20
1.
Preventive
controls
dibangun
kedalam sistem untuk
mencegah
kesalahan atau keterjadian yang tidak terdeteksi. Contoh: adanya
pemisahan
tugas
dalam perusahaan
atau
batasan
akses
keruangan
tertentu.
2.
Detective controls dirancang
untuk
memberitahu
manajemen
mengenai suatu kesalahan atau masalah yang mungkin terjadi
dimasa mendatang. Contoh: Perhitungan kas dan rekonsiliasi
pencatatan
kas
penjualan
pada
akhir
hari
atau
bunyi alarm ketika
sebuah pintu yang terkunci terbuka secara paksa.
3. Corrective
controls merupakan
tindakan
perbaikan
atas
suatu
akibat yang disebabkan oleh kejadian yang tidak diinginkan.
2.2.2
Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Menurut Gondodiyoto & Hendarti (2006, p158), tujuan
didesainnya
sistem pengendalian
intern
bagi
sistem berbasis
komputer
adalah:
1. Meningkatkan
pengamanan
(improve
safeguard)
aset
dan
data/catatan akuntansi (accounting records).
2. Meningkatkan integritas data (improve data integrity).
3. Meningkatkan efektivitas sistem (improve system effectiveness).
4. Meningkatkan efisiensi sistem (system efficiency).
|