![]() kemampuan adaptasi terhadap sistem operasi, atau bentuk interaksi mesin dengan orang.
Untuk mengatasi situasi tersebut bisa digunakan pendekatan prototype paradigm.
Gambar 2.6 : Prototype Model
Keterangan gambar:
Prototype paradigm
dimulai
dengan
mengumpulkan
kebutuhan-kebutuhan
customer. Developer dan customer bertemu
dan
mendefinisikan objektif software secara
menyeluruh,
mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan
yang diketahui
dari
area
pekerjaan.
Setelah
itu dibuat “Quick design”. Quick design difokuskan pada
representasi
aspek
software yang bisa dilihat customer/user.
Kelemahan prototype model, yaitu:
Customer melihat
prototype
tersebut
sebagai
versi
dari
software
tersebut.
Pada
saat produk tersebut
harus dibangun
ulang supaya
level kualitas bisa
terjamin, customer
akan
mengeluh
dan
meminta sedikit
perubahan
saja supaya
prototype
tesebut
bisa
berjalan.
Development
membuat
implementasi
yang kompromitas
dengan
tujuan
untuk
memperoleh
prototype
pekerjaan
secara
cepat.
Dampaknya
adalah
sistem
operasi
atau
|