24
oleh pendekatan kedua. Akan
tetapi
hasil
dari
normalisasi
1NF
masih
menyebabkan
update
anomalies,
sehingga
diperlukan
normalisasi ketahapan
selanjutnya
yang
dinamakan bentuk normalisasi kedua (2NF).
2.1.6.2 Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF)
Menurut
Connolly dan
Begg
(2002,
p392),
bentuk
normal
kedua
adalah
berdasarkan
konsep
ketergantungan
funsional
penuh
(full
functional
dependency).
Full functional dependency
dinyatakan dengan jika A dan B
adalah atribut dari suatu
relasi
(relation),
B
adalah
fungsional
ketergantungan
penuh
pada
A
jika
B
adalah
secara
fungsional
tergantung pada A,
tetapi
bukan
merupakan himpunan
bagian dari
A.
Jelasnya
2NF
adalah
sebuah
relasi
di
dalam
1NF
dan
setiap
atribut
yang
bukan
primary
key adalah
secara
fungsional
tergantung
pada
primary
key.
Proses
normalisasi
dari
relasi
1NF
ke
2NF
melibatkan
penghilangan dari
bagian
yang
ketergantungan.
2.1.6.3 Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3NF)
Menurut
Connolly dan
Begg
(2002,
p394),
bentuk
normal
ketiga
adalah
berdasarkan pada
konsep
peralihan
ketergantungan
(transitive
dependency).
Transitive dependency adalah sebuah kondisi dimana A,
B
dan C adalah atribut dari
sebuah relasi
bahwa jika
A
?
B
dan
B
?
C,
maka
C
adalah secara
transitif
bergantung
pada
A
melewati
B
(menyatakan bahwa
A
tidak
secara
fungsional
bergantung pada
B
atau C).
Pada 3NF,
sebuah relasi pada 1NF
dan 2NF
dan dimana
tidak
ada
atribut non
primary
key
secara
transitf
bergantung (transitive
dependent)
|