![]() menghasilkan suatu ukuran kematian anak yang diartikan sebagai
banyaknya anak
yang
meninggal per 1000 kelahiran sebelum anak tersebut
mencapai usia x
=1, 2, 3, 5, 10, 15, 20 tahun atau diberi
simbol q(1), q(2),
q(3), q(5), q(10), q(15), dan q(20).
Bentuk dasar dari persamaan
tersebut
adalah:
q( x) = k
(i)
·
D(i)
dimana: q(x) = probabilitas kematian sejak lahir hingga umur x tahun
k(i) = faktor pengali untuk masing kelompok umur ibu
D(i) = proporsi anak meninggal untuk tiap kelompok umur ibu
i = indeks untuk kelompok umur dari ibu
Kemudian
James
Trussel
mengembangkan metode
Brass
dan
mengadakan pendekatan
dengan
cara
regresi
untuk
memperoleh faktor
pengali
k(i),
yaitu
menggunakan rasio
paritas
P(1)/P(2)
dan
P(2)/P(3)
sekaligus
yang
kemudian dikalikan dengan
koefisien tertentu.
P(1),
P(2),
P(3)
adalah rata-rata paritas untuk wanita usia 15-19 tahun untuk P(1), 20-
24
tahun untuk P(2), dan
25-29 tahun untuk P(3).
Para ahli
demografi
mendefinisikan paritas
sebagai
jumlah
anak
yang
lahir
hidup
dari
seorang
wanita,
sehingga
rata-rata
paritas
berarti
rata-rata
jumlah
anak
yang
lahir
hidup per wanita. (UN, 1983, p8)
k
(i) = a(i) +
b(i)(P(¹) / P(²)) + c(i)(P(²) / P(³))
Trussel
menyediakan
satu
set
koefisien
a(i),
b(i),
c(i)
untuk
kelompok
usia
ibu
15-19
tahun
hingga
45-49
tahun,
berdasarkan
empat
|