34
2.4.1
Vokal dan Konsonan
Dalam bunyi
Bahasa
Indonesia
ada
pula
pengelompokkan
berdasarkan
ada
tidaknya rintangan pada arus udara dalam saluran suara yaitu vokal dan konsonan. Vokal
adalah bunyi bahasa
yang
arus
udaranya
tidak mengalami
rintangan (Tata
Bahasa
Baku
Bahasa Indonesia, 2003, p50).
Kualitas dari bunyi bahasa vokal ditentukan oleh 3 faktor yaitu tinggi rendahnya
posisi lidah, bagian lidah yang dinaikkan, dan bentuk bibir pada permukaan vokal.
Konsonan
dibuat
dengan
cara
yang
berbeda.
Tiga
faktor
yang
terlibat
dalam
bunyi bahasa konsonan ialah keadaan pita suara, penyentuhan atau pendekatan alat ucap,
dan
cara
alat
ucap
tersebut
bersentuhan.
Pita
suara
dapat
merenggang
atau
merapat
sesuai dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya,
sehingga konsonan dapat
dikategorikan sebagai konsonan yang bersuara, misalnya [b] dan [d], dan konsonan yang
tidak bersuara misalnya [p] dan [t].
Pada Bahasa
Indonesia terdapat 6
fonem vokal
yaitu
/i/,
/e/, /?/,
/a/, /u/, dan /o/.
Ketika bunyi vokal diucapkan, lidah dapat dinaikkan atau diturunkan bersama rahang,
dan bagian yang dinaikkan atau diturunkan dapat dibagi menjadi depan, tengah,
belakang. Fonem konsonan pada bahasa Indonesia berjumlah 22
yaitu sisa alfabet
selain
vokal.
2.4.2
Diftong
Diftong
adalah
vokal
yang
berubah
kualitasnya
pada
saat
pengucapannya
(Tata
Bahasa
Baku Bahasa Indonesia, 2003, p52). Penulisan diftong
menggunakan dua
huruf
|