Cara
tidak
langsung
adalah
dengan
menggunakan informasi
tertentu
yang
tidak
berhubungan langsung dengan
data
kematian,
misalnya
struktur
umur
penduduk, komposisi anggota
rumah
tangga,
jumlah
anak
lahir
hidup
dan
jumlah anak
yang
masih
hidup
yang
kemudian
dikonversikan dengan
metode
tertentu.
Pada
kebanyakan
negara
berkembang, data statistik kelahiran dan kematian
yang lengkap serta dapat
diandalkan
dari
hasil
pencatatan
sipil
masih sangat sulit
diperoleh. Hal
ini
dikarenakan
sistem pencatatan
sipil
pada
negara-negara berkembang masih
kurang baik. Oleh
karena
itu,
telah
dikembangkan berbagai
metode
untuk
mengestimasi harapan
hidup
yang
menggunakan data
selain
dari
catatan
sipil. Sebagian besar
metode menggunakan
data dari hasil sensus dan
survei demografi.
Pada
tahun
1964
untuk
pertama kalinya
Brass
memperkenalkan
suatu
metode tak
langsung
untuk
mengestimasi probabilitas kematian pada
beberapa
usia
anak-anak
dengan
mengkonversikan proporsi
kematian
dari
anak
yang
lahir
hidup
pada
wanita dengan
kelompok umur
15-19,
20-24,
dan
seterusnya.
Metode
ini
kemudian
dikembangkan oleh
beberapa
ahli
kependudukan, yaitu
Sullivan
pada
tahun
1972,
kemudian
Trussel
pada
tahun 1975, dan beberapa metode lainnya (BPS, 2001, p57).
Brass
memperkirakan probabilitas
kematian
dengan
mengalikan
data proporsi anak
yang
sudah
meninggal di
antara anak
yang
masih
hidup
pada
wanita
menurut kelompok
umur
(dengan
rentang 5
tahun-an) dengan
suatu
faktor pengali
untuk
menyesuaikan
dengan
faktor
non-mortalitas
yang
mempengaruhi nilai proporsi kematian anak. Perhitungan ini
|