Home Start Back Next End
  
1. 
Adanya
kebutuhan
masa
depan
yang
belum
mampu
untuk
dipenuhi
sehingga
uangnya
diinvestasikan terlebih dahulu untuk mendapatkan return.
2.   Adanya keinginan
untuk menambah
nilai aset, adanya
kebutuhan
untuk melindungi
nilai
aset yang sudah dimiliki.
3.   Karena adanya inflasi.
2.2.3 Bentuk Investasi
Terdapat
berbagai
bentuk
investasi
yang
dapat
dipilih
oleh
seorang
investor. 
Investor
dapat
memilih
bentuk
investasi
yang
dianggap
dapat
memberikan
return yang
sesuai
bagi
dirinya.  Dalam buku Halim (2005, p.4) terdapat dua bentuk investasi, yaitu:
1.   Investasi pada aset finansial (assets financial) dilakukan  di pasar uang, misalnya berupa
sertifikat deposito, surat
komersial, surat berharga
pasar uang, dan lain-lain. 
Investasi
dapat juga dilakukan di pasar modal, berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain.
2.   Investasi
pada
aset-aset
riil
(real
assets)
dapat
berbentuk
pembelian
aset
produktif,
pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan, dan lainnya.
2.2.4 Risiko Investasi
Setiap
investasi
selain
diharapkan
memberikan
return, juga
memberikan
risiko.  
Halim
(2005,
p.42)
mengatakan
bahwa
risiko
merupakan
besarnya
penyimpangan
antara
tingkat
pengembalian
yang
diharapkan
(expected return)
dengan
tingkat
pengembalian
actual
(actual return).
Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya.
Menurut
Halim
(2005,
p.43-44)
jenis
risiko berdasarkan
konteks
portofolio
dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. 
Risiko
sistematis
merupakan
risiko
yang tidak
dapat
dihilangkan
dengan
melakukan
diversifikasi,
karena
risiko
ini
dipengaruhi
oleh faktor-faktor
makro
yang
dapat
mempengaruhi perusahaan secara
keseluruhan dengan derajat yang berbeda-beda.
Misalnya
perubahan
tingkat
bunga,
kurs valuta
asing,
kebijakan
pemerintah,
dan
sebagainya.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter