![]() 76
Total downtime per satu siklus (D(t
p
)) adalah :
D(t
p
)
=
T
p
.R(t
p
)
+
T
f
(1 -
R(t
p
))
t
p
(t
p
+
T
p
)R(t
p
)
+
?
t. f (t )dt + T
f
(1 -
R(t
p
))
0
T
p
.R(t
p
)
+
T
f
(1 -
R(t
p
))
D(t
p
)
=
(t
p
+
T
p
)R(t
p
)
+
(M (t
p
)
+
T
f
)(1 -
R(t
p
))
Keterangan Rumus :
T
f
=
waktu untuk meltaakukan penggantian kerusakan komponen.
T
p
=
waktu untuk melakukan penggantian preventif.
t
p
=
fungsi kepadatan peluang dari waktu kegagalan komponen. f(t)
=
fungsi kepadatan peluang dari waktu kegagalan komponen. R(t
p
) =
probabilitas terjadinya penggantian pencegahan pada saat t
p
.
2.9 Interval
Waktu
Pemeriksaan
Optimal
Berdasarkan
Kriteria
Minimasi
Downtime
Selain
tindakan
penggantian pencegahan,
juga
perlu
dilakukan
tindakan
pemeriksaan
yang dilakukan secara teratur. Hal
ini dilakukan agar dapat
meminimasi
downtime mesin akibat kerusakan yang terjadi secara tiba-tiba (Jardine, 1993, p108).
Konstruksi model interval waktu pemeriksaan optimal tersebut adalah :
1.
1
=
waktu rata - rata perbaikan.
µ
|