![]() 31
diperoleh suara
digital
yang
sintetis. Sinyal
ini
kemudian dikonversikan
menjadi sinyal suara analog oleh D/A Converter.
Masalah paling
umum
dalam
coding
suara
adalah
meminimalkan
bit
rate
untuk representasi sinyal
secara digital dan
memperoleh kualitas
sinyal,
kompleksitas
implementasi, dan
delay
komunikasi
dalam
level
yang
dikehendaki.
Parameter-parameter inilah
yang
menentukan
kinerja
dari coding suara khususnya dan kompresi sinyal secara umum.
Sistem
pengkodean sinyal
suara
ini
telah
banyak
distandarisasi,
baik oleh International
Telecommunication
Union
Telecomunications
Sector
(ITU-T), maupun
oleh
lembaga
lain
yang
sifatnya
lebih
mengacu
aplikasi
yang
spesifik,
seperti
standar-standar untuk
komunikasi
selular,
dan standar-standar dari Departement of Defence (DoD) Amerika Serikat.
Pengkodean
sinyal
suara
yang
digunakan
terdapat
pada
tabel
di
bawah ini.
Tabel 2.2 Pengkodean sinyal suara
Standar
Bit Rate
Frame Size /
lookahead
Thn.
Standar
G.711 PCM
64 kbps
0.125 ms / 0
1972
Rekomendasi ITU
RPE-LTP (GSM)
13 kbps
20 ms / 0
1687
Standar selular
B.
Teknologi coding video
Video
codec
adalah sebuah
alat
/
software
yang
memungkinkan kompresi
dan
dekompresi
video.
Kompresi
bekerja
dengan cara
mengecilkan data.
Sejarahnya,
video disimpan sebagai
sinyal
analog
pada
magnetic
tape.
Sejak
munculnya
compact
disc
|