Home Start Back Next End
  
11
sudah
bisa
kita
bayangkan
bahwa datanya pasti
terdistribusi,
karena setiap bagian dan cabang akan secara logical mengelola
datanya
sendiri
untuk
kepentingan
operasinya.
Data
lokal
dapat
dikelola
pasa
masing-masing site, namun bila diperlukan suatu
site dapat mengakses data yang lain, tentunya dengan pengaturan
batasan
wewenang
akses
yang
berlaku. 
Salah satu keuntungan
yang
jelas dari
model
basis data
terdistribusi
adalah
memungkinkan dibuat struktur yang merupakan model dari
enterprise
itu
sendiri.
Namun
perlu dilihat
salah
satu
kerugian
utama
dengan
sistem basis
data
terdistribusi
adalah
rumit
dari
aspek
teknis.
Memang
seharusnya
kompleksitas 
tersebut
hanya
muncul
dari
sisi
implementer, bukan
dari
sisi
pengguna,
namun
pada kenyataannya kerumitan terjadi juga tidak terhindarkan bagi
pengguna.  Biasanya  dari
berbagai  produk  DBMS  yang  sudah
ada, bila akan mengimplementasikan produknya dilingkungan
aplikasi yang terdistribusi maka secara khusus akan menerbitkan
produk perangkat lunak khusus yang ditempelkan pada produk
yang ada.seperti misalnya R* (dibaca R star) yang merupakan
versi
terdistribusi
dari
System
R
yang
dibuat
oleh
IBM
(1980),
Distributed ingress dari ingress (1980), DB2 Version 2 Release 2
dari
IBM
dan
lain-lain.
Yang
jelas
dari
semua
produk
baru
di
atas menggunakan teknologi relasional sebagai basis desainnya.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter