7
Pendekatan yang
diambil
oleh
sistem
basisdata,
dimana
definisi
dari
data
terpisah
dari
program
aplikasi,
sama
seperti
pendekatan yang
digunakan
dalam
pengembangan
piranti
lunak
modern, dimana suatu definisi
internal dari sebuah
obyek
dan
suatu
definisi
eksternal terpisah
disediakan. Pemakai
dari
suatu
obyek
hanya
melihat
pada
definisi
eksternal
dan
tidak
mengetahui bagaimana
obyek
didefinisikan dan
bagaimana
obyek
berfungsi.
Satu
keuntungan
dari
pendekatan
ini,
dikenal sebagai abstraksi data, yaitu bahwa kita dapat mengubah definisi
internal dari
sebuah
obyek
tanpa
mempengaruhi pemakai
dari
obyek
tersebut,
asalkan
definisi
eksternal
tetap
sama.
Dengan
cara
yang
sama,
pendekatan basisdata
memisahkan
struktur data
dari
program aplikasi dan
menyimpannya ke
dalam basisdata. Jika
ada
penambahan
struktur
data
baru
atau
perubahan
struktur
data
yang
sudah
ada
maka
tidak
akan
mempengaruhi
program
aplikasi,
asalkan
hal
tersebut
tidak
bergantung
secara
langsung
dengan
apa
yang
telah
diubah.
Contohnya, jika
kita
menambahkan
sebuah field baru ke dalam
sebuah record atau
membuat
file baru, aplikasi
yang telah
ada
tidak
terpengaruh.
Bagaimanapun,
jika
kita
menghilangkan
sebuah
field
dari
suatu
file
yang
digunakan oleh
program aplikasi,
maka
program aplikasi
tersebut
terpengaruh oleh perubahan ini dan harus diubah sesuai dengan itu.
2.1.2
Konsep Basisdata
Menurut Mcleod, Jr
(2001,
p259),
dua
tujuan
utama
dari
konsep
basisdata
adalah
meminimumkan pengulangan
data
dan
mencapai
independensi
data.
Pengulangan data
(data
redundancy)
adalah duplikasi data -
artinya data
yang
sama
disimpan dalam beberapa file. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat
|