BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Koperasi
2.1.1
Sejarah Koperasi
Sampai saat
ini
belum ada dokumen resmi
yang
menjelaskan kapan
gerakan
koperasi berawal. Namun, sejak pertengahan abad ke-19, koperasi teridentifikasi
keberadaannya pada sejumlah organisasi skala kecil yang didirikan di Eropa Barat,
Amerika
Utara,
dan
Jepang.
Organisasi
koperasi
ini
ditandai
dengan
adanya
hubungan antar
individu dengan solidaritas dan kerja
sama serta kekuasaan ekonomi
yang terbagi merata (Sukamdiyo, 1996, p.22).
Prototipe koperasi modern yang diakui secara internasional adalah koperasi
yang didirikan di bagian
utara Inggris
tepatnya di kota Rochdale. Pada tahun 1844,
28 orang penenun yang bekerja di pemintalan kapas mendirikan badan usaha dengan
asas
koperasi
yang
dinamakan The
Rochdale
Equitable
Pioneers
Society.
Kondisi
yang
dihadapi
oleh
mereka
adalah buruknya
lingkungan
kerja
dan
rendahnya
upah
yang diperoleh. Dampaknya, mereka tidak mampu untuk membeli barang-barang
kebutuhan pokok. Untuk mengatasinya, mereka menyatukan harta benda mereka dan
mengelola modal yang diperoleh secara bersama-sama untuk melakukan pembelian
barang-barang
kebutuhan
pokok
dengan
harga
rendah
yang
dapat
dijual
kembali.
Pada awalnya mereka hanya mampu membeli 4 jenis barang, yaitu : mentega,
tepung, sereal, dan gula.
|