7
Pada gambar keempat dapat dilihat bahwa banyak orang Jepang
yang
merayakan
upacara pernikahan mereka dengan tradisi agama Kristen.
Di Jepang sekarang ini, agama yang menjadi pilihan orang Jepang adalah
Budha. Tetapi banyak juga orang-orang Jepang yang pergi ke Jinja pada tahun baru atau
bahkan banyak juga orang Jepang yang datang ke gereja untuk merayakan upacara
perkawinan. Hal ini merupakan suatu kebiasaan atau tradisi yang pengaruhnya berasal
dari agama Budha yang telah berfusi dengan Shinto. Kedua kepercayaan yang telah
berfusi ini telah banyak berperan penting dalam kehidupan spiritual orang Jepang selama
berabad-abad. Prinsip agama Budha mengenai pemujaan leluhur membuat agama Budha
mudah diterima
oleh orang Jepang dan berfusi dengan Shinto. Meskipun demikian,
agama
bagi
orang
Jepang
lebih
seperti
suatu
kebiasaan
daripada
kepercayaan.
(Takei,
2001:36-37)
Rosidi (1981) juga mengungkapkan bahwa agama Budha dan Shinto
sama-sama tidak mempunyai konsep ketuhanan. Oleh karena itu Budha dan Shinto dapat
berfusi dengan baik. Peleburan Budha dan Shinto akhirnya dapat berperan penting
dalam hidup
sehari-hari orang Jepang.
Bila ada kelahiran
maka orang akan pergi ke kuil
Shinto, tetapi bila ada yang meninggal maka orang akan pergi ke kuil Budha.
2.2 Konsep Ajaran Shinto dan Kepercayaan Terhadap Dunia Lain
2.2.1 Konsep Shinto
Menurut Tanaka (1990:294-295) ada pengertian Shinto seperti berikut ini:
?????????????????????????????????
????????????????????????????????
????????????????????????????????
|