32
2.2.2 Keunggulan Six Sigma
Six
Sigma
selain
sebagai
program
kualitas juga
sebagai tool
untuk pemecahan
masalah.
Six
Sigma
menekankan
aplikasi
tool
ini
secara
methodical
dan
sistematis
yangakan
dapat
menghasilkan
terobosan
dalam
peningkatan
kualitas.
Metodologi
yang
sistematis
ini
bersifat
generic
sehingga
dapat
diterapkan baik
dalam
industri
manufaktur maupun jasa.
Selain
memiliki
metodologi penerapan
yang
jelas,
Six
Sigma
juga
merupakan
memiliki
nilai
metric
yang
akan dijadikan basis
untuk
melihat perbaikan yang terjadi
di perusahaan. Nilai
metric
ini misalnya defect per million opportunities
(
DPMO ),
Sigma level, Cp / Cpk dan
yang
langsung berdampak pada bottom line
adalah cost of
poor quality ( COPQ ) (Harry dan Schroeder, 2000, h.17 )
Six Sigma adalah
metode
yang berfokus pada proses dan pencegahan cacat
(
defect
)
pencegahan cacat
dilakukan
dengan
cara
mengurangi
variasi
yang
ada
didalam setiap proses
dengan cara
menggunakan teknik
teknik statistic
yang
sudah
dikenal secara umum.
2.3 Ukuran Ukuran Kemampuan Proses ( Process Capability Measures )
Gambar 2.1
menunjukkan suatu distribusi
normal dari sebuah produk beserta batas
bawah
dan
batas
atas.
Semua
produ
yang
berada
dalam batas
spesifikasi
diklasifikasikan
sebagai
Acceptable
sedangkan
produk
yang
berada
yang
berada
diluar
spesifikasi
disebut
sebagai
Defect.
Ukuran
untuk
menentukan apakah
|