jenjang atau empat tahap seperti yang digambarkan di gambar 2.3 dapat
dilihat semacam evolusi sejak tahap 1 sampai tahap 4.
Tahap 1
Dalam
tahap
1,
ada
semacam kesendirian
dan
ketidak-saling-tergantungan
fungsi,
misalnya antara fungsi produksi dan fungsi logistik. Mereka menjalankan program-program
sendiri
yang
terlepas
satu
sama
lain
(incomplete
isolation).
Contohnya
adalah
bagian
produksi
yang
hanya
memikirkan
bagaimana
membuat
barang sesuai
dengan
mutu
yang
telah
ditetapkan
dalam
waktu
yang sudah
ditetapkan
dan
sama
sekali tidak
mau
ikut
memikirkan juga penumpukan inventory dan penggunaan ruangan gudang.
Tahap 2
Dalam
tahap
2,
perusahaan sudah
mulai
menyadari
pentingnya
integrasi
perencanaan
walaupun
dalam
bidang
yang
masih
terbatas, yaitu
antara
fungsi
internal
yang
paling
berdekatan,
misalnya
produksi
dengan
inventory control, purchasing
dengan
inventory
control dan sebagainya (functional integration).
Tahap 3
Tahap
selanjutnya yang
logis
diteruskan,
yakni
tahap
3 adalah
perencanaan
dan
pengawasan atas semua fungsi yang terkait dalam satu perusahaan (internal integration).
|