Home Start Back Next End
  
30
untuk
menentukan
nada apa saja
yang dimainkan beserta
urutannya.
Dalam bentuk yang
lebih
rumit
algoritma
digunakan
untuk
menentukan
kekuatan
atau
volume
sebuah
not,
tempo
dan
panjangnya not.
Algoritma  telah  digunakan  untuk  membuat  komposisi  selama  berabad-abad.
Contohnya, prosedur yang digunakan untuk
menentukan
suara
utama
dalam western
counterpoint
dapat
dipermudah
menjadi
determinan
algoritma.
Ada
dua
macam bentuk
komposisi algoritma.
Banyak algoritma yang tidak memiliki relevansi langsung terhadap musik digunakan
oleh composer sebagai
inspirasi
untuk
musiknya. Diantaranya adalah algoritma
fraktal
IFS, L-
system. Bahkan algoritma
dengan data yang acak seperti nilai sensus, koordinat system
informasi geografi telah digunakan untuk interpretasi musik.
Sukses  atau  tidaknya  prosedur-prosedur  ini  dalam  menghasilkan  musik  yang  baik
sangat 
bergantung 
pada 
system  mapping 
yang 
digunakan 
oleh 
komposes 
untuk
menerjemahkan
informasi
non-musik
menjadi
data
stream musik
yang
acak.
Salah
satu
cara
yang banyak digunakan adalah dengan mengambil suatu angka dengan algoritma kemudian
angka
tersebut di mod dengan 88. Kemudian
hasil
mod tersebut digunakan
untuk
menentukan
not mana yang akan dimainkan. Untuk penentuan not mana yang dimainkan, diasumsikan
bahwa
angka
0
adalah
‘C’
,
angka
1
adalah
‘C#’, angka 2 adalah ‘D’ dan seterusnya hingga
angka
ke
88
‘C’.
Untuk
mendapatkan
hasil yang
lebih
melodic
dapat
range
nada
dapat
diperkecil dari 88 menjadi 2 oktaf atau 25 (nada C hingga C’’).
Atau dapat juga dengan
membatasi
not
yang
dipilih
agar
berada
dalam sebuah
chord
tertentu
pada
tiap
beberapa
bar.
Misalnya bar pertama diisi dengan chord C Mayor berarti
not yang dimainkan adalah C – E –
G kemudian bar kedua diisi dengan chord DMayor7 (D – F# – A – C#) dan seterusnya.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter