15
diperlukan
untuk
berkomunikasi
dengan
sistem
lain.
Hal
itu
tergantung
pada
lapisan
yang lebih rendah berikutnya untuk menampilkan fungsi-fungsi yang lebih primitif serta
untuk
menyembunyikan
rincian-rincian
fungsi tersebut.
Hal
itu
juga
menyediakan
layanan-layanan untuk lapisan yang lebih tinggi berikutnya. Lapisan harus ditentukan
agar perubahan-perubahan dalam satu lapisan tidak sampai mengubah lapisan yang lain.
Referensi
model OSI
tidak
membahas secara menrinci
cara bekerja dari
lapisan-
lapisan OSI,
melainkan
hanya
memberikan suatu konsep dalam menentukan proses apa
yang harus terjadi di suatu lapisan tertentu dan protokol-protokol apa yang dapat dipakai
di suatu lapisan tertentu. Oleh karena banyak manfaatnya, referensi model OSI ini cepat
menjadi
populer.
Selain
itu,
dengan
diakui
oleh
suatu
badan
hukum
maka
referensi
model OSI termasuk dalam kategori yang disebut standar de jure.
Manfaat penggunaan referensi model OSI adalah sebagai berikut:
a. Membuat
standardisasi
yang
dapat
dipakai
oleh
setiap
perusahaan
sehingga
mengurangi kerumitan dalam perancangan.
b. Memungkinkan
fasilitas modular engineering (perubahan di satu
lapisan
tidak akan menganggu lapisan lain).
c. Memungkinkan kerjasama antara teknologi yang berbeda
Ketujuh lapisan model OSI itu adalah sebagai berikut:
a. Physical Layer
Physical layer atau lapisan kesatu berfungsi untuk menjembatani lapisan
fisik
antara peralatan dan suatu aturan untuk melewatkan bit-bit dari satu ke yang
lainnya. Physical
layer memfokuskan pada aspek mekanis, elektris,
fungsional, dan prosedural dari suatu komunikasi. Protokol yang termasuk
dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449, dan X.21.
|