Home Start Back Next End
  
12
iii. 
Proses
penyusunan laporan
keuangan tidak
luput
dari
penggunaan
taksiran
dan
berbagai pertimbangan.
iv. 
Akuntansi
hanya
melaporkan
informasi
yang
material.
Demikian
pula,
penerapan
standar
akuntansi
terhadap
suatu
fakta
atau
pos
tertentu mungkin
tidak
dilaksanakan jika
hal
ini tidak menimbulkan
pengaruh
yang material terhadap
kelayakan laporan keuangan.
v. 
Laporan  keuangan  bersifat  konservatif  dalam  menghadapi  ketidakpastian:  bila
terdapat
beberapa
kemungkinan
simpulan yang
tidak
pasti
mengenai
penilaian
suatu
pos,
maka
lazimnya
yang
dipilih
alternatif
yang
menghasilkan
laba
bersih
atau nilai aktiva yang paling kecil.
vi. 
Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau
transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitasnya).
vii. 
Adanya
pelbagai alternatif metode akuntansi
yang dapat digunakan menimbulkan
variasi
dalam
pengukuran
sumber ekonomis
dan
tingkat
kesuksesan
antar
perusahaan.
viii. 
Informasi
yang
bersifat
kualitatif
dan
fakta
yang
tidak
dapat
dikuantifikasikan
umumnya diabaikan.
Untuk
mengatasi
sifat
dan
keterbatasan laporan keuangan,
maka
penyusunan
laporan
keuangan disusun
harus mengikuti standar akuntansi
keuangan
dan
biasanya
setiap tahun menjadi obyek audit (Lung, 2002, p137).
2.1.3 Economic Value Added (EVA)
2.1.3.1 Sejarah Economic Value Added (EVA)
Dasar teoritis dari
konsep
Nilai Tambah Ekonomis
disajikan dalam
kertas akademis
yang
dipublikasikan
antara
tahun
1958
dan
1961
oleh
dua
ekonom
finansial,
yaitu
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter