31
diantara
kumpulan
atribut,
dikelompokan
menjadi
relasi
yang
menggambarkan
tipe
dari
entiti
dan
relationship
diantara
entiti.
Proses
dari
normalisasi
menggambarkan
pendekatan bottom-up
ke
perancangan basisdata. Normalisasi
melibatkan pengenalan
atribut
yang
diperlukan
dan
agregasi
(aggregation)
yang
selanjutnya
menjadi
relasi
yang
ternormalisasi
didasarkan
pada
ketergantungan fungsional
antar
atribut.
Pendekatan
bottom-up
cocok
untuk
perancangan basisdata
yang
sederhana
dengan
atribut yang relatif sedikit.
Pendekatan
top-down
dimulai
dengan
pengembangan model
data
yang
berisi
beberapa entiti dan
relationship tingkat tinggi dan kemudian
memakai perbaikan top-
down
yang
berturut-turut untuk
mengenali
entiti,
relationship
dan
kumpulan
atribut
tingkat
rendah.
Pendekatan
top-down
digambarkan
dengan
menggunakan konsep
Entity
Relationship
(ER)
model,
dimulai
dengan
pengenalan
entiti
dan
relationship
diantara entiti, yang mana demi kepentingan organisasi.
Ada pendekatan lain
menuju perancangan basisdata seperti pendekatan inside-
out
dan
pendekatan
pencampuran strategi
(mixed
strategy).
Pendekatan
inside-out
berhubungan dengan
pendekatan
bottom-up
tetapi
berbeda
dengan
pada
awalnya
mengenali
satu
set
entiti
utama
dan
kemudian
menyebarkannya untuk
mempertimbangkan entiti,
relationship
dan
atribut
yang
lain
yang
berhubungan
dengan yang pertama kali dikenali.
Pendekatan pencampuran strategi
menggunakan kedua pendekatan bottom-up
dan
top-down
untuk
berbagai bagian
model
sebelum pada
akhirnya menggabungkan
semua bagian bersama-sama.
|